@betaetadelota: I'm Concerned for Sylveon... | 🎨: @/sutihukka #furry #furrymeme #furrymemes #sylveon |

BetaEtaDelota
BetaEtaDelota
Open In TikTok:
Region: US
Thursday 27 February 2025 21:04:59 GMT
144766
14423
136
536

Music

Download

Comments

vr.eli.vr
🎃spooky funki🎃 :
jobs bro jobs…
2025-02-27 23:09:07
724
_littlebigmonster_
Official Egg Liker :
“aight”
2025-09-27 14:09:12
139
tom.daggett8
Thomas Daggett :
2025-09-28 09:30:23
15
blackopsgameing
BlackOpsGameing :
Based? Based on what?
2025-09-27 13:12:29
18
luny_luny17
ĂŊП :
2025-06-29 17:56:17
56
her_0897
Those who Lament🤑🦋 :
it's purry forn?
2025-03-08 09:00:49
228
5hinysylveon
Sylveon :
its hard to defend sylveon sometimes
2025-02-28 05:21:26
131
leg392_2
Leg392_2✝︎ :
2025-09-29 05:05:26
1
gummypupp
GummyPupp :
send me the full comic
2025-02-28 00:17:22
37
axolotl2100
✝️ Axo ✝️ :
2025-10-08 00:14:13
0
pecknecknation
Peckneck :
sigma female
2025-09-28 19:09:52
0
kaylarepalmatier
Kaylare :
I mean it’s funny cus Eevee evolves into Sylveon specifically through love and affection so the behavior is a dead giveaway that they got broken up with or experienced the infatuation one way so
2025-03-24 16:32:55
67
notballer
NotBaller :
this came up from a tds quote?
2025-10-09 03:12:33
0
jjaiden60
JJaiden⚽️ :
2025-10-12 05:29:53
0
goober.mcstupid
goober :
2025-10-08 21:57:17
0
pogiforce
Pogiforce :
The "I don't need anyone" they're teary eyed. it's a cry for help.
2025-02-27 21:16:40
100
nixomidi
NixoMidi :
Based? BASED ON WHAT?
2025-03-01 08:02:25
4
typicalrain7
TypicalRain7 :
Funny enough they got a second part of this comic where they both become friends or something
2025-09-29 19:37:59
3
2011x137
2011x :
2025-10-02 20:13:41
0
metaldragonthingy
kalli_99 :
Yiff
2025-02-28 01:02:23
0
partyboobytrap4_t
🦌xX_Ronno_Xx🦌 :
sigma step
2025-02-28 15:04:46
2
sylveonfan6
‍ :
Boi, what are you talking about, Sylveon? Let the Sylveon be the lone wolf sigma it deserves.
2025-03-02 08:14:32
4
no_furr7
ya boi🇺🇲 :
2025-09-28 19:40:54
6
crocsandsandles
Crocsandsandles :
real
2025-02-27 21:13:48
0
mcjfromtmp
Team Mcj Productions :
(friends with the artist here) "relatable"
2025-02-28 03:50:29
3
To see more videos from user @betaetadelota, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Pada 20 Maret 1991, musisi legendaris Eric Clapton mengalami tragedi terbesar dalam hidupnya. Putranya, Conor, yang baru berusia 4 tahun, meninggal dunia setelah jatuh dari jendela apartemen lantai 53 di New York. Kejadian itu membuat Clapton benar-benar hancur dan sempat menjauh dari dunia musik untuk beberapa waktu. Beberapa bulan setelahnya, di tengah kesedihan yang begitu dalam, Clapton mencoba menyalurkan rasa kehilangan itu lewat lagu. Ia menulis “Tears in Heaven” bersama Will Jennings — bukan sekadar lagu biasa, tapi sebuah curahan hati seorang ayah yang merindukan anaknya yang sudah tiada. Lagu ini pertama kali dirilis pada tahun 1992 untuk soundtrack film Rush, lalu dibawakan kembali dalam versi akustik di konser MTV Unplugged, yang kemudian menjadi salah satu penampilan paling menyentuh sepanjang kariernya. Lewat lirik seperti “Would you know my name, if I saw you in heaven?” Clapton seolah berbicara langsung pada anaknya, dengan nada penuh rindu dan harapan untuk bisa bertemu lagi di tempat yang lebih tenang. Lagu ini begitu jujur dan emosional, sampai-sampai banyak orang yang mendengarnya ikut merasakan luka yang sama. Tears in Heaven sukses besar, bahkan memenangkan 3 Grammy Awards, termasuk Song of the Year. Tapi bagi Clapton, penghargaan bukanlah hal utama — lagu ini adalah bentuk pelipur lara, cara untuk tetap merasa dekat dengan Conor meski sudah tak bisa memeluknya lagi. Sampai sekarang, Tears in Heaven tetap dikenang sebagai salah satu lagu paling menyayat hati dalam sejarah musik. Sebuah bukti bahwa dari duka terdalam pun, bisa lahir karya yang abadi. Gimana menurut kalian? #musiknisme #80s #ericclapton #tearsinheaven
Pada 20 Maret 1991, musisi legendaris Eric Clapton mengalami tragedi terbesar dalam hidupnya. Putranya, Conor, yang baru berusia 4 tahun, meninggal dunia setelah jatuh dari jendela apartemen lantai 53 di New York. Kejadian itu membuat Clapton benar-benar hancur dan sempat menjauh dari dunia musik untuk beberapa waktu. Beberapa bulan setelahnya, di tengah kesedihan yang begitu dalam, Clapton mencoba menyalurkan rasa kehilangan itu lewat lagu. Ia menulis “Tears in Heaven” bersama Will Jennings — bukan sekadar lagu biasa, tapi sebuah curahan hati seorang ayah yang merindukan anaknya yang sudah tiada. Lagu ini pertama kali dirilis pada tahun 1992 untuk soundtrack film Rush, lalu dibawakan kembali dalam versi akustik di konser MTV Unplugged, yang kemudian menjadi salah satu penampilan paling menyentuh sepanjang kariernya. Lewat lirik seperti “Would you know my name, if I saw you in heaven?” Clapton seolah berbicara langsung pada anaknya, dengan nada penuh rindu dan harapan untuk bisa bertemu lagi di tempat yang lebih tenang. Lagu ini begitu jujur dan emosional, sampai-sampai banyak orang yang mendengarnya ikut merasakan luka yang sama. Tears in Heaven sukses besar, bahkan memenangkan 3 Grammy Awards, termasuk Song of the Year. Tapi bagi Clapton, penghargaan bukanlah hal utama — lagu ini adalah bentuk pelipur lara, cara untuk tetap merasa dekat dengan Conor meski sudah tak bisa memeluknya lagi. Sampai sekarang, Tears in Heaven tetap dikenang sebagai salah satu lagu paling menyayat hati dalam sejarah musik. Sebuah bukti bahwa dari duka terdalam pun, bisa lahir karya yang abadi. Gimana menurut kalian? #musiknisme #80s #ericclapton #tearsinheaven

About