@clairequinn___: Quién debería pagar la primera cita en España? 🇪🇸 #españa #cita #madrid #español #spanish #spain #entrevista

Claire Quinn
Claire Quinn
Open In TikTok:
Region: ES
Monday 24 February 2025 19:16:24 GMT
2935
79
4
4

Music

Download

Comments

enciclopedo
Enciclopedia viva :
Buah a mi me ha pasado que la otra persona hacía el y me dijo yo me he encargado de hacer el plan tú deberías de pagar 💀💀💀
2025-02-24 19:36:53
1
maxsoria12
Max Soria 🙆🏽‍♂️ :
Paga quien invita 🙃
2025-02-24 20:06:22
0
queeriscute
Hayley (QueerIsCute) :
Total tía✨✨
2025-02-25 18:48:31
0
saibru8
Saibru :
🥰
2025-06-23 19:24:51
0
To see more videos from user @clairequinn___, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV:
POV: "Kalau lo pacaran sama Yn dua tahun penuh, kita traktir lo sebulan, bebas mau apa aja." Heeseung tertawa malas, tapi matanya menatap ke arah gadis yang duduk sendiri di perpustakaan. Yn. Pendiam. Polos. Awalnya Heeseung tak serius. Ia hanya ingin menang. Lalu mulai berbicara dengan Yn. Menemani pulang. Membelikan cemilan. Mengirim pesan setiap hari. Dan akhirnya, di bawah lampu jalan, Heeseung berkata, "Yn, mau jadi pacar aku?" Dengan pipi yang merona, Yn mengangguk malu. Targetnya hanya satu: membuat Yn jatuh cinta, lalu meninggalkannya tanpa penjelasan. Tapi untuk itu, ia harus bermain peran dengan sempurna. Menjadi pacar yang manis, perhatian, dan sabar. Mengantar Yn pulang, membawakan cemilan kesukaan, bahkan ikut membaca buku yang disukai Yn meski ia benci membaca. Semua itu… pura-pura. Dan Heeseung melakukannya dengan sangat rapi. ___ Hari berganti bulan. Bulan berganti tahun. Dan hubungan pura-pura itu menjadi kebiasaan. Semua tetap sesuai rencana Heeseung. Ia pandai bermain peran. Sementara Yn mencintainya semakin dalam. Ia bahkan mencatat hal kecil, seperti makanan favorit Heeseung, gaya rambut yang disukai, nada suaranya saat marah atau lelah. "Makasih ya masih bertahan sama aku." kata Yn suatu malam saat mereka duduk di taman. Heeseung hanya mengangguk, mengusap kepala Yn. Dalam hatinya, ia hampa. Karena tidak ada yang nyata. Tak ada cinta. Hanya sisa-sisa taruhan yang semakin lama semakin melelahkan untuknya. ___ Dua tahun Yn mencintai Heeseung dengan tulus. Ia percaya mereka akan menikah suatu hari nanti. Semua hal manis yang ia pikir nyata. Hingga suatu malam, saat mereka sedang makan di kedai ramen langganan, Heeseung manatap Yn datar. "Gue mau putus." Yn menghentikan suapan nya. "Hah? kamu kenapa Hee?" Heeseung memutar matanya malas. "Dari awal, gue ga pernah cinta sama lo, Yn. Lo itu cuma bahan taruhan." Sunyi. Seisi ruangan seakan berhenti bergerak. Yn terdiam menatap Heeseung. "Jadi.... semua ini bohong?" ucap Yn yang masih tak percaya. Heeseung meneguk minumannya lalu berdiri. "Ya. Lo cuma permainan. Dan sekarang gamenya selesai." Heeseung pergi meninggalkan Yn, tanpa sedikitpun menoleh ke belakang. Yn masih duduk di tempat. Ramen di mangkuknya sudah tak ia sentuh. Dan tangannya sedikit gemetar. Air matanya jatuh perlahan, tapi dia menyekanya. Ia tak mau orang lain melihat. ___ 4 bulan berlalu. Heeseung kembali menjalani kehidupannya seperti biasa. Dia sibuk dengan teman-temannya, sibuk menjadi pusat perhatian. Semua orang menganggapnya keren—tanpa tau seberapa brengseknya ia dulu. Tak ada yang membicarakan Yn lagi setelah mereka berdua putus. Setelah kejadian waktu itu, Yn benar-benar menghilang dari kehidupan Heeseung. Tak ada pesan. Tak ada tatapan saat berpapasan di kampus. Awalnya Heeseung lega. Tapi semakin lama, Heeseung mulai merasa.... kehilangan. Setiap malam, saat sedang manatap langit-langit kamar, Heeseung selalu membayangkan wajah Yn saat bersamanya. Heeseung mulai berubah, dia tak lagi fokus saat bersama pacar barunya. Jarang tertawa. Dan suatu malam, saat Heeseung dan pacarnya sedang menonton film bersama, "Hee... akhir-akhir ini kamu ngejauh ya?" "Engga Yn, aku cuma—" Hening. "Apa? Yn?" ucap pacarnya dengan mata yang tajam. "Maaf." suara Heeseung kecil. Bahkan ia sendiri tak tau kenapa nama itu keluar dari mulutnya. Pertengkaran meledak. Segala bentuk tuduhan, amarah, kecewa. Heeseung tak membalas, ia hanya diam, dan akhirnya pergi. ___ Malam itu hujan, ia berdiri di depan pintu sebuah apartemen. Tangannya basah, dingin, dan tak berhenti mengepal. Tiga kali. Tak ada jawaban. Lalu, pintu terbuka. Yn. Memakai piyama beruang berwarna coklat, rambutnya di gerai, matanya sayu, tapi aura nya tetap sama. Mata mereka bertemu, waktu seolah membeku. Heeseung tak bisa berkata apa-apa. Ia menatap wajah Yn lama, wajah yang selalu di bayangkan. Seolah tak bisa menahan diri... Ia memeluk Yn. Erat. Tangisnya pecah. "Maaf... aku jahat." penyesalan selalu datang di akhir✋🏻 #heeseung #enhypen #pov #fyp #foryou #foryoupage

About