@random_video481: Pendidikan Indonesia tertinggal sekitar 128 tahun dari negara-negara maju. Analisis Ketertinggalan: - Penelitian Harvard: Sebuah penelitian oleh seorang profesor di Harvard menunjukkan bahwa Indonesia memerlukan waktu hingga 128 tahun untuk mengejar ketertinggalan kualitas pendidikan dengan negara maju[__LINK_ICON]. - Survei OECD: Survei Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pada tahun 2016 menunjukkan bahwa kurang dari 1% orang di Jakarta usia 16-65 tahun memiliki kompetensi membaca dan berhitung tingkat tinggi[__LINK_ICON]. - Survei PISA: Survei Programme for International Student Assessment (PISA) menempatkan Indonesia di posisi ke-72 dari 77 negara dalam hal kualitas pendidikan[__LINK_ICON]. Faktor Penyebab: - Sistem Feodalistik: Sistem pendidikan di Indonesia masih bersifat feodalistik dan kurang menghargai kebebasan berpikir[__LINK_ICON]. - Kesenjangan Akses: Sekolah yang dihadiri oleh siswa kurang mampu memiliki proporsi lebih rendah untuk ruang kelas berkondisi baik maupun yang mendapat akreditasi A[__LINK_ICON]. - Tantangan Pandemi: Pandemi Covid-19 telah memperburuk kondisi pendidikan di Indonesia dan berpotensi memperlambat kemajuan[__LINK_ICON]. Upaya Peningkatan: - Merdeka Belajar: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, telah meluncurkan program "Merdeka Belajar" untuk memajukan pendidikan Indonesia, termasuk menciptakan pendidikan berbasis kompetensi dan karakter[__LINK_ICON]. - Inovasi: Indonesia perlu memperbanyak inovasi untuk meningkatkan dan pemerataan kualitas pendidikan nasional[__LINK_ICON]. Kesimpulan: Pendidikan Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengejar ketertinggalan dari negara maju. Meskipun ada upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, masih dibutuhkan waktu dan usaha yang signifikan untuk mencapai standar global.