@phuong_hanoi2: #xh #fyp #vieclamtot Set lịch PV ngay nào

Nguyen Phuong☁️
Nguyen Phuong☁️
Open In TikTok:
Region: VN
Monday 07 April 2025 02:07:16 GMT
9876
111
62
2

Music

Download

Comments

haishiukudai
hải hà :
Còn tuyển ko ạ mình có n2
2025-08-13 08:10:48
1
laivanlo0
LẠI VĂN LÒ :
Cty này có trợ cấp tiếpng nhật ko em?
2025-05-05 01:40:36
1
anhtransw99
AnhTranSW99 :
Tuyển những vị trí gì thế ạ. Yêu cầu kinh nghiệm về mảng nào thế ạ.
2025-10-19 08:49:52
0
phuong_hanoi2
Nguyen Phuong☁️ :
Ib ngay hỗ trợ cv cty Trung-Nhật-Hàn tại Đồng Văn ạ🥰
2025-09-24 11:28:52
0
abcxyz8439
Kẻ đi tìm nắng :
Còn tuyển k ạ
2025-08-31 10:51:18
1
tiennguyen7g
Tiến Nguyễn 3699 :
Ykk lươg nhữnao ạ
2025-05-02 11:41:50
1
emhanh198
nguyễn hào hạnh 98@ :
cty có tuyển nam không bạn
2025-08-08 16:25:38
1
giang.gian.35
gianggiang :
bên mình còn tuyển dịch tiếng k á
2025-07-14 04:24:25
0
luonglv_9x
Vitamin vui vẻ❤️ :
cty còn tuyển không ạ
2025-09-01 03:39:10
1
userf6urrimkka
Thắng trắng :
Cty này có phải lm đêm k bạn
2025-04-14 10:37:28
1
hoa.nguyn8750
Hoa Tổng :
còn tuyển ko ạ
2025-08-27 15:27:40
1
ka.ka5287
Ka Ka :
a biết tiêng nhưng lại ko lam đc đêm
2025-07-08 07:01:55
0
nguatrang6868
Mạnh Hùng :
Dv mấy ah
2025-06-29 01:42:03
1
tranyen200699
Thị Yến :
có n2 làm kinh nghiệm làm vc ở Nhật đc 5 năm ứng tuyển đc vào vị trí nào ạ
2025-08-01 10:21:11
0
dysb8dam4113
BT.Lựu😋 :
Cty làm ca như nào ý ạ
2025-08-19 23:17:11
0
manhha6302
Mạnh già 🇻🇳🇯🇵 :
còn tuyển không em
2025-07-05 05:31:58
1
anhanha99
anhanha99 :
✌️mình 1 xuất
2025-04-07 03:26:55
1
honghanh280_6
❥ 𝓗ạ𝓷𝓱🥕 :
Mk có n3 có tuyển vị trí nào k ạ
2025-08-21 01:57:59
0
lang.s.thang
んoàng んôn んhớ💦 :
còn tuyển ko b nhỉ
2025-04-08 08:20:47
1
kien.ha.nam
Kiên Hà Nam :
cty này làm gì v e
2025-07-09 11:41:43
0
trieu.van.mua.moi
Đỗ Hiếu🐷 :
chào hàng xóm ykk😄 nhé.
2025-04-07 07:27:09
1
luky08062
Rin_Chan🇻🇳 :
Cty làm về gì vậy ạ
2025-06-30 04:27:16
0
ayou1909
én :
Xin 1 slot phỏng vấn ạ
2025-07-10 02:02:39
1
mimin1820
minhminh :
cty nay co nhân độ tuoi 1974 k a
2025-06-18 03:37:17
0
nguyenlong415
Nguyễn Long :
Nay k được nghỉ à em
2025-04-07 02:14:54
0
To see more videos from user @phuong_hanoi2, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV | Kamu terbangun dengan kepala yang berat. Kelopak matamu terasa perih, bengkak, sisa dari tangis semalam. Butuh waktu beberapa detik sampai ingatanmu kembali. Tentang… siapa yang semalam ada di sisimu. Dan ketika kamu menoleh pelan, kamu baru sadar. Lengannya masih melingkar di perutmu. Hangat. Erat. “Sudah bangun?” suara berat Jay terdengar lembut di telingamu. Kamu refleks menoleh. Ternyata Jay sudah lebih dulu terjaga. Ia berbaring miring, menopang kepalanya dengan satu tangan, menatapmu sejak tadi. “P–Papi… semalaman tidur di sini?” tanyamu pelan, nyaris berbisik. Jay tersenyum samar. “Kamu yang minta, ingat?” Kamu terdiam, berusaha mengingat. Tentang semalam. Tentang tangismu yang pecah, tentang pelukannya, dan… sesuatu yang seharusnya tidak kamu rasakan malam itu. “Jangan diingat semuanya,” sela Jay dengan senyum miring kecil. Seolah ia bisa membaca isi kepalamu. “Ingat bagaimana kamu menangis semalaman, Y/n.” Ia mendekat, jaraknya kini nyaris tanpa ruang. “Don’t cry anymore,” bisiknya pelan.  “Saya yang akan ganti dan obati semua rasa sakit kamu. With happiness.” “Trust me, not anyone else… termasuk Riki.” Ujung jarinya menyapu lembut pelipismu, menyingkirkan anak rambut yang menempel di sana. Lalu mencium kepalamu sedikit lama. Kini ia menatapmu dalam, khawatir, tapi juga penuh sesuatu yang membuat dadamu kembali berdebar tanpa alasan. Kamu mencoba tersenyum, tapi hidungmu terasa perih. Air mata itu akhirnya kembali menetes tanpa izin. Jay menghela napas kecil, menarikmu ke pelukannya. “Hey, no… don’t cry, princess…” bisiknya, memelukmu lebih erat. Jay mengusap punggungmu perlahan, ritmenya tenang seperti ingin menenangkan badai di dadamu.  “Every tear from you hurts me, you know that?” suaranya hampir seperti gumaman ditelingamu. Kamu terdiam, napasmu tertahan di tenggorokan.  Jay kembali menatapmu lama, terlalu lama. Sampai kamu sendiri takut kalau jantungmu akan menyerah lebih dulu. ••• Hari-hari berikutnya berjalan sama. Sejak kamu memutuskan hubungan dengan Riki, ia masih terus berusaha menghubungimu. Mengirim pesan, menelpon, bahkan mencoba menemuimu di sekolah. Namun kali ini, kamu selalu berusaha menolak. “RIKI, CAN YOU STOP?!” kamu menepis genggamannya kasar. Saat ia memaksa menarik lenganmu menuju parkiran yang sudah lengang. “Otak lo udah dicuci sama si tua keladi itu, ya? Kenapa lo jadi sedrastis ini?” sergah Riki, nada suaranya penuh ejekan. PLAK! Tamparanmu mendarat di pipinya tanpa pikir panjang. “Lo yang selingkuh, ya gila! Jangan bawa-bawa Papi gue!” teriakmu, suaramu bergetar karena marah dan takut bersamaan. Riki tertawa kecil, sinis. “Papi lo, huh? Udah segitu dalemnya lo sama dia?” Kamu melangkah mundur, napasmu tersengal. Tapi sebelum kamu sempat menjauh, sebuah sosok berdiri tak jauh dari sana.  Jay.  Tatapannya tajam, rahangnya mengeras menahan amarah. Ia melangkah cepat ke arah kalian, lalu tanpa sepatah kata, menarik tanganmu kasar namun tetap melindungi. “Pulang.” Suaranya berat, dingin, tak bisa dibantah. Kamu hanya bisa menuruti ketika Jay mencengkram tanganmu, menyeretmu masuk ke dalam mobil. Begitu pintu tertutup, suara deru napas Jay terdengar jelas, penuh amarah yang ditahan. Ia menatap lurus ke depan, suaranya rendah namun tajam menusuk.  “Masih mau nggak dengerin Papi?” Kamu menunduk, tak berani menatapnya. “Papi, itu nggak seperti yang—” “Masih berani ketemu dia?” potongnya. Nada suaranya meninggi, menggetarkan ruang sempit itu. Kamu terdiam, air matamu menetes pelan. Lalu Jay berucap lagi, kali ini dengan suara yang lebih pelan tapi berbahaya. “Kalau kamu masih nggak nurut, saya nikahin kamu secepatnya.” Kamu langsung menoleh kaget. “Papi?! Jangan becanda deh!” Jay menatapmu balik. Mata hitamnya dingin dan jelas sekali, kali ini dia tidak sedang bercanda. (+komen ) #pov #jay #jayedit #jayenhypen #foryoupage
POV | Kamu terbangun dengan kepala yang berat. Kelopak matamu terasa perih, bengkak, sisa dari tangis semalam. Butuh waktu beberapa detik sampai ingatanmu kembali. Tentang… siapa yang semalam ada di sisimu. Dan ketika kamu menoleh pelan, kamu baru sadar. Lengannya masih melingkar di perutmu. Hangat. Erat. “Sudah bangun?” suara berat Jay terdengar lembut di telingamu. Kamu refleks menoleh. Ternyata Jay sudah lebih dulu terjaga. Ia berbaring miring, menopang kepalanya dengan satu tangan, menatapmu sejak tadi. “P–Papi… semalaman tidur di sini?” tanyamu pelan, nyaris berbisik. Jay tersenyum samar. “Kamu yang minta, ingat?” Kamu terdiam, berusaha mengingat. Tentang semalam. Tentang tangismu yang pecah, tentang pelukannya, dan… sesuatu yang seharusnya tidak kamu rasakan malam itu. “Jangan diingat semuanya,” sela Jay dengan senyum miring kecil. Seolah ia bisa membaca isi kepalamu. “Ingat bagaimana kamu menangis semalaman, Y/n.” Ia mendekat, jaraknya kini nyaris tanpa ruang. “Don’t cry anymore,” bisiknya pelan. “Saya yang akan ganti dan obati semua rasa sakit kamu. With happiness.” “Trust me, not anyone else… termasuk Riki.” Ujung jarinya menyapu lembut pelipismu, menyingkirkan anak rambut yang menempel di sana. Lalu mencium kepalamu sedikit lama. Kini ia menatapmu dalam, khawatir, tapi juga penuh sesuatu yang membuat dadamu kembali berdebar tanpa alasan. Kamu mencoba tersenyum, tapi hidungmu terasa perih. Air mata itu akhirnya kembali menetes tanpa izin. Jay menghela napas kecil, menarikmu ke pelukannya. “Hey, no… don’t cry, princess…” bisiknya, memelukmu lebih erat. Jay mengusap punggungmu perlahan, ritmenya tenang seperti ingin menenangkan badai di dadamu. “Every tear from you hurts me, you know that?” suaranya hampir seperti gumaman ditelingamu. Kamu terdiam, napasmu tertahan di tenggorokan. Jay kembali menatapmu lama, terlalu lama. Sampai kamu sendiri takut kalau jantungmu akan menyerah lebih dulu. ••• Hari-hari berikutnya berjalan sama. Sejak kamu memutuskan hubungan dengan Riki, ia masih terus berusaha menghubungimu. Mengirim pesan, menelpon, bahkan mencoba menemuimu di sekolah. Namun kali ini, kamu selalu berusaha menolak. “RIKI, CAN YOU STOP?!” kamu menepis genggamannya kasar. Saat ia memaksa menarik lenganmu menuju parkiran yang sudah lengang. “Otak lo udah dicuci sama si tua keladi itu, ya? Kenapa lo jadi sedrastis ini?” sergah Riki, nada suaranya penuh ejekan. PLAK! Tamparanmu mendarat di pipinya tanpa pikir panjang. “Lo yang selingkuh, ya gila! Jangan bawa-bawa Papi gue!” teriakmu, suaramu bergetar karena marah dan takut bersamaan. Riki tertawa kecil, sinis. “Papi lo, huh? Udah segitu dalemnya lo sama dia?” Kamu melangkah mundur, napasmu tersengal. Tapi sebelum kamu sempat menjauh, sebuah sosok berdiri tak jauh dari sana. Jay. Tatapannya tajam, rahangnya mengeras menahan amarah. Ia melangkah cepat ke arah kalian, lalu tanpa sepatah kata, menarik tanganmu kasar namun tetap melindungi. “Pulang.” Suaranya berat, dingin, tak bisa dibantah. Kamu hanya bisa menuruti ketika Jay mencengkram tanganmu, menyeretmu masuk ke dalam mobil. Begitu pintu tertutup, suara deru napas Jay terdengar jelas, penuh amarah yang ditahan. Ia menatap lurus ke depan, suaranya rendah namun tajam menusuk. “Masih mau nggak dengerin Papi?” Kamu menunduk, tak berani menatapnya. “Papi, itu nggak seperti yang—” “Masih berani ketemu dia?” potongnya. Nada suaranya meninggi, menggetarkan ruang sempit itu. Kamu terdiam, air matamu menetes pelan. Lalu Jay berucap lagi, kali ini dengan suara yang lebih pelan tapi berbahaya. “Kalau kamu masih nggak nurut, saya nikahin kamu secepatnya.” Kamu langsung menoleh kaget. “Papi?! Jangan becanda deh!” Jay menatapmu balik. Mata hitamnya dingin dan jelas sekali, kali ini dia tidak sedang bercanda. (+komen ) #pov #jay #jayedit #jayenhypen #foryoupage

About