@lessismorefashion: #kasut #kasutperempuan #kasutwanita

LessIsMore Fashion
LessIsMore Fashion
Open In TikTok:
Region: MY
Tuesday 13 May 2025 08:11:13 GMT
7915
30
1
4

Music

Download

Comments

kupukupucantik_00
🦋 :
Yang di pakai tadi color apa?
2025-10-19 14:23:55
0
To see more videos from user @lessismorefashion, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Luar biasa respon netizen terhadap tulisan saya sebelumnya, menggelinding ke mana-mana. Ada yang memuji. Ada juga mencaci.
Luar biasa respon netizen terhadap tulisan saya sebelumnya, menggelinding ke mana-mana. Ada yang memuji. Ada juga mencaci. "Lo orang NU atau bukan?" Ada yang tepuk tangan, senang PBNU ribut. Namanya netizen, "Kak atie dielah pek-pek," kata budak Pontianak. Ketua PWNU Kalbar, Prof Dr Syarif ternyata ikut bereaksi. Ia mengirimkan hasil resume pertemuan KH Yahya Cholil Staquf serta para pendukungnya secara japri. Hasil resumenya tentu valid, dong. Saya coba elaborasi hasil resume itu dengan gaya khas saya, Koptagul. Simak narasinya, wak! Dalam fikih, ada satu bab yang sering bikin santri pening, bab ikhtilaf, bab perbedaan pendapat. Ustaz biasanya bilang, “Ikhtilaf itu rahmat.” Tapi dalam kasus PBNU, ikhtilaf yang satu ini lebih mirip “rahmat yang turun sambil melempar meja”. Setelah Syuriyah mengetuk keputusan ala qadhi, meminta KH Yahya Cholil Staquf mundur dalam tempo tiga hari, maka Jumat, 21 November 2025, jam 14.00, Gus Yahya menggelar Zoom Meeting PBNU. Ibarat menggelar halaqah darurat, mencari dalil-dalil penyelamat sebelum masuk hari ketiga masa iddah jabatan. Gus Yahya membuka majelis digital itu dengan gaya khutbah taubat edisi organisasi. Katanya sudah banyak hal dilakukan selama empat tahun. Digdaya, RMI, Lakpesdam, MBG, semuanya terdengar seperti daftar amal jariyah yang ingin ditimbang dulu sebelum malaikat Syuriyah mencatat bab berikutnya. Kemudian beliau menyebut akan ada rekonsolidasi, mitigasi preseden destruktif, menjaga keutuhan organisasi… Pokoknya seperti sedang membaca bab dar’ul mafasid muqaddamun ‘ala jalbil mashalih, “mencegah kerusakan harus didahulukan dari mencari tambahan kebaikan.” Bahasa sederhananya, “Jangan sampai PBNU pecah cuma gara-gara satu narasumber, wak.” Lalu suara-suara dari PWNU muncul, seperti kitab fikih “Ibanatul Ikhtilaf fi Masailil Konflik PBNU”. PWNU Sumatra Utara tegas soal SK PCNU sebagai hajat hidup orang banyak. Mereka minta Ketua Umum kumpulkan semua PWNU. Bahasa fikihnya, ijma’ darurat. PWNU Sulawesi Utara bertanya, “Kalau mau memberhentikan Gus Yahya, sudahkah ditanya kepada pemilihnya?” Logika mereka, kepemimpinan sah secara baiat Muktamar. PWNU Bali jujur: konflik PBNU sangat parah dan berdampak ke bawah. Bab fikihnya, “Ikhtilaf di Atas Menetes Menjadi Fitnah di Bawah.” PWNU Bangka Belitung angkat isu Rais Aam tanda tangan tanpa sepengetahuan tanfidziyah. Seperti bab fikih perwalian nikah, siapa yang sah. Mereka minta konsolidasi, bukan deklarasi. PWNU Jawa Barat makin dramatik. Mengundang Mustasyar, lalu menangis. Ini bab husnuzan bercampur haru. PWNU DIY bicara dengan gaya tasawuf. Konflik kiai jangan diselesaikan dengan gaya politik. Seperti guru sufi bilang, “Musyawarahlah sebelum malaikat mencatat yang tidak-tidak.” Gus Yahya merespons tenang. Ia terima usulan pertemuan PWNU se-Indonesia, Sabtu malam di Surabaya. Undangan menyusul, hadir sebelum maghrib. Seakan bukan rapat, tapi majelis zikir akbar. Bab paling satir dari Kyai Said Asrori, Katib Aam. Ia bilang rapat Syuriyah berubah jadi bahas Ketua Umum, seperti partai politik. Kalimat ini kalau masuk kitab fikih, ditulis tinta merah, “Musyawarah harus disertai niat yang lurus.” Zoom Meeting itu bukan sekadar diskusi, tapi halaqah besar bab ikhtilaf. Tiap PWNU bawa qiyas, dalil, syubhat, dan emosi. Gus Yahya seperti imam shalat yang diminta tetap tenang meski makmum kasak-kusuk soal wudhunya. Semua bicara menjaga marwah PBNU. Tapi bau fikih tetap kuat, ada bab hifzhul jamaah, ta’zir, ijma’, dan tangisan, bab tak tertulis tapi sering mengubah keputusan. Kini, sambil menyeruput Koptagul, pembaca bergumam, “Wak… ini bukan lagi konflik organisasi. Ini kitab fikih kontemporer yang disusun oleh kiai-kiai berhati lembut.” Pertemuan malam nanti ditunggu nahdliyin. Gus Yahya akan tunduk atau melawan? Kalau mundur, siap-siap Musdalub. Kalau melawan, bakal jadi sinetron baru kalahkan drama ijazah. Ups. Foto Ai hanya ilustrasi camanewak Rosadi Jamani Ketua Satupena Kalbar

About