@vkhnh94: #xuhuonggggggggggggggggg #fyp #g

hoàng tử f1👑
hoàng tử f1👑
Open In TikTok:
Region: VN
Saturday 10 May 2025 00:49:54 GMT
116385
4330
154
1689

Music

Download

Comments

idoloclynhan
Trọng Lộc :
xe đẹp vậy có bán ko
2025-05-10 09:39:47
13
usermemever2
tổng thống :
dạ
2025-05-10 06:00:28
6
bomaymuonyeuu1
Bùi thành đồng💸 :
mua kiếm đâu v xin link
2025-05-10 02:24:57
1
nguyengiabao099
nguyen gia bao :
lùa xe điện à
2025-05-10 08:06:49
0
ditmemayhh1
hi :
ko thằng nào để ý con ab bên cạnh à
2025-05-10 13:42:33
1
cacxaoxaot0
cacxaoxaot0 :
xe xanh là của bà còn con đen đen kia là của cháu leo rank🗿🗿
2025-05-10 11:23:26
0
mtn.vn2k9
thiên vạn sơn thủy :
có cảnh gì
2025-05-10 10:08:07
0
anhtelam5_8_7
anh tệ lắm ? :
xin vd gốc a
2025-05-10 09:42:36
0
vietanhh83863
việt anh Ver2 💗 :
cầm hết map luôn ông bn
2025-05-10 13:31:21
0
tired.wf
nhu thuc. :
thôi v cũng oách r
2025-05-10 10:29:58
0
fakehoai37p2
🌙🌙 rút không kịp ạ🌙🌙 :
có ab mà
2025-05-10 10:27:57
0
kecodoc27b
16th1🐉 :
xe này 10m bay không anh
2025-05-10 10:14:37
0
vungoctuan210807
Vu Ngoc Tuannzz :
con xe này tối để ý anh tí nhá 🤫
2025-05-10 07:21:29
0
trongtuanmucoi
Tuấn titan 🐲 :
No thì 15km đói thì 10km
2025-05-10 06:55:43
0
m0jsjshdus
Ahihi :
Xin vd nhé
2025-05-10 11:57:45
1
qh_301
qh_301 :
Được của ló đấyy
2025-05-10 09:54:40
1
khongcongyeu209
Hoang Lam ❗️ :
Mạnh thí
2025-05-10 05:06:41
1
tranduchoang2le7
Tran duc hoang :
Đói thì 10km/h no thì 15km/h
2025-05-10 04:50:44
1
cong005006
Bỏ phố rồi 🙃 :
Chất
2025-05-10 01:14:42
1
bomaydepzainhatthegioi1
Nguyễn Vương :
Đang lùa đứt xích🤡
2025-05-12 15:46:53
0
trn.hng.yn0
Trần Hưng yên :
a lớn😂
2025-05-11 13:17:58
0
wdxgn
VanDuxgn. :
căm gì trông keng quá ôb
2025-05-11 03:37:28
0
oahdhiwoq
ɓï̤ŋ˨˩ iən˧˧ :
Cả xe mua 29k được giá chốt luôn
2025-05-10 18:32:50
0
manhdung900
Mạnh Dũng :
cầm chiến mã này đi leo rank thì trc khi đi vt di chúc đợi ng nhà ra vớt là đẹp🤣🤣
2025-05-10 15:22:21
0
duk.hoanq_
Đức Hoàng :
ab tháo phanh sao ăn lại xe này đây
2025-05-10 14:34:54
0
To see more videos from user @vkhnh94, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Muhammad Zaini Abdul Ghani atau lebih populer dengan sebutan Abah Guru Sekumpul atau Guru Ijai (11 Februari 1942 – 10 Agustus 2005) adalah salah seorang ulama yang berpengaruh dari Kalimantan Selatan. Abah Guru Sekumpul dilahirkan pada malam Rabu 11 Februari 1942 (27 Muharam 1361 Hijriah) di desa Keraton, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar dari pasangan suami-istri yang sholeh dan sholehah yaitu Syekh Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman dengan Hj. Masliah binti H. Mulia bin Muhyiddin. Abah Guru Sekumpul merupakan anak pertama, sedangkan adiknya bernama Hj. Rahmah. Abah Guru Sekumpul merupakan keturunan ke-8 dari ulama besar Tanah Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al-Banjari. Adapun silsilah keturunannya adalah: Muhammad Zaini bin Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari. Abah Guru Sekumpul memiliki 2 orang putra, yaitu Muhammad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali. Saat masa kecil, Guru Sekumpul selalu berada di samping orang tua dan neneknya yang bernama Salbiyah. Mereka menanamkan kedisiplinan dalam pendidikan tauhid dan akhlak serta belajar membaca Al-Qur'an. Karena itulah, guru pertama dari Guru Sekumpul adalah orang tua dan neneknya sendiri. Semenjak kecil beliau sudah digembleng orang tua untuk mengabdi kepada ilmu pengetahuan dan ditanamkan perasaan cinta kasih dan hormat kepada para ulama dan habaib. Menurut riwayat, Abah Guru Sekumpul sewaktu kecil sering menunggu al-Alim al-Fadhil Syaikh Zainal Ilmi yang ingin ke Banjarmasin hanya semata-mata untuk bersalaman dan mencium tangannya. Gemblengan ayah dan bimbingan intensif pamannya semenjak kecil betul-betul tertanam. Semenjak kecil beliau sudah menunjukkan sifat mulia; penyabar, ridha, pemurah, dan kasih sayang terhadap siapa saja. Kasih sayang yang ditanamkan dan juga ditunjukkan oleh ayahnya sendiri. Misalnya, suatu saat ketika hujan turun deras, sedangkan rumah Guru Sekumpul sekeluarga sudah sangat tua dan reot. Sehingga air hujan merembes masuk dari atap-atap rumah. Pada waktu itu, sang ayah menelungkupinya untuk melindungi tubuh Guru Sekumpul dari hujan dan rela membiarkan dirinya sendiri tersiram hujan. Syekh Abdul Ghani bin Abdul Manaf, ayah dari Guru Sekumpul juga adalah seorang yang saleh dan sabar dalam menghadapi segala situasi dan sangat kuat dengan menyembunyikan derita dan cobaan. Tidak pernah mengeluh kepada siapapun. Cerita duka dan kesusahan sekaligus juga merupakan intisari kesabaran, dorongan untuk terus berusaha yang halal, menjaga hak orang lain, jangan mubazir, bahkan sistem manajemen usaha dia sampaikan kepada generasi sekarang lewat cerita-cerita itu. Beberapa cerita yang diriwayatkan adalah saat Guru Sekumpul kecil mereka sekeluarga yang terdiri dari empat orang hanya makan satu nasi bungkus dengan lauk satu biji telur, dibagi empat. Tak pernah sekalipun di antara mereka yang mengeluh. Pada masa-masa itu juga, ayahnya membuka kedai minuman. Setiap kali ada sisa teh, ayahnya selalu meminta izin kepada pembeli untuk diberikan kepada Qusyairi (nama kecil Guru Sekumpul). Sehingga kemudian sisa-sisa minuman itu dikumpulkan dan diberikan untuk keluarga. Sumber: Wikipedia #syekhmuhammadzainiabdulghani #abahgurusekumpul #guruijai #syekhmuhammadzainibinabdulghanialbanjari
Muhammad Zaini Abdul Ghani atau lebih populer dengan sebutan Abah Guru Sekumpul atau Guru Ijai (11 Februari 1942 – 10 Agustus 2005) adalah salah seorang ulama yang berpengaruh dari Kalimantan Selatan. Abah Guru Sekumpul dilahirkan pada malam Rabu 11 Februari 1942 (27 Muharam 1361 Hijriah) di desa Keraton, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar dari pasangan suami-istri yang sholeh dan sholehah yaitu Syekh Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman dengan Hj. Masliah binti H. Mulia bin Muhyiddin. Abah Guru Sekumpul merupakan anak pertama, sedangkan adiknya bernama Hj. Rahmah. Abah Guru Sekumpul merupakan keturunan ke-8 dari ulama besar Tanah Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al-Banjari. Adapun silsilah keturunannya adalah: Muhammad Zaini bin Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari. Abah Guru Sekumpul memiliki 2 orang putra, yaitu Muhammad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali. Saat masa kecil, Guru Sekumpul selalu berada di samping orang tua dan neneknya yang bernama Salbiyah. Mereka menanamkan kedisiplinan dalam pendidikan tauhid dan akhlak serta belajar membaca Al-Qur'an. Karena itulah, guru pertama dari Guru Sekumpul adalah orang tua dan neneknya sendiri. Semenjak kecil beliau sudah digembleng orang tua untuk mengabdi kepada ilmu pengetahuan dan ditanamkan perasaan cinta kasih dan hormat kepada para ulama dan habaib. Menurut riwayat, Abah Guru Sekumpul sewaktu kecil sering menunggu al-Alim al-Fadhil Syaikh Zainal Ilmi yang ingin ke Banjarmasin hanya semata-mata untuk bersalaman dan mencium tangannya. Gemblengan ayah dan bimbingan intensif pamannya semenjak kecil betul-betul tertanam. Semenjak kecil beliau sudah menunjukkan sifat mulia; penyabar, ridha, pemurah, dan kasih sayang terhadap siapa saja. Kasih sayang yang ditanamkan dan juga ditunjukkan oleh ayahnya sendiri. Misalnya, suatu saat ketika hujan turun deras, sedangkan rumah Guru Sekumpul sekeluarga sudah sangat tua dan reot. Sehingga air hujan merembes masuk dari atap-atap rumah. Pada waktu itu, sang ayah menelungkupinya untuk melindungi tubuh Guru Sekumpul dari hujan dan rela membiarkan dirinya sendiri tersiram hujan. Syekh Abdul Ghani bin Abdul Manaf, ayah dari Guru Sekumpul juga adalah seorang yang saleh dan sabar dalam menghadapi segala situasi dan sangat kuat dengan menyembunyikan derita dan cobaan. Tidak pernah mengeluh kepada siapapun. Cerita duka dan kesusahan sekaligus juga merupakan intisari kesabaran, dorongan untuk terus berusaha yang halal, menjaga hak orang lain, jangan mubazir, bahkan sistem manajemen usaha dia sampaikan kepada generasi sekarang lewat cerita-cerita itu. Beberapa cerita yang diriwayatkan adalah saat Guru Sekumpul kecil mereka sekeluarga yang terdiri dari empat orang hanya makan satu nasi bungkus dengan lauk satu biji telur, dibagi empat. Tak pernah sekalipun di antara mereka yang mengeluh. Pada masa-masa itu juga, ayahnya membuka kedai minuman. Setiap kali ada sisa teh, ayahnya selalu meminta izin kepada pembeli untuk diberikan kepada Qusyairi (nama kecil Guru Sekumpul). Sehingga kemudian sisa-sisa minuman itu dikumpulkan dan diberikan untuk keluarga. Sumber: Wikipedia #syekhmuhammadzainiabdulghani #abahgurusekumpul #guruijai #syekhmuhammadzainibinabdulghanialbanjari

About