Lord Santoso :
ljadi gini kak ya dalam Hidup bukan tentang siapa yang sampai di garis finis terlebih dahulu, tapi siapa yang paling bisa memahami makna setiap langkah, setiap kejatuhan, setiap luka yang tak terlihat. Kita hidup di dunia yang terlalu berisik untuk mendengar, terlalu cepat untuk peduli, terlalu sibuk untuk merangkul kebaikan. Namun di belakang mereka, kami terus berjalan. Membawa luka yang kita tutupi dengan senyuman, menahan air mata yang kita sembunyikan dengan tawa, dan berpegang teguh pada harapan yang kadang tampaknya hampir padam. Ternyata orang yang paling banyak tertawa, mungkin adalah orang yang menyembunyikan kesedihan terdalam. Kita belajar bahwa putus cinta tidak harus diartikan sebagai akhir. Karena putus cinta bisa jadi merupakan awal dari kedewasaan, sebuah kebangkitan, dan pengetahuan yang lebih dalam tentang diri sendiri.
Dan seiring berjalannya waktu, kita mulai menyadari bahwa menerima kenyataan jauh lebih penting daripada berpegang pada hal-hal yang tidak akan bertahan lama. Anda mulai memahami bahwa menjadi kuat tidak berarti tidak pernah menangis, melainkan memiliki keberanian untuk menangis tanpa kehilangan arah. Kita belajar bahwa tidak semua orang dapat diperhatikan, tidak semua hubungan dapat dipertahankan, tidak semua cerita layak dipaksakan kebahagiaannya.
"Namun dari situlah kita bertumbuh. Secara perlahan. Secara diam-diam. Dalam keheningan. Doa tidak pernah sepenuhnya sia-sia, meskipun mungkin sering kali terasa tidak terjawab.
Itu tidak akan terjadi.
Lagipula, hidup adalah tentang bagaimana Anda berdiri saat rasanya segalanya runtuh. Tentang terus percaya bahkan setelah dikhianati berkali-kali. Bagaimana kita bisa tetap baik meskipun dunia tidak selalu baik kepada kita?
2025-06-06 14:41:30