@purelymaltesema: Puppy’s playing and eating 🥰🦴🪀

Maltese Puppies Massachusetts
Maltese Puppies Massachusetts
Open In TikTok:
Region: US
Sunday 18 May 2025 18:35:28 GMT
371
10
1
8

Music

Download

Comments

yhemecycouture
BRIDAL / FASHION TUTOR :
❤❤❤
2025-11-02 10:38:14
0
To see more videos from user @purelymaltesema, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV [5]: Malam itu ruang tamu dipenuhi keheningan. Hanya suara detik jam yang terdengar jelas. Heeseung duduk di sofa, tubuhnya bersandar tapi wajahnya penuh kegelisahan. Jarinya berulang kali mengetuk lutut, napasnya berat seolah ada beban besar yang ingin dia lepaskan. Kamu, yang sedari tadi memperhatikan dari jauh, akhirnya menghampiri dan duduk di sampingnya. “Hee, kamu kenapa?” tanyamu pelan. Ia menoleh. Tatapannya dalam, ada sesuatu yang sulit ditebak di matanya. Beberapa detik ia hanya menatapmu, lalu tiba-tiba suaranya pecah: “Maafin aku, Y/n…” Belum sempat kamu merespon, tangannya menggenggam tanganmu erat. Jemarinya bergetar. Matanya mulai berkaca-kaca. “Y/n, sepertinya kita cukup sampai di sini. Aku gak mau terus-menerus nyiksa kamu. Dan ada satu hal yang harus kamu tahu.” Dadamu langsung sesak. Matamu membesar, pikiranmu kalut. “Apa maksud kamu, Hee?” bisikmu lirih. Heeseung menarik napas panjang, lalu menunduk. “Karin hamil Anak aku, Maaf…” Dunia seolah runtuh di kepalamu. Air matamu otomatis jatuh. Kamu membeku, tubuhmu kaku. “K… Karin?” suaramu bergetar. “Siapa wanita itu? Karin siapa, Hee?” Heeseung menutup mata, menahan air matanya sendiri. “Karin selingkuhan aku, Y/n. Dia pacar resmi aku. Sudah 3 bulan aku berselingkuh dengan dia secara diam-diam darimu.” Kata-kata itu menusukmu lebih dalam daripada cambukan atau tamparan semalam. Nafasmu tercekat. “3 bulan?” suaramu pecah di sela tangis. “Kenapa kamu bisa gampang banget menghamili orang lain? sementara aku—istri kamu sendiri—tidak pernah sekalipun kamu sentuh?!” Genggamannya di tanganmu semakin kuat, seolah ia takut kehilangan meski sudah menghancurkanmu. “Maaf…” suaranya bergetar. “Aku memang bodoh. Aku gak becus jadi suami yang baik buat kamu. Aku akan ceraikan kamu Y/n, aku akan tanggung jawab atas Karin dan anak itu. Aku akan menikahi dia. Tapi maafkan aku… maafkan aku karena gagal menjaga kamu.” Air matamu menetes deras. Kamu menatapnya dengan luka yang tak bisa dijelaskan. “Aku memang mau cerai dari kamu Hee, tapi bukan dengan cara ini. Bukan karena kamu mau menikahi orang lain, bukan karena kamu menghamili wanita lain.” Ia hanya menunduk, bahunya berguncang. Kamu menarik tanganmu dari genggamannya, mengusap air matamu sendiri, dan mencoba berdiri dengan sisa tenaga. Lalu kamu menjatuhkan pandangan mu pada heeseung yang duduk menunduk disofa. “Dibilang kecewa, aku kecewa banget sama kamu. Kamu gak pernah anggap aku istri, gak pernah sekalipun nyentuh aku. Tapi nyatanya kamu malah nyentuh orang lain bahkan sampai hamil. Tapi mau gimana lagi, anak di kandungan Karin itu gak salah. Yang salah kamu dan Karin. Pertahankan janinnya. Nikahi dia. Bertanggung jawablah, jadilah ayah yang hebat dan suami yang baik buat anak kamu dan Karin, Biar aku yang pergi.” Dengan langkah goyah, kamu meninggalkannya di sofa. Tangisanmu pecah sepanjang jalan menuju kamar. Pintu tertutup. Heeseung hanya bisa memandangi punggungmu yang menjauh. Air matanya akhirnya jatuh, membasahi wajah yang biasanya keras. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, tubuhnya bergetar. --- Keesokan paginya. Kamarmu masih terkunci rapat. Kamu duduk di tepi jendela, tatapanmu kosong ke luar. Air matamu sudah kering, tapi sembabnya masih jelas. Tok…tok…tok… Suara ketukan terdengar. “Y/n…” suara Heeseung dari luar, parau. “Kamu gak mau sarapan dulu? Aku udah masak, ayo buka pintunya, kita sarapan bareng.” Kamu menoleh sebentar ke arah pintu, lalu menjawab lirih. “Buka aja, pintunya gak dikunci.” Pintu terbuka pelan. Heeseung masuk, matanya langsung menangkapmu yang duduk melamun. Tanpa sepatah kata, ia mendekat. Tiba-tiba lengannya melingkar di perutmu, memelukmu dari belakang. “Maaf…” suaranya pecah, lagi, untuk kesekian kalinya. Kamu tidak menjawab, hanya air matamu yang kembali menetes. Hatimu bergetar. Kenapa baru sekarang, di saat ia sudah hancurkan segalanya, ia bisa selembut ini? #heeseung #enhypen #pov #foryoupage
POV [5]: Malam itu ruang tamu dipenuhi keheningan. Hanya suara detik jam yang terdengar jelas. Heeseung duduk di sofa, tubuhnya bersandar tapi wajahnya penuh kegelisahan. Jarinya berulang kali mengetuk lutut, napasnya berat seolah ada beban besar yang ingin dia lepaskan. Kamu, yang sedari tadi memperhatikan dari jauh, akhirnya menghampiri dan duduk di sampingnya. “Hee, kamu kenapa?” tanyamu pelan. Ia menoleh. Tatapannya dalam, ada sesuatu yang sulit ditebak di matanya. Beberapa detik ia hanya menatapmu, lalu tiba-tiba suaranya pecah: “Maafin aku, Y/n…” Belum sempat kamu merespon, tangannya menggenggam tanganmu erat. Jemarinya bergetar. Matanya mulai berkaca-kaca. “Y/n, sepertinya kita cukup sampai di sini. Aku gak mau terus-menerus nyiksa kamu. Dan ada satu hal yang harus kamu tahu.” Dadamu langsung sesak. Matamu membesar, pikiranmu kalut. “Apa maksud kamu, Hee?” bisikmu lirih. Heeseung menarik napas panjang, lalu menunduk. “Karin hamil Anak aku, Maaf…” Dunia seolah runtuh di kepalamu. Air matamu otomatis jatuh. Kamu membeku, tubuhmu kaku. “K… Karin?” suaramu bergetar. “Siapa wanita itu? Karin siapa, Hee?” Heeseung menutup mata, menahan air matanya sendiri. “Karin selingkuhan aku, Y/n. Dia pacar resmi aku. Sudah 3 bulan aku berselingkuh dengan dia secara diam-diam darimu.” Kata-kata itu menusukmu lebih dalam daripada cambukan atau tamparan semalam. Nafasmu tercekat. “3 bulan?” suaramu pecah di sela tangis. “Kenapa kamu bisa gampang banget menghamili orang lain? sementara aku—istri kamu sendiri—tidak pernah sekalipun kamu sentuh?!” Genggamannya di tanganmu semakin kuat, seolah ia takut kehilangan meski sudah menghancurkanmu. “Maaf…” suaranya bergetar. “Aku memang bodoh. Aku gak becus jadi suami yang baik buat kamu. Aku akan ceraikan kamu Y/n, aku akan tanggung jawab atas Karin dan anak itu. Aku akan menikahi dia. Tapi maafkan aku… maafkan aku karena gagal menjaga kamu.” Air matamu menetes deras. Kamu menatapnya dengan luka yang tak bisa dijelaskan. “Aku memang mau cerai dari kamu Hee, tapi bukan dengan cara ini. Bukan karena kamu mau menikahi orang lain, bukan karena kamu menghamili wanita lain.” Ia hanya menunduk, bahunya berguncang. Kamu menarik tanganmu dari genggamannya, mengusap air matamu sendiri, dan mencoba berdiri dengan sisa tenaga. Lalu kamu menjatuhkan pandangan mu pada heeseung yang duduk menunduk disofa. “Dibilang kecewa, aku kecewa banget sama kamu. Kamu gak pernah anggap aku istri, gak pernah sekalipun nyentuh aku. Tapi nyatanya kamu malah nyentuh orang lain bahkan sampai hamil. Tapi mau gimana lagi, anak di kandungan Karin itu gak salah. Yang salah kamu dan Karin. Pertahankan janinnya. Nikahi dia. Bertanggung jawablah, jadilah ayah yang hebat dan suami yang baik buat anak kamu dan Karin, Biar aku yang pergi.” Dengan langkah goyah, kamu meninggalkannya di sofa. Tangisanmu pecah sepanjang jalan menuju kamar. Pintu tertutup. Heeseung hanya bisa memandangi punggungmu yang menjauh. Air matanya akhirnya jatuh, membasahi wajah yang biasanya keras. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, tubuhnya bergetar. --- Keesokan paginya. Kamarmu masih terkunci rapat. Kamu duduk di tepi jendela, tatapanmu kosong ke luar. Air matamu sudah kering, tapi sembabnya masih jelas. Tok…tok…tok… Suara ketukan terdengar. “Y/n…” suara Heeseung dari luar, parau. “Kamu gak mau sarapan dulu? Aku udah masak, ayo buka pintunya, kita sarapan bareng.” Kamu menoleh sebentar ke arah pintu, lalu menjawab lirih. “Buka aja, pintunya gak dikunci.” Pintu terbuka pelan. Heeseung masuk, matanya langsung menangkapmu yang duduk melamun. Tanpa sepatah kata, ia mendekat. Tiba-tiba lengannya melingkar di perutmu, memelukmu dari belakang. “Maaf…” suaranya pecah, lagi, untuk kesekian kalinya. Kamu tidak menjawab, hanya air matamu yang kembali menetes. Hatimu bergetar. Kenapa baru sekarang, di saat ia sudah hancurkan segalanya, ia bisa selembut ini? #heeseung #enhypen #pov #foryoupage

About