@thin.n3846: Nghe nói đội này toàn trai đẹp, điển hình là em đây🤣🤣🤪 #xuhuong #thinhhanh #trending

Thiên Ân

Open In TikTok:

Region: VN

Friday 16 May 2025 05:18:30 GMT

1394

52

5

5

Music

Download

No Watermark .mp4 (4.91MB) No Watermark(HD) .mp4 (3.06MB) Watermark .mp4 (0MB) Music .mp3

Comments

Lâm Tiên :

TP. Nha Trang xe anex và pegas và Aqua và funsun chạy đầy đường

2025-05-16 10:19:03

1

Tùng.1987 :

Nghe nói lx 760.22 đẹp trai độc thân vui tính phải ko e

2025-05-16 12:46:05

1

To see more videos from user @thin.n3846, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

😝#viral

#jangn di samping der#katakata #setorwa #quotes #foryoupage #foryu #storyanakmalam #masukbrandakalianfyp #fypシ

#jangn di samping der#katakata #setorwa #quotes #foryoupage #foryu #storyanakmalam #masukbrandakalianfyp #fypシ

Chuyện nào không dám chắc, chứ chuyện này tui dám chắc…không say, không về🫢#xuhuong #nhau

Chuyện nào không dám chắc, chứ chuyện này tui dám chắc…không say, không về🫢#xuhuong #nhau

Sudah delapan hari berlalu sejak longsor dan banjir bandang meluluhlantakkan Kampung Pantan Nangka, Kecamatan Linge, Aceh Tengah. Namun hingga kini, tak setetes pun bantuan logistik menyentuh tangan warga. Di tengah puing-puing dan lumpur yang menutup seluruh akses, persediaan makanan menurun drastis, menyisakan kecemasan yang makin menjerat setiap hari. Terputus dari dunia luar, warga berjuang dengan segala cara yang mereka miliki. Mereka membangun landasan pacu darurat dengan peralatan seadanya, memeras tenaga untuk menembus isolasi. Bahkan, bahan bakar dari kendaraan pribadi disumbangkan bersama-sama demi menghidupkan genset, sekadar memastikan kehidupan malam tidak tenggelam dalam gelap total. Namun, ironi pahit menghantam mereka berulang kali. Di saat tangan-tangan mereka menengadah menunggu pertolongan, helikopter-helikopter yang diduga membawa bantuan justru terbang melintasi langit, tampak begitu dekat namun terasa mustahil digapai. Tak satu pun memilih mendarat di landasan yang telah mereka bangun dengan sisa harapan. Aramiko, salah satu warga, menggambarkan nasib memilukan yang menimpa kelompok paling rentan. Orang tua terpaksa berjalan puluhan kilometer menuju Aceh Tengah hanya untuk mencari sekotak susu. Sementara perempuan-perempuan hamil menunggu nasib mereka, tak tahu apakah pertolongan akan datang tepat waktu. Dengan akses utama terputus total dan satu-satunya jalan alternatif hanyalah jalur darurat sempit yang hanya bisa dilalui sepeda motor, kampung itu seperti terkunci dalam ruang tanpa hidup. Hari demi hari berlalu, dan keputusasaan kian menjalar seperti kabut dingin di tanah Linge. Hingga akhirnya, dari mulut Aramiko terucap kalimat yang mengguncang dan memilukan—sebuah ungkapan dari hati yang hampir menyerah sepenuhnya. “Sepertinya sekarang kami tidak butuh bantuan makanan lagi… kirim kami kain kafan saja.” Cepat pulih Aceh! #prayforaceh #prayforsumatera #gayo #acehtimur #acehtamiang

Sudah delapan hari berlalu sejak longsor dan banjir bandang meluluhlantakkan Kampung Pantan Nangka, Kecamatan Linge, Aceh Tengah. Namun hingga kini, tak setetes pun bantuan logistik menyentuh tangan warga. Di tengah puing-puing dan lumpur yang menutup seluruh akses, persediaan makanan menurun drastis, menyisakan kecemasan yang makin menjerat setiap hari. Terputus dari dunia luar, warga berjuang dengan segala cara yang mereka miliki. Mereka membangun landasan pacu darurat dengan peralatan seadanya, memeras tenaga untuk menembus isolasi. Bahkan, bahan bakar dari kendaraan pribadi disumbangkan bersama-sama demi menghidupkan genset, sekadar memastikan kehidupan malam tidak tenggelam dalam gelap total. Namun, ironi pahit menghantam mereka berulang kali. Di saat tangan-tangan mereka menengadah menunggu pertolongan, helikopter-helikopter yang diduga membawa bantuan justru terbang melintasi langit, tampak begitu dekat namun terasa mustahil digapai. Tak satu pun memilih mendarat di landasan yang telah mereka bangun dengan sisa harapan. Aramiko, salah satu warga, menggambarkan nasib memilukan yang menimpa kelompok paling rentan. Orang tua terpaksa berjalan puluhan kilometer menuju Aceh Tengah hanya untuk mencari sekotak susu. Sementara perempuan-perempuan hamil menunggu nasib mereka, tak tahu apakah pertolongan akan datang tepat waktu. Dengan akses utama terputus total dan satu-satunya jalan alternatif hanyalah jalur darurat sempit yang hanya bisa dilalui sepeda motor, kampung itu seperti terkunci dalam ruang tanpa hidup. Hari demi hari berlalu, dan keputusasaan kian menjalar seperti kabut dingin di tanah Linge. Hingga akhirnya, dari mulut Aramiko terucap kalimat yang mengguncang dan memilukan—sebuah ungkapan dari hati yang hampir menyerah sepenuhnya. “Sepertinya sekarang kami tidak butuh bantuan makanan lagi… kirim kami kain kafan saja.” Cepat pulih Aceh! #prayforaceh #prayforsumatera #gayo #acehtimur #acehtamiang

Mong xe ri đi tìm được

Mong xe ri đi tìm được

About

Robot

Legal

Privacy Policy