Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@m_shrnopy: #fyp #foryoupage #pyf #tranding #foruyou #explore #tiktok #editor #M_A_H_M_O_U_D❗ #🖤
M A H M O U D 🧊❗️
Open In TikTok:
Region: EG
Tuesday 06 May 2025 05:38:10 GMT
19012
607
1
183
Music
Download
No Watermark .mp4 (
0.1MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
0.19MB
)
Watermark .mp4 (
0MB
)
Music .mp3
Comments
Mohamed :
🤣🤣🤣
2025-06-03 22:15:22
0
To see more videos from user @m_shrnopy, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
#Jungwon pov (2) : Sudah beberapa minggu kamu menjadi seorang ibu. Selama itu juga, kamu berada di ruang rawat inap, sendirian. Terkadang mertuamu menjenguk, membawa makanan, atau hanya duduk dalam diam di sudut kamar. Setiap kali kamu bertanya tentang Jungwon, jawabannya hanya: “Jungwon kerja di luar kota.” “Dia sibuk.” “Ada beberapa hal yang diurus.” Tapi kamu tahu, ada yang salah dengan itu. Harusnya, waktu itu, hari di mana semua kebahagiaan seharusnya dimulai. Hari yang seharusnya kalian pulang ke rumah membawa bayi kecil, hidup bahagia, bertiga. Menepati janji-janji sederhana yang pernah Jungwon katakan, dan yang kamu genggam erat. Tapi tak ada satu pun yang berjalan sesuai rencana. Siang ini, kamu sedang mengasi bayimu, hingga terdengar pintu kamar rumah sakit terbuka. Mertuamu datang. Matanya sembab. Tapi tangis itu bukan tangis kesedihan, kamu bisa lihat jelas, itu tangis syukur, ada harap, ada sesuatu yang tak bisa kamu baca. “(y/n), kamu udah lebih baik sekarang?” tanya mertuamu, mama nya Jungwon. Kamu mengangguk. “Iya, Ma. Mama kenapa?” Kamu meletakkan bayimu ke inkubator kecil di samping ranjang. Lalu menatap mertuamu dengan bingung. “Kamu harus lebih kuat, ya, Nak." Mertuamu memegang tanganmu sambil menarikmu perlahan keluar kamar, membawamu entah ke mana. Tubuhmu membeku. Jantungmu berdegup lebih kencang. Kamu bergetar hebat. Tanpa diminta, air matamu menetes deras. Dan di depanmu, kamu melihatnya. Jungwon, terbaring diam. Kepalanya diperban, selang oksigen melekat di hidung dan mulutnya. Jarum infus menusuk punggung tangannya. Layar monitor berdenting pelan, menandakan detak jantung yang lambat dan ragu. Mertuamu terisak, mengusap pelan tanganmu yang gemetar, menopang tubuhmu yang lemah. “Waktu kamu melahirkan,” ucapnya dengan suara parau, “Jungwon kecelakaan.” Ia menarik napas panjang, berusaha menahan air mata. “Waktu itu, dokter sempat nyatakan dia meninggal. Detaknya sempat berhenti.” Kamu menoleh cepat, napasmu tercekat. “Tapi, detak jantungnya balik,” lanjut mertuamu, suaranya bergetar. “Dia berjuang, Nak. Dia nggak mau pergi. Dia tau, dia harus tetap hidup buat kamu.” “Maafin Mama, ya. Kami nggak berani bilang ke kamu sebelumnya. Kami tau kamu belum kuat. Tapi hari ini, kondisinya lebih baik. Ada kemajuan. Dia udah mulai ngerespon.” Tangismu meledak. Tubuhmu lemas, nyaris jatuh jika tak ditopang oleh lengan mertuamu. “Maafin Mama bohong ke kamu, Jungwon nggak kerja. Dia nggak keluar kota. Dia di sini, satu rumah sakit sama kamu.” Kamu perlahan berjalan mendekati ranjangnya. Kamu memegang tangan Jungwon. Dingin. Tangan yang dulu selalu menenangkanmu. Tangan yang tak sempat menggendong anakmu. “Bangun, aku nggak tau gimana kalau tanpa kamu," suaramu lirih, pecah dalam tangis. Monitor di samping ranjang terus berbunyi monoton. Hanya itu jawabannya. “Dokter bilang kondisinya stabil, tapi belum sadar,” ucap mertuamu pelan. “Ajak dia ngobrol. Siapa tau dia denger.” Kamu mengangguk kecil. Mertuamu keluar, memberi ruang untukmu dan Jungwon saling ‘berbicara’. “Sayang…” suaramu tertahan. “Bangun, kamu belum liat anak aku. Kamu belum sempat gendong dia," kamu mengusap air matamu. “Kamu… kamu belum meluk aku.” Wajah Jungwon pucat. Napasnya dibantu alat. Tubuhnya nyaris tak bergerak, seakan hanya separuh jiwanya yang masih tinggal. Kamu memeluknya pelan, hati-hati. Kamu meraba pelan tubuhnya, mencari jejak hangat yang dulu selalu memberi rasa aman. “Aku yakin kamu denger, tolong bangun. Kita belum selesai," bisikmu. Dan saat kamu menunduk, menahan tangis di lehernya, kamu merasakannya. Setetes air mata keluar dari sudut mata Jungwon. Lambat. Tapi nyata. Jungwon mendengarmu. Tangismu tak berhenti. Kamu masih memeluknya, seakan pelukan itu bisa menariknya kembali. Monitor itu terus berbunyi. Satu-satunya tanda bahwa jiwanya belum benar-benar pergi. Jungwon mau berjuang untuk hidup. Mau berjuang untukmu. Dan berjuang untuk anak kalian. #pov #jungwon #enhypen #fyp
📦 Pesanan spesial dari Garuda: Malaysia dipulangkan express! 🚚💨 #TimnasDay #DerbiSerumpun #timnas #affu23 #timnasu23 #timnasindonesia #kingindo
💀 . . . . . #piratesoftware #programmingmemes #gamemaker #gamedev
🌧️
ANTONIO LOBATO SAL DE MI CABEZA #compramostucochepuntoes #antoniolobato #tesis #tesis1996 #eduardonoriega #anatorrent #alejandroamenabar #españa #yoquese #miau #lol #meme #idk
Bộ quần áo nam thêu dấu ấn phố
About
Robot
Legal
Privacy Policy