@hjevelyn: Ooops I got the name wrong 😅

Evelyn Ha
Evelyn Ha
Open In TikTok:
Region: US
Thursday 24 April 2025 22:47:04 GMT
5147246
881975
792
12717

Music

Download

Comments

innisfreeusa
Innisfree US :
This is very millenial of you Evelyn 🤧
2025-04-24 23:40:16
18467
denisee.dd
denisee🐚. :
Who tf is coco? 🤷‍♀️
2025-04-24 22:54:22
7816
wwhoisthisdeeva
⭐️ :
NOT U FOGETING THE NAME OF THEIR HAMSTER LOL
2025-04-24 22:52:58
106910
gllloren
Gloreeen :
U had one job💀💀💀
2025-04-25 11:24:16
14141
__a1yy
a :
“THE DEAD HAMSTER” 😭😭😭
2025-04-25 02:02:38
5069
a._.lyssa1
Lyssa._.09 :
The confidence in Evelyn’s voice 😭
2025-04-24 22:57:50
29213
twceya
twceya ྀིྀི :
girl “peanut butter?” 😭💔🤦‍♀️
2025-04-24 23:09:10
5192
sophiaathe.1st
Sophiaa💐 :
HAHAHA EVELYN YOU HAD ONE JOB
2025-04-24 22:59:22
5729
slayavs4
𝒮𝓁𝒶𝓋𝒶 ;★🎀 :
“ who’s coco “ wowww😭😂
2025-04-24 22:54:59
630
s1mmy
simone ྀིྀི :
“who’s coco?” How do u forget ur own dead pet 😭🥲🥲🥲😂😂
2025-04-24 22:55:46
826
str4wburr1__
JINU IS ALIVE :
not the dead hamster- 😭
2025-04-24 22:51:58
3001
adelkaaxx
adel🥂📖 :
Who tf is coco?
2025-04-25 12:42:14
247
zarrrn
zarren :
This is so millennial
2025-04-25 03:24:24
202
kotariiia
𝓢 :
You were so confident while saying it too 😭
2025-04-24 22:53:06
685
abrillfrmctt_
🪼⋆. :
oh evelyn.... I don't think... that was... the name... 😭
2025-04-24 22:50:31
1052
peppaharrison
🥭 :
ur emojis are so millennial evelyn😭😭
2025-04-25 11:49:27
244
jeonginnieitalianbreads
Heeseung is my boyfriend :
I HAD A DREAM OF ERICA IN THAT EXACT OUTFIT LAST NIGHT AND SHE WAS RUNNING AROUND MY ROOM HOLDING A JENNIE POSTER
2025-04-25 01:01:15
107
itsjanessaaaaaa
janessa :
ofc evelyn would get the hamsters name wrong 😭💀💀
2025-04-24 22:56:27
127
xmilpdqyr8v
not_found9996 :
got next part?
2025-04-25 09:38:34
20
feli_rock23
一🦭 :
Its giving ”i didnt know there was a coco at our school”
2025-04-24 22:54:50
90
.linagasolina
Pau ˖ . ݁𝜗𝜚. ݁₊ :
The caption is so millenial vibes
2025-04-25 00:05:21
153
ennaem1liaq
𝐸❦ :
do I look mean??
2025-04-25 13:29:19
2
noel_harrigan
Noel :
Who Tf is coco
2025-04-25 15:10:44
7
cocotsaur
coco :
why’d i get nervous
2025-04-27 03:34:16
122
To see more videos from user @hjevelyn, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

#POV #SUNGHOON | Orang bilang, obsesi itu menakutkan. Tapi tidak dengan Sunghoon. Ia adalah ketertarikan yang paling tenang, paling diam. Datang entah dari mana, muncul dalam hal-hal kecil yang tampak seperti kebetulan. Satu kelompok tugas. Satu baris bangku kuliah. Tukar shift presentasi. Tak pernah dekat, tak pernah benar-benar bicara. Tapi namanya entah kenapa, selalu ada di sela-sela hidupmu. Sunghoon bukan tipe yang bertanya, “sudah makan?” Tapi tahu saat perutmu kosong. Tak pernah berkata, “jaga diri,” tapi payung yang tiba-tiba tergantung di gantungan loker itu miliknya. Ia hadir tanpa suara. Tak mencolok. Tapi terasa. Dan yang membuat semuanya lebih rumit: kamu mulai merasa nyaman. Suatu hari, bros kecil yang biasa kamu pakai hilang. Replika bunga dari ibu, benda sepele tapi berarti. Kamu mencarinya ke mana-mana. Ruang kuliah, toilet, kantin. Nihil. Kamu bertanya ke teman-teman, termasuk Sunghoon. Ia hanya menatap sebentar lalu kembali membaca. Kau tak tahu, saat itu dadanya berdebar lebih kencang dari biasanya. Sunghoon tahu kapan kamu sendiri, kapan kamu ingin dibiarkan sendiri, dan kapan ia harus muncul tanpa suara. Ia menghitung semuanya, termasuk kapan harus menghilang agar tidak membuatmu takut. Saat kamu patah hati karena mantanmu pergi tanpa alasan, kamu berbisik ke sahabatmu, “Andai aku bisa memilih siapa yang benar-benar mencintaiku.” Sunghoon duduk dua meja di belakang. Diam. Tapi mendengar semuanya. Malam itu, ia menghapus foto mantanmu dari folder rahasia—yang berisi serpihan dirimu: foto selfie di forum kampus, rekaman suaramu saat presentasi, video pendekmu tertidur. Kamu tidak tahu itu. Minggu berikutnya, kamu kehilangan flashdisk. Panik. Di dalamnya ada tulisan dan tugas penting. Frustrasi. Marah pada diri sendiri. Dan entah mengapa, kamu mulai memperhatikan Sunghoon. Geraknya yang tenang. Caranya memandang papan tulis. Atau kamu? Kamu berusaha tak peduli. Tapi diam-diam, kamu mulai penasaran pada seseorang yang lebih dulu diam-diam memperhatikanmu. Suatu malam, kamu kembali ke ruang kuliah untuk mengambil barang. Kelas sepi. Gelap. Saat membuka laci mejamu, kamu menemukannya—kotak kecil berwarna hitam. Di dalamnya: bros yang hilang. Flashdisk. Secarik puisi dari semester satu. Potongan kertas berisi kalimat-kalimatmu sendiri—ucapan yang hanya pernah kamu ucapkan saat merasa rapuh. Tapi tertulis rapi, seolah dicatat satu per satu. Dan selembar kertas terakhir: “Aku tidak ingin kau tahu. Tapi aku tahu lebih dulu setiap kali kamu kehilangan sesuatu. Karena bagiku, semuanya layak dijaga. Termasuk kamu. Bahkan saat kamu sendiri tak tahu cara menjagamu.” Keesokan harinya, kamu mencarinya. Jawabannya sudah jelas. Sunghoon berdiri di luar kelas. Tak lari. Tak sembunyi. “Kamu yang simpan semuanya?” tanyamu. Ia menunduk. “Aku nggak pernah niat bikin kamu takut. Aku cuma nggak tahu cara mencintaimu… tanpa ikut campur.” “Kamu nyimpan semua itu?” “Karena nggak ada yang peduli sedalam itu selain aku.” Hening. “Kamu marah?.” Kamu menggeleng. “Nggak. Aku cuma… ngerasa aneh. Tapi nyaman. Aneh, ya?” Ia tersenyum kecil. “Aku cuma pengen kamu aman. Dari jarak yang cukup buat kamu tetap bebas.” Setelah itu, tak ada pengakuan. Tak ada pernyataan cinta. Tapi kalian tahu: dunia sudah berubah. Sunghoon tak lagi perlu sembunyi. Dan kamu tak lagi pura-pura tak tahu. Karena yang membuatmu jatuh cinta… adalah caranya mencintaimu tanpa pamrih. Tanpa desakan. Tapi penuh kesetiaan dan perhitungan. Kini, kamu duduk di taman kampus. Sendirian. Tapi tak merasa sendiri. Karena meski tak melihatnya, kamu tahu… ia tetap melihatmu. Obsesi itu menakutkan—tapi tidak jika ia tahu cara mencintaimu tanpa merusakmu. Dan Sunghoon, sejak lama… sudah tahu caranya. #pov #oneshot #enhypen #sunghoon #fyp #foryou
#POV #SUNGHOON | Orang bilang, obsesi itu menakutkan. Tapi tidak dengan Sunghoon. Ia adalah ketertarikan yang paling tenang, paling diam. Datang entah dari mana, muncul dalam hal-hal kecil yang tampak seperti kebetulan. Satu kelompok tugas. Satu baris bangku kuliah. Tukar shift presentasi. Tak pernah dekat, tak pernah benar-benar bicara. Tapi namanya entah kenapa, selalu ada di sela-sela hidupmu. Sunghoon bukan tipe yang bertanya, “sudah makan?” Tapi tahu saat perutmu kosong. Tak pernah berkata, “jaga diri,” tapi payung yang tiba-tiba tergantung di gantungan loker itu miliknya. Ia hadir tanpa suara. Tak mencolok. Tapi terasa. Dan yang membuat semuanya lebih rumit: kamu mulai merasa nyaman. Suatu hari, bros kecil yang biasa kamu pakai hilang. Replika bunga dari ibu, benda sepele tapi berarti. Kamu mencarinya ke mana-mana. Ruang kuliah, toilet, kantin. Nihil. Kamu bertanya ke teman-teman, termasuk Sunghoon. Ia hanya menatap sebentar lalu kembali membaca. Kau tak tahu, saat itu dadanya berdebar lebih kencang dari biasanya. Sunghoon tahu kapan kamu sendiri, kapan kamu ingin dibiarkan sendiri, dan kapan ia harus muncul tanpa suara. Ia menghitung semuanya, termasuk kapan harus menghilang agar tidak membuatmu takut. Saat kamu patah hati karena mantanmu pergi tanpa alasan, kamu berbisik ke sahabatmu, “Andai aku bisa memilih siapa yang benar-benar mencintaiku.” Sunghoon duduk dua meja di belakang. Diam. Tapi mendengar semuanya. Malam itu, ia menghapus foto mantanmu dari folder rahasia—yang berisi serpihan dirimu: foto selfie di forum kampus, rekaman suaramu saat presentasi, video pendekmu tertidur. Kamu tidak tahu itu. Minggu berikutnya, kamu kehilangan flashdisk. Panik. Di dalamnya ada tulisan dan tugas penting. Frustrasi. Marah pada diri sendiri. Dan entah mengapa, kamu mulai memperhatikan Sunghoon. Geraknya yang tenang. Caranya memandang papan tulis. Atau kamu? Kamu berusaha tak peduli. Tapi diam-diam, kamu mulai penasaran pada seseorang yang lebih dulu diam-diam memperhatikanmu. Suatu malam, kamu kembali ke ruang kuliah untuk mengambil barang. Kelas sepi. Gelap. Saat membuka laci mejamu, kamu menemukannya—kotak kecil berwarna hitam. Di dalamnya: bros yang hilang. Flashdisk. Secarik puisi dari semester satu. Potongan kertas berisi kalimat-kalimatmu sendiri—ucapan yang hanya pernah kamu ucapkan saat merasa rapuh. Tapi tertulis rapi, seolah dicatat satu per satu. Dan selembar kertas terakhir: “Aku tidak ingin kau tahu. Tapi aku tahu lebih dulu setiap kali kamu kehilangan sesuatu. Karena bagiku, semuanya layak dijaga. Termasuk kamu. Bahkan saat kamu sendiri tak tahu cara menjagamu.” Keesokan harinya, kamu mencarinya. Jawabannya sudah jelas. Sunghoon berdiri di luar kelas. Tak lari. Tak sembunyi. “Kamu yang simpan semuanya?” tanyamu. Ia menunduk. “Aku nggak pernah niat bikin kamu takut. Aku cuma nggak tahu cara mencintaimu… tanpa ikut campur.” “Kamu nyimpan semua itu?” “Karena nggak ada yang peduli sedalam itu selain aku.” Hening. “Kamu marah?.” Kamu menggeleng. “Nggak. Aku cuma… ngerasa aneh. Tapi nyaman. Aneh, ya?” Ia tersenyum kecil. “Aku cuma pengen kamu aman. Dari jarak yang cukup buat kamu tetap bebas.” Setelah itu, tak ada pengakuan. Tak ada pernyataan cinta. Tapi kalian tahu: dunia sudah berubah. Sunghoon tak lagi perlu sembunyi. Dan kamu tak lagi pura-pura tak tahu. Karena yang membuatmu jatuh cinta… adalah caranya mencintaimu tanpa pamrih. Tanpa desakan. Tapi penuh kesetiaan dan perhitungan. Kini, kamu duduk di taman kampus. Sendirian. Tapi tak merasa sendiri. Karena meski tak melihatnya, kamu tahu… ia tetap melihatmu. Obsesi itu menakutkan—tapi tidak jika ia tahu cara mencintaimu tanpa merusakmu. Dan Sunghoon, sejak lama… sudah tahu caranya. #pov #oneshot #enhypen #sunghoon #fyp #foryou

About