1. Home
  2. Detail

@art_therapy_de_lolo: On applique le geso pour la 1ere fois #acrylique #coloriagemysteredisney #geso #test #1eressai #arttherapy

art_therapy_de_lolo
art_therapy_de_lolo
Open In TikTok:
Region: FR
Wednesday 12 March 2025 17:33:21 GMT
39962
150
9
11

Music

Download

No Watermark .mp4 (8.13MB) No Watermark(HD) .mp4 (4.52MB) Watermark .mp4 (8.36MB) Music .mp3

Comments

.zara.montoya.activity
Zara 39 :
je n'aime pas l'aspect, je suis pas fan j'ai achetais pour rien
2025-03-13 12:47:08
0
lunaire18
🧚L'elfe rousse 🧚 :
Est sa sert a quoi svp
2025-03-13 10:35:47
0
karine.diego.dk
Karine Diego Dk :
bonjour peut-être une question bête mais à quoi ça sert en fait
2025-03-13 09:53:31
0
pam44981
pam :
sa fonctionne pa jai essaye et je ne peu plus colorier apres
2025-03-13 06:28:43
0
topbiographie
top biographie :
je connaissais pas merci pour l'info ça coûte combien on trouve ça où ?
2025-03-12 18:35:34
0
madysonbailly
✨️melaniemartinezfrenchfan28 :
bonjour c'est quoi du geso et à quoi sa sert ?
2025-03-12 17:57:47
0
To see more videos from user @art_therapy_de_lolo, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos
الزعيم رومان ضد اخطر مصارع بروك ليسنر 😨🔥⛓️ وفوز الزعيم رومان رينز ☝️☠️ شاهد الفيديو للنهاية قوه مصارعه ☠️🔥 اغنيه الهدف مرصود 💤💤 تصميم 💤🖤 فيديوهات 🌀💤🖤 المصمم رومان ☝️👑
الزعيم رومان ضد اخطر مصارع بروك ليسنر 😨🔥⛓️ وفوز الزعيم رومان رينز ☝️☠️ شاهد الفيديو للنهاية قوه مصارعه ☠️🔥 اغنيه الهدف مرصود 💤💤 تصميم 💤🖤 فيديوهات 🌀💤🖤 المصمم رومان ☝️👑
Héroes de la Policía Bonaerense - La Tablada - 1989 #policia #bonaerense #latablada #batalla #1989
Héroes de la Policía Bonaerense - La Tablada - 1989 #policia #bonaerense #latablada #batalla #1989
1.Aksara Sunda Baku Aksara Sunda baku merupakan sistem penulisan hasil penyesuaian aksara Sunda kuno yang digunakan untuk menuliskan bahasa Sunda kontemporer. Saat ini aksara Sunda baku juga lazim disebut dengan istilah aksara Sunda. Aksara Sunda Baku terdiri dari 32 aksara dasar, yaitu 7 aksara swara (aksara vokal mandiri): a, é, i, o, u, e, dan eu, dan 23 aksara ngalagéna (konsonan berbunyi a): ka-ga-nga, ca-ja-nya, ta-da-na, pa-ba-ma, ya-ra-la, wa-sa-ha, fa-va-qa-xa-za. 2.Aksara Sunda Kuna merupakan aksara yang berkembang di daerah Jawa Barat pada Abad XIV-XVIII yang pada awalnya digunakan untuk menuliskan Bahasa Sunda Kuna. Aksara Sunda Kuna merupakan perkembangan dari Aksara Pallawa yang mencapai taraf modifikasi bentuk khasnya sebagaimana yang digunakan naskah-naskah lontar pada Abad XVI. Hasil identifikasi K.F. Holle (1882) terhadap prasasti dan naskah-naskah Sunda kuna (terutama yang kini menjadi koleksi PNRI) dinyatakan bahwa aksara yang digunakannya itu sebagai modern schrift uit de Soenda-landen, en niet meer dan +- 1500 jaar oud ‘aksara modern dari Tatar Sunda, dan berusia tidak lebih dari sekitar 1500 tahun’. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa aksara Sunda kuna adalah hasil daya cipta atau kreasi orang Sunda. 3.Aksara Sunda Kawali merupakan salah satu jenis Aksara Sunda Kuna yang digunakan pada Prasasti Astana Gede atau Prasasti Kawali, yang ditemukan di kawasan Kabuyutan Kawali, kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terutama pada prasasti “utama” yang bertulisan paling banyak (Prasasti Kawali I). .  4.Aksara Buda/Gunung Aksara Buda atau Aksara Gunung adalah sejenis Hanacaraka yang arkhais. Berdasarkan bentuknya, aksara Buda masih memiliki kedekatan dengan aksara Kawi. Jenis aksara ini dinamakan aksara Buda karena dianggap berasal dari zaman pra-Islam yang disebut sebagai Zaman Buda. Kata Buda berdasarkan kata Buddha. Naskah-naskah yang berisikan tulisan menggunakan aksara Buda biasa ditemukan di daerah pegunungan. Karena itu jenis aksara ini juga disebut dengan istilah
1.Aksara Sunda Baku Aksara Sunda baku merupakan sistem penulisan hasil penyesuaian aksara Sunda kuno yang digunakan untuk menuliskan bahasa Sunda kontemporer. Saat ini aksara Sunda baku juga lazim disebut dengan istilah aksara Sunda. Aksara Sunda Baku terdiri dari 32 aksara dasar, yaitu 7 aksara swara (aksara vokal mandiri): a, é, i, o, u, e, dan eu, dan 23 aksara ngalagéna (konsonan berbunyi a): ka-ga-nga, ca-ja-nya, ta-da-na, pa-ba-ma, ya-ra-la, wa-sa-ha, fa-va-qa-xa-za. 2.Aksara Sunda Kuna merupakan aksara yang berkembang di daerah Jawa Barat pada Abad XIV-XVIII yang pada awalnya digunakan untuk menuliskan Bahasa Sunda Kuna. Aksara Sunda Kuna merupakan perkembangan dari Aksara Pallawa yang mencapai taraf modifikasi bentuk khasnya sebagaimana yang digunakan naskah-naskah lontar pada Abad XVI. Hasil identifikasi K.F. Holle (1882) terhadap prasasti dan naskah-naskah Sunda kuna (terutama yang kini menjadi koleksi PNRI) dinyatakan bahwa aksara yang digunakannya itu sebagai modern schrift uit de Soenda-landen, en niet meer dan +- 1500 jaar oud ‘aksara modern dari Tatar Sunda, dan berusia tidak lebih dari sekitar 1500 tahun’. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa aksara Sunda kuna adalah hasil daya cipta atau kreasi orang Sunda. 3.Aksara Sunda Kawali merupakan salah satu jenis Aksara Sunda Kuna yang digunakan pada Prasasti Astana Gede atau Prasasti Kawali, yang ditemukan di kawasan Kabuyutan Kawali, kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terutama pada prasasti “utama” yang bertulisan paling banyak (Prasasti Kawali I). .  4.Aksara Buda/Gunung Aksara Buda atau Aksara Gunung adalah sejenis Hanacaraka yang arkhais. Berdasarkan bentuknya, aksara Buda masih memiliki kedekatan dengan aksara Kawi. Jenis aksara ini dinamakan aksara Buda karena dianggap berasal dari zaman pra-Islam yang disebut sebagai Zaman Buda. Kata Buda berdasarkan kata Buddha. Naskah-naskah yang berisikan tulisan menggunakan aksara Buda biasa ditemukan di daerah pegunungan. Karena itu jenis aksara ini juga disebut dengan istilah "Aksara Gunung" 5.Aksara Sunda Cacarakan Salah satu model aksara yang pernah digunakan di tatar Sunda yaitu aksara Cacarakan. Dalam bahasa Sunda “cacarakan” berarti meniru-niru aksara Carakan Jawa. Model aksara ini pernah digunakan abad ke-11 dan abad ke-17 hingga abad ke-19 Masehi atau selama kira-kira 4 abad. Penamaan aksara Cacarakan menjadi aksara Sunda berasal dari buku karangan G.J. Grashuis berjudul “Handleiding voor Aanleren van het Soendaneesch Letterschrift” (Buku Petunjuk untuk Belajar Aksara Sunda) yang terbit tahun 1860 dan berisi pedoman untuk menuliskan bahasa Sunda dengan menggunakan aksara Cacarakan.  6.Aksara Pegon Sunda Aksara Pegon  (disebut juga Arab-Sunda atau Arab-Pégon) yaitu aksara Arab (Huruf Hijaiyyah) yang dimodifikasi dan disesuaikan dengan ejaan bahasa Sunda. Aksara-aksara Pegon yang digunakan pada naskah Sunda ada yang sama dengan huruf Hijaiyyah, tapi ada juga yang berbeda. Beberapa naskah Sunda yang bersumber dari naskah Melayu memiliki beberapa kesamaan cara penulisan, di samping perbedaan karena kekhasan ejaannya. Perbedaan aksara Pegon antara naskah Sunda dengan naskah Melayu di antaranya:
mais um dia monas
mais um dia monas
#fypage
#fypage

About

Legal