tetaplah jadi diri sendiri yang baik dan tidak merugikan orang lain
Dalam khazanah pemikiran Islam, keberagaman tafsir terhadap ayat-ayat aurat dan jilbab, seperti QS Al-Ahzab:59 dan An-Nur:31, menunjukkan bahwa Islam bukan agama yang membungkam perbedaan, melainkan merayakannya dengan hikmah.
Para mufassir seperti Quraish Shihab, Fazlur Rahman, Amina Wadud, Nasr Hamid Abu Zayd, dan Abdullahi an-Na’im menghadirkan pemahaman yang beragam namun bermuara pada satu nilai: menjaga martabat perempuan sebagai manusia yang merdeka dan mulia.
---
QS Al-Ahzab:59
"Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.' Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali dan karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
- dalam tafsir Al-Misbah menekankan fungsi protektif ayat ini. Jilbab adalah simbol identitas dan kehormatan, namun bentuknya bisa berbeda sesuai budaya. Yang utama adalah nilai kesopanan.
2025-06-21 05:31:14
1
To see more videos from user @pitiarawii_, please go to the Tikwm
homepage.