@jtsxbnn: #police #audit #foryou #fyp

jtsxbnn
jtsxbnn
Open In TikTok:
Region: US
Monday 17 March 2025 05:25:43 GMT
2002
90
8
0

Music

Download

Comments

caycecole82
caycecole82 :
Why do cops always act like this looking good cops there’s another reason for the disconnect why the hate there it is
2025-03-17 19:09:24
0
anthonywaldner
Anthony Waldner :
Did the US Marshall just say “I’m gonna back her play with very limited information”I at least respect him for telling the truth on camera 😂😂
2025-03-17 06:04:29
1
mumsgirl42
mumsgirl42 :
Blue Clux Clan
2025-03-18 09:35:16
0
username_acc
. :
Hahahahah. Coward with a camera
2025-03-17 07:18:51
0
novaallen4949
Nova Allen4949 :
Supreme courts of America, here's a case for you. The leader of NWO big constitution of america, I.Outright admits to government We, the people will without threat I promise A class action lawsuit ag
2025-03-17 06:05:06
0
novaallen4949
Nova Allen4949 :
For educational purposes only CORRUPT COP'S WILL BE PERSONALLY. HELD ACCOUNTABLE. for there CORRUPT BEHAVIOR NOT THE DEPARTMENT THAT' WILL PUT A STOP TO THE GOOD COP. BAD COP THE BIG BROTHER 👁 ZZZ AR
2025-03-17 06:05:01
0
agbeykwesi
Agbey Kwesi :
😁😁😂😂😂
2025-03-17 05:34:54
0
To see more videos from user @jtsxbnn, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Bjorka kembali menjadi sorotan! setelah diduga membocorkan data 341 ribu personel Polri pada awal Oktober 2025. Aksi ini disebut sebagai bentuk protes setelah muncul dugaan polisi salah tangkap seseorang yang dianggap sebagai dirinya. Data yang diunggah ke platform publik itu berisi nama lengkap, pangkat, satuan tugas, nomor ponsel, dan alamat email ribuan anggota kepolisian. Namun setelah ditelusuri, data tersebut bukan data baru melainkan berasal dari periode 2016–2017. Artinya sebagian besar informasi yang dibocorkan kemungkinan sudah tidak akurat karena banyak personel telah pindah tugas atau pensiun. Bjorka mengunggah data itu setelah muncul kabar bahwa polisi menangkap seorang pria berinisial WFT di Minahasa, Sulawesi Utara, yang mengaku sebagai pemilik akun “@bjorkanesiaaa”. Melalui kanal komunikasinya, Bjorka membantah bahwa WFT adalah dirinya dan menuduh pihak berwenang salah tangkap. Ia kemudian mempublikasikan data personel Polri sebagai bentuk “balasan” atas tindakan tersebut. Pihak kepolisian sendiri menyatakan tengah menyelidiki kebenaran kebocoran itu dan memastikan sistem internal sedang diaudit. Meski data disebut lama, kejadian ini menyoroti lemahnya keamanan siber di lembaga pemerintah dan berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap kemampuan negara menjaga kerahasiaan data. Selain itu, data seperti nomor telepon dan alamat email dapat disalahgunakan untuk penipuan atau phishing jika jatuh ke tangan yang salah. Singkatnya, kebocoran ini memperlihatkan dua hal: pertama, masih adanya celah dalam keamanan data instansi besar seperti Polri, dan kedua, perlunya penegakan hukum yang lebih hati-hati agar tidak muncul kesan salah tangkap terhadap individu yang tidak benar-benar terlibat. -  SC: RI.com #bjorka #polri #lewatberanda #fyppppppppppppppppppppppp #viral
Bjorka kembali menjadi sorotan! setelah diduga membocorkan data 341 ribu personel Polri pada awal Oktober 2025. Aksi ini disebut sebagai bentuk protes setelah muncul dugaan polisi salah tangkap seseorang yang dianggap sebagai dirinya. Data yang diunggah ke platform publik itu berisi nama lengkap, pangkat, satuan tugas, nomor ponsel, dan alamat email ribuan anggota kepolisian. Namun setelah ditelusuri, data tersebut bukan data baru melainkan berasal dari periode 2016–2017. Artinya sebagian besar informasi yang dibocorkan kemungkinan sudah tidak akurat karena banyak personel telah pindah tugas atau pensiun. Bjorka mengunggah data itu setelah muncul kabar bahwa polisi menangkap seorang pria berinisial WFT di Minahasa, Sulawesi Utara, yang mengaku sebagai pemilik akun “@bjorkanesiaaa”. Melalui kanal komunikasinya, Bjorka membantah bahwa WFT adalah dirinya dan menuduh pihak berwenang salah tangkap. Ia kemudian mempublikasikan data personel Polri sebagai bentuk “balasan” atas tindakan tersebut. Pihak kepolisian sendiri menyatakan tengah menyelidiki kebenaran kebocoran itu dan memastikan sistem internal sedang diaudit. Meski data disebut lama, kejadian ini menyoroti lemahnya keamanan siber di lembaga pemerintah dan berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap kemampuan negara menjaga kerahasiaan data. Selain itu, data seperti nomor telepon dan alamat email dapat disalahgunakan untuk penipuan atau phishing jika jatuh ke tangan yang salah. Singkatnya, kebocoran ini memperlihatkan dua hal: pertama, masih adanya celah dalam keamanan data instansi besar seperti Polri, dan kedua, perlunya penegakan hukum yang lebih hati-hati agar tidak muncul kesan salah tangkap terhadap individu yang tidak benar-benar terlibat. - SC: RI.com #bjorka #polri #lewatberanda #fyppppppppppppppppppppppp #viral

About