@pp.nara1: Intro đỉnh nhất mà tôi thích👀#doraemon #bangiaohuongdiacau

PP.Nara
PP.Nara
Open In TikTok:
Region: VN
Monday 19 May 2025 10:00:59 GMT
5357
48
6
23

Music

Download

Comments

cng.chu.vn64
2 quẹt 1 mạng :
xin tên nhạc
2025-05-24 13:53:23
0
longbich7
Long Bích _Dưỡng sinh ĐY :
intro này đỉnh cực ấy
2025-05-22 05:31:19
1
thuandong_2
Uh. :
xem hay nổi cả da gà=)
2025-05-20 07:42:06
1
kirigayakazuto215
Kazuto Kirigaya :
🥰
2025-05-22 06:07:43
1
_m1zuchi
Thỏ con bóng đêm :
🥰🥰🥰
2025-10-14 11:02:57
0
To see more videos from user @pp.nara1, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Prabowo mengumumkan nama-nama yang menerima gelar pahlawan nasional pada Senin, Buruh sekaligus aktivis Marsinah menjadi salah satu tokoh yang menerima gelar pahlawan nasional. Marsinah dikenal sebagai aktivis dan buruh pabrik pada masa orde baru. Bagi sebagian publik, nama Marsinah mungkin asing. Namun, ia amat terkenal di kalangan aktivis Marsinah lahir pada 10 April 1969, di Nglundo, Sukomoro, Nganjuk, Jawa Timur. Marsinah merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, dari pasangan Sumini dan Mastin.  Marsinah pertama kali bekerja di pabrik sepatu Bata di Surabaya pada 1989. Setahun kemudian, ia pindah ke pabrik jam tangan Marsinah bekerja di perusahaan sepatu, PT Catur Putra Surya (sebelumnya bernama Empat Putra Surya) di Porong, Sidoarjo.  Selama bekerja di pabrik ini, Marsinah dikenal vokal menyuarakan ketidakadilan dan ketimpangan. Ia kerap menjadi juru bicara bagi rekannya Pada 1993, Gubernur KDH TK I jatim Soelarso mengeluarkan Surat Edaran Nomor 50 Tahun 1992 yang berisi imbauan kepada pengusaha agar menaikkan kesejahteraan karyawannya dengan memberikan kenaikan gaji sebesar 20 persen gaji pokok.  Surat edaran tersebut disambut dengan senang hati oleh karyawan, Namun, di sisi pengusaha berarti tambahnya beban pengeluaran perusahaan Pada 4 Mei 1993, para buruh mogok total mereka mengajukan 12 tuntutan, termasuk perusahaan harus menaikkan upah pokok dari Rp1.700 per hari menjadi Rp2.250 per hari. Tunjangan tetap Rp550 per hari mereka perjuangkan dan bisa diterima, termasuk oleh buruh yang absen. Hingga 5 Mei 1993, Marsinah masih aktif bersama rekannya dalam kegiatan unjuk rasa dan perundingan-perundingan. Marsinah menjadi salah seorang dari 15 orang perwakilan karyawan yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan.  Pada 5 Mei 1993 siang, tanpa Marsinah, 13 buruh yang dianggap menghasut unjuk rasa digiring ke Komando Distrik Militer 0816/Sidoarjo. Di tempat itu mereka dipaksa mengundurkan diri dari CPS. Mereka dituduh telah menggelar rapat gelap dan mencegah karyawan masuk kerja.  Marsinah sempat mendatangi Kodim Sidoarjo untuk menanyakan keberadaan rekan-rekannya yang sebelumnya dipanggil pihak Kodim. Pada 5 Mei 1993 malam, seakan menjadi titik puncak perjuangan Marsinah. Dia hilang karena diculik dan disiksa oleh sekelompok orang. Empat hari setelah kejadian, tanggal 9 Mei, jasad Marsinah baru ditemukan dengan luka mengenaskan di sebuah gubuk di daerah Nganjuk Hingga kini, pelaku pembunuhan Marsinah tak pernah diadili.
Prabowo mengumumkan nama-nama yang menerima gelar pahlawan nasional pada Senin, Buruh sekaligus aktivis Marsinah menjadi salah satu tokoh yang menerima gelar pahlawan nasional. Marsinah dikenal sebagai aktivis dan buruh pabrik pada masa orde baru. Bagi sebagian publik, nama Marsinah mungkin asing. Namun, ia amat terkenal di kalangan aktivis Marsinah lahir pada 10 April 1969, di Nglundo, Sukomoro, Nganjuk, Jawa Timur. Marsinah merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, dari pasangan Sumini dan Mastin.  Marsinah pertama kali bekerja di pabrik sepatu Bata di Surabaya pada 1989. Setahun kemudian, ia pindah ke pabrik jam tangan Marsinah bekerja di perusahaan sepatu, PT Catur Putra Surya (sebelumnya bernama Empat Putra Surya) di Porong, Sidoarjo.  Selama bekerja di pabrik ini, Marsinah dikenal vokal menyuarakan ketidakadilan dan ketimpangan. Ia kerap menjadi juru bicara bagi rekannya Pada 1993, Gubernur KDH TK I jatim Soelarso mengeluarkan Surat Edaran Nomor 50 Tahun 1992 yang berisi imbauan kepada pengusaha agar menaikkan kesejahteraan karyawannya dengan memberikan kenaikan gaji sebesar 20 persen gaji pokok.  Surat edaran tersebut disambut dengan senang hati oleh karyawan, Namun, di sisi pengusaha berarti tambahnya beban pengeluaran perusahaan Pada 4 Mei 1993, para buruh mogok total mereka mengajukan 12 tuntutan, termasuk perusahaan harus menaikkan upah pokok dari Rp1.700 per hari menjadi Rp2.250 per hari. Tunjangan tetap Rp550 per hari mereka perjuangkan dan bisa diterima, termasuk oleh buruh yang absen. Hingga 5 Mei 1993, Marsinah masih aktif bersama rekannya dalam kegiatan unjuk rasa dan perundingan-perundingan. Marsinah menjadi salah seorang dari 15 orang perwakilan karyawan yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan.  Pada 5 Mei 1993 siang, tanpa Marsinah, 13 buruh yang dianggap menghasut unjuk rasa digiring ke Komando Distrik Militer 0816/Sidoarjo. Di tempat itu mereka dipaksa mengundurkan diri dari CPS. Mereka dituduh telah menggelar rapat gelap dan mencegah karyawan masuk kerja.  Marsinah sempat mendatangi Kodim Sidoarjo untuk menanyakan keberadaan rekan-rekannya yang sebelumnya dipanggil pihak Kodim. Pada 5 Mei 1993 malam, seakan menjadi titik puncak perjuangan Marsinah. Dia hilang karena diculik dan disiksa oleh sekelompok orang. Empat hari setelah kejadian, tanggal 9 Mei, jasad Marsinah baru ditemukan dengan luka mengenaskan di sebuah gubuk di daerah Nganjuk Hingga kini, pelaku pembunuhan Marsinah tak pernah diadili.

About