Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@bashir.al.tayeb: #CapCut #fyp #ليبيا #فلسطين #مصر #الشعب_الصيني_ماله_حل😂✌️
❤️UTB🤍Bashir Al Tayeb 💀🦅
Open In TikTok:
Region: LY
Sunday 20 April 2025 13:15:56 GMT
611
87
10
0
Music
Download
No Watermark .mp4 (
0.12MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
0.12MB
)
Watermark .mp4 (
0MB
)
Music .mp3
Comments
𝓢 𝓲 𝓮 𝓯 |🔥🐺. :
نواره جونسينا
2025-05-02 01:50:06
0
عمرالطيب.🦅🔥 :
هدا الحق
2025-04-20 13:36:05
0
عبدو الطيب 💥☠️ :
نواره بشه
2025-04-20 13:22:12
0
﮼أيوب ٫🥷🏼 :
🔥🔥
2025-04-20 14:09:24
0
علاء الطيب :
🥰🥰🥰
2025-04-20 13:18:38
0
To see more videos from user @bashir.al.tayeb, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
#ตาข่ายดักนกตราเรือใบ #ตาข่ายดักนกทุกชนิด
GRWM: Halloween trick or treat edition #tiktokhalloween #halloween #grwmhalloween #grwmhalloweenedition #trickortreats #trickortreat #asmr #asmrvideo #asmrsounds #asmrtiktoks
GYM ကညေးတွေဘယ်လောက်လက်သံပြောင်လဲ 😆#M2K#gym#fun
#تاجیک_هزاره_ازبک_پشتون_ترکمن🇦🇫
Tuổi Thìn và Tuổi Sửu #tuoithin #tuoisuu #tuvi12congiap #tuvituongso #phongthuy
POV: Antara Kamu, Dia, dan Waktu. Malam di kota itu selalu dingin. Tapi malam ini, dinginnya terasa lain. Terasa seperti menggigit hingga ke dada, menembus kulit, dan berdiam di hati yang tak tahu arah. Y/N duduk di kursi taman apartemen, di bawah cahaya lampu redup, sementara daun-daun gugur menari pelan di bawah angin malam. Ia menatap sosok lelaki di depannya — Lee Heeseung. Lelaki dengan mata yang hangat, suara yang lembut, dan tangan yang kini menggenggam miliknya seolah dunia berhenti berputar. “Heeseung…” suaranya nyaris berbisik, “Aku tidak mau menikah dengan dia.” Heeseung menghela napas, jemarinya mempererat genggaman. “Aku tahu.” Ia menatap Y/N dalam. “Tapi kamu juga tahu, kamu tidak bisa menolak keputusan keluarga.” Air mata Y/N hampir jatuh, tapi ia tahan. “Aku tidak bisa hidup dengan orang yang tidak aku cintai.” Heeseung tersenyum kecil, senyum yang entah kenapa terasa menyakitkan. “Aku tahu, Y/N. Tapi aku janji…” ia mengusap rambut Y/N dengan lembut, “apa pun yang terjadi, aku tetap di sini. Aku tetap mencintaimu.” Dan malam itu, di antara cahaya redup dan suara hujan yang baru turun, Y/N menunduk ke dadanya, menangis pelan. Heeseung memeluknya erat. Dunia terasa benar, hanya di dalam pelukan itu. Sayangnya, dunia selalu memiliki takdir tersendiri. --- Hari pernikahan itu datang seperti badai. Semua orang tersenyum. Semua tamu memuji betapa serasinya mereka — Jake Sim dan Y/N. Tapi tidak ada yang tahu, di balik senyum Y/N yang datar dan wajah Jake yang penuh ketulusan, ada dua hati yang sama sekali tidak selaras. Jake menatap Y/N di altar, matanya jujur. Ada kebahagiaan yang tulus meski ia tahu, cinta di mata gadis itu tidak untuknya. Sementara Y/N hanya menatap ke bawah, hatinya terasa kosong, hanya berisi satu nama — Heeseung. Ketika upacara selesai dan semua orang bertepuk tangan, Jake sempat berbisik pelan, “Aku tahu kamu tidak bahagia, tapi aku akan berusaha membuatmu nyaman, Y/N.” Y/N hanya menatapnya datar. “Kamu tidak perlu berusaha. Aku tidak memintanya.” Dan begitulah pernikahan itu dimulai — dengan dingin, dengan jarak, dengan luka yang tak terlihat tapi membekas dalam. --- Hari-hari berlalu seperti kabut. Jake selalu bangun lebih dulu. Ia menyiapkan sarapan, menyiapkan teh hangat untuk Y/N, menaruhnya di meja makan — tapi kursi di seberang selalu kosong. Y/N lebih memilih keluar lebih awal, entah ke mana. Kadang pulang sore, kadang larut malam, dan Jake selalu menunggu. Selalu. Suatu malam, Jake duduk di sofa ruang tamu, lampu kecil menyala di sudut ruangan. Pintu terbuka pelan — Y/N pulang. Rambutnya sedikit berantakan, bibirnya tampak merah. Jake mencoba tersenyum. “Kamu baru pulang?” Y/N melepas jaket tanpa menatapnya. “Iya.” “Aku masak malam ini. Kamu sudah makan?” Y/N menatapnya sekilas, datar. “Aku udah makan di luar.” Jake menunduk, menahan napas yang terasa berat. “Y/N…” “Apa lagi, Jake? Aku capek.” “Bolehkah aku tahu… kamu pulang dengan siapa?” Suasana menegang. Y/N berbalik menatapnya, tajam. “Itu urusanku.” Jake terdiam. Ia tahu — tapi tetap berharap salah. “Kalau kamu bersama seseorang, aku cuma ingin tahu, supaya aku tidak khawatir.” “Berhenti pura-pura peduli, Jake!” suara Y/N meninggi. “Kita menikah karena dijodohkan, bukan karena cinta. Jadi berhenti bertingkah seperti suami yang baik.” Jake tidak menjawab. Ia hanya menatap Y/N lama, dengan mata yang mulai berkaca. “Baik,” ucapnya pelan. “Aku minta maaf kalau aku membuatmu tidak nyaman.” Y/N melangkah pergi ke kamarnya. Dan di ruang tamu itu, hanya suara jam dinding yang terdengar — berdetak, menghitung waktu yang terasa semakin berat. --- Beberapa malam setelah itu. Jake kini berada di rumah. Sementara itu, di sudut kota yang lain, Y/N duduk di kafe kecil bersama Heeseung. Ia tersenyum — senyum yang tak pernah muncul di hadapan Jake. “Heeseung,” Y/N menatapnya penuh rindu, “aku lelah. Aku ingin pergi dari rumah itu.” (lanjut di komen) ⚠JUST POV⚠ #POV #JAKE #HEESEUNG
About
Robot
Legal
Privacy Policy