@tieulinhsann: Trà thảo mộc đông trùng hạ thảo tứ vị an nhiên hỗ trợ ngủ ngon và ăn ngon #trà #trathaomoc #trathaoduoc #trathanhnhiet #tradongtrunghathao #tradongtrungtuvi #muataitiktokshop

Tiểu Linh San
Tiểu Linh San
Open In TikTok:
Region: VN
Monday 05 May 2025 12:12:43 GMT
7289
15
0
1

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @tieulinhsann, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

BAGIAN 5 ✨ BACA BIAR LO TAMBAH WARAS!!! BATASAN ITU BUKAN KEJAM… ITU SELF-RESPECT PALING DASAR.” Lo tau apa yang bikin orang toxic bisa masuk, ngacak hidup lo, dan bikin lo ngerasa lemah? Satu hal: akses. Akses ke waktu lo. Akses ke emosi lo. Akses ke reaksi lo. Akses ke hidup lo. Dan hal ini tuh udah dibahas jelas di psikologi modern. Dalam teori behavioral conditioning, perilaku seseorang terbentuk dan bertahan karena reward dan akses yang mereka dapetin. Selama lo ngasih akses, mereka bakal terus jalan. Selama lo ngasih ruang, mereka bakal terus mendorong batas. Makanya batasan itu bukan cuma “aturan”. Batasan itu pagar energi. Dan pagar itu gak cuma untuk mencegah orang masuk… tapi untuk menjaga lo tetap waras. Banyak orang mikir batasan itu harus halus, harus sopan, harus dimengerti. Padahal dalam toxic dynamics, semakin lo sopan, semakin pola manipulation loop itu hidup. Tahu istilah “intermittent reinforcement”? Itu mekanisme yang bikin korban ngerasa “ketagihan” karena kadang diperlakukan baik, kadang nggak. Dan batasan yang lemah justru bikin mekanisme itu makin kuat. Makanya di video lo denger kata-kata kayak “tegas”, “pendek”, “mati akses”. Kenapa? Karena menurut penelitian di Cognitive-Behavioral Therapy (CBT), respon yang berbelit-belit justru ngasih ruang buat orang manipulatif ngelintir, nyerang balik, atau nge-twist narasi lo. Kadang audiens suka nanya: “Kenapa harus sekeras itu?” “Kenapa gak bisa dibicarakan baik-baik?” Jawabannya simpel: Lo gak bisa negosiasi sama orang yang pakai rasa bersalah sebagai senjata. Lo gak bisa diskusi sama orang yang pakai kebingungan sebagai alat kontrol. Lo gak bisa berharap konsistensi dari seseorang yang hidup dari drama. Itu bukan keras. Itu boundary hygiene, yaitu merawat batasan lo kayak lo merawat kesehatan mental lo sendiri. Dan ini poin pentingnya… Batasan TANPA konsekuensi itu cuma kalimat. Sama kayak pagar tanpa gembok: keliatannya aman, tapi gampang didorong. Makanya ketika lo mulai pasang batasan, tubuh lo pun bakal protes. Otak lo bakal ngerasa bersalah. Nafas jadi pendek. Ada rasa takut “nanti dia marah”. Itu normal. Itu tanda kalau lo lagi rewiring otak lo dari pola lama ke pola yang lebih sehat. Boundary itu bukan tentang jadi dingin. Boundary itu tentang milih diri lo dulu. Dan kalau ada orang yang merasa “dirugikan” saat lo mulai milih diri lo… itu tanda paling jelas bahwa mereka memang harus DIBATASI. #selfrespect  #toxic  #pria #wanita  #healingmindset
BAGIAN 5 ✨ BACA BIAR LO TAMBAH WARAS!!! BATASAN ITU BUKAN KEJAM… ITU SELF-RESPECT PALING DASAR.” Lo tau apa yang bikin orang toxic bisa masuk, ngacak hidup lo, dan bikin lo ngerasa lemah? Satu hal: akses. Akses ke waktu lo. Akses ke emosi lo. Akses ke reaksi lo. Akses ke hidup lo. Dan hal ini tuh udah dibahas jelas di psikologi modern. Dalam teori behavioral conditioning, perilaku seseorang terbentuk dan bertahan karena reward dan akses yang mereka dapetin. Selama lo ngasih akses, mereka bakal terus jalan. Selama lo ngasih ruang, mereka bakal terus mendorong batas. Makanya batasan itu bukan cuma “aturan”. Batasan itu pagar energi. Dan pagar itu gak cuma untuk mencegah orang masuk… tapi untuk menjaga lo tetap waras. Banyak orang mikir batasan itu harus halus, harus sopan, harus dimengerti. Padahal dalam toxic dynamics, semakin lo sopan, semakin pola manipulation loop itu hidup. Tahu istilah “intermittent reinforcement”? Itu mekanisme yang bikin korban ngerasa “ketagihan” karena kadang diperlakukan baik, kadang nggak. Dan batasan yang lemah justru bikin mekanisme itu makin kuat. Makanya di video lo denger kata-kata kayak “tegas”, “pendek”, “mati akses”. Kenapa? Karena menurut penelitian di Cognitive-Behavioral Therapy (CBT), respon yang berbelit-belit justru ngasih ruang buat orang manipulatif ngelintir, nyerang balik, atau nge-twist narasi lo. Kadang audiens suka nanya: “Kenapa harus sekeras itu?” “Kenapa gak bisa dibicarakan baik-baik?” Jawabannya simpel: Lo gak bisa negosiasi sama orang yang pakai rasa bersalah sebagai senjata. Lo gak bisa diskusi sama orang yang pakai kebingungan sebagai alat kontrol. Lo gak bisa berharap konsistensi dari seseorang yang hidup dari drama. Itu bukan keras. Itu boundary hygiene, yaitu merawat batasan lo kayak lo merawat kesehatan mental lo sendiri. Dan ini poin pentingnya… Batasan TANPA konsekuensi itu cuma kalimat. Sama kayak pagar tanpa gembok: keliatannya aman, tapi gampang didorong. Makanya ketika lo mulai pasang batasan, tubuh lo pun bakal protes. Otak lo bakal ngerasa bersalah. Nafas jadi pendek. Ada rasa takut “nanti dia marah”. Itu normal. Itu tanda kalau lo lagi rewiring otak lo dari pola lama ke pola yang lebih sehat. Boundary itu bukan tentang jadi dingin. Boundary itu tentang milih diri lo dulu. Dan kalau ada orang yang merasa “dirugikan” saat lo mulai milih diri lo… itu tanda paling jelas bahwa mereka memang harus DIBATASI. #selfrespect #toxic #pria #wanita #healingmindset

About