@vm_pallets: Olha esse painel com rack feito 100% em madeira maciça! Design funcional, prateleiras inteligentes e acabamento natural que valoriza qualquer ambiente! Ideal pra quem curte um estilo rústico moderno, resistente e feito sob medida. Na VM Pallets, a madeira ganha vida nas suas ideias! Gostou? Comenta aí ou chama no direct pra orçamento! #DIY #VMpallets #marcenariainteligente #marcenariacriativa #feitoamao

VM Pallets
VM Pallets
Open In TikTok:
Region: BR
Thursday 08 May 2025 14:28:55 GMT
354414
10276
91
1840

Music

Download

Comments

user1340234774201
Veríssimo :
quanto está? quero
2025-08-22 16:19:28
1
aline.line2178
Aline rocha :
top
2025-08-08 20:12:00
1
javierbarbe8
Javier Piñango :
cómo pego da pared
2025-07-23 16:35:05
1
anapaulasouza0645
Paula Souza :
sucesso
2025-09-14 09:10:38
1
clayton.santos120
Clayton Santos :
top vou fazer um pra mi 😁
2025-06-13 15:48:43
1
janainaslv__
Janaina Santos :
eu quero comprar faz entrega pra João Pessoa
2025-06-16 22:03:24
1
cleidiane.100.com
Cleidiane 100% com Deus 🙏🌷 :
eu amei
2025-07-02 23:25:35
1
michaelnogueira1609
Michael Nogueira 16 :
BOA NOITE C GRATIDÃO 🙏 AONDE FICA ESSA LOJA ?
2025-06-25 23:43:20
1
clo.ledesma
Cléo Ledesma :
eita que lindaa eu queria 🥺
2025-06-19 19:26:54
1
talitajesus4045
talitajesus4045 :
Que lindo😍
2025-06-15 17:13:30
1
aparecidaesmael6
esmael :
adorei
2025-08-08 18:58:18
1
jacksonlopes007
jacklopes :
top
2025-07-04 13:07:48
1
irialdodossantosv
foquinho :
excelente trabalho
2025-05-11 21:30:53
1
charlienesaymonjuninho
Chay linda 😘 :
nossa lindo quanto seria ❓
2025-06-13 20:23:46
3
user110339040
Alana santos :
gostei 👏👏 perfeito
2025-05-14 12:02:18
1
marcelo.fonseca349
Marcelo fonseca :
ficou perfeito
2025-05-13 11:43:43
1
carlosgabrielbc
daffy81 😈💵😎 :
si me puede dar las medidas
2025-05-15 01:05:17
0
user4743435705196
user4743435705196 :
top
2025-06-13 14:01:50
1
danada273
Danada :
que lindo
2025-05-15 00:13:02
1
dorival39
Dorival :
top
2025-05-12 15:22:16
1
gisantos_vga
Gi Santos :
top
2025-05-08 22:55:05
1
vinnysilva50
vinny silva :
👏
2025-07-16 04:31:27
1
kjk6836
kjk :
😂
2025-09-07 10:56:01
1
edvaldobatista32
Curiosidade :
🥰
2025-08-26 22:39:07
1
joo.paulo0129
João Paulo :
🥰🥰🥰
2025-05-08 22:24:04
1
To see more videos from user @vm_pallets, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Beberapa teori kosmologi alternatif terhadap model Big Bang menyatakan bahwa alam semesta tidak memiliki awal atau akhir mutlak, melainkan mengalami siklus kosmik yang terus berulang tanpa henti. Dalam model seperti Big Bounce atau cyclic universe, semesta tidak bermula dari satu ledakan besar yang unik, tetapi dari fase kontraksi sebelumnya—di mana semesta menyusut, mencapai kondisi ekstrem, lalu “memantul” dan mulai mengembang lagi. Proses ini dapat terjadi berulang kali, seperti napas kosmis yang mengembang dan menyusut dalam siklus abadi, dengan masing-masing siklus bisa berlangsung selama miliaran tahun. Model-model ini bertentangan secara langsung dengan pandangan kosmologis tradisional dalam agama-agama Abrahamik yang memandang semesta sebagai ciptaan Tuhan pada suatu momen awal yang definitif (creatio ex nihilo) dan akan berakhir dalam suatu peristiwa eskatologis, seperti kiamat atau hari penghakiman. Siklus kosmik meniadakan konsep waktu linear dari awal hingga akhir, dan menggantikannya dengan waktu melingkar yang tak pernah benar-benar dimulai ataupun selesai. Ini menyulitkan pemahaman tentang penciptaan sebagai satu peristiwa istimewa dalam sejarah, dan mengaburkan makna akhir zaman sebagai titik puncak dari rencana ilahi. Dalam kerangka filsafat dan spiritualitas, semesta siklikus lebih menyerupai pandangan kosmos dalam agama-agama Timur seperti Hindu dan Buddhisme, yang memandang realitas sebagai siklus tanpa henti kelahiran, kematian, dan kelahiran kembali. Namun bagi teologi-teologi yang bergantung pada narasi penciptaan linear dan tujuan akhir eksistensi, gagasan bahwa alam semesta tak pernah benar-benar dimulai atau berakhir menghadirkan tantangan besar. Jika tidak ada awal mutlak, apakah ada pencipta? Jika tidak ada akhir final, apakah masih ada tujuan kosmis yang ditetapkan oleh kehendak transenden? Dengan demikian, teori kosmologi siklik membuka pintu pada perdebatan eksistensial yang tak hanya ilmiah, tetapi juga metafisik dan teologis. #CapCut
Beberapa teori kosmologi alternatif terhadap model Big Bang menyatakan bahwa alam semesta tidak memiliki awal atau akhir mutlak, melainkan mengalami siklus kosmik yang terus berulang tanpa henti. Dalam model seperti Big Bounce atau cyclic universe, semesta tidak bermula dari satu ledakan besar yang unik, tetapi dari fase kontraksi sebelumnya—di mana semesta menyusut, mencapai kondisi ekstrem, lalu “memantul” dan mulai mengembang lagi. Proses ini dapat terjadi berulang kali, seperti napas kosmis yang mengembang dan menyusut dalam siklus abadi, dengan masing-masing siklus bisa berlangsung selama miliaran tahun. Model-model ini bertentangan secara langsung dengan pandangan kosmologis tradisional dalam agama-agama Abrahamik yang memandang semesta sebagai ciptaan Tuhan pada suatu momen awal yang definitif (creatio ex nihilo) dan akan berakhir dalam suatu peristiwa eskatologis, seperti kiamat atau hari penghakiman. Siklus kosmik meniadakan konsep waktu linear dari awal hingga akhir, dan menggantikannya dengan waktu melingkar yang tak pernah benar-benar dimulai ataupun selesai. Ini menyulitkan pemahaman tentang penciptaan sebagai satu peristiwa istimewa dalam sejarah, dan mengaburkan makna akhir zaman sebagai titik puncak dari rencana ilahi. Dalam kerangka filsafat dan spiritualitas, semesta siklikus lebih menyerupai pandangan kosmos dalam agama-agama Timur seperti Hindu dan Buddhisme, yang memandang realitas sebagai siklus tanpa henti kelahiran, kematian, dan kelahiran kembali. Namun bagi teologi-teologi yang bergantung pada narasi penciptaan linear dan tujuan akhir eksistensi, gagasan bahwa alam semesta tak pernah benar-benar dimulai atau berakhir menghadirkan tantangan besar. Jika tidak ada awal mutlak, apakah ada pencipta? Jika tidak ada akhir final, apakah masih ada tujuan kosmis yang ditetapkan oleh kehendak transenden? Dengan demikian, teori kosmologi siklik membuka pintu pada perdebatan eksistensial yang tak hanya ilmiah, tetapi juga metafisik dan teologis. #CapCut

About