Hafis Rejesilo :
Aku kembali terjaga, ditemani sunyi @Hafis Rejesilo:Aku kembali terjaga, ditemani sunyi yang menusuk lebih dalam dari dinginnya udara. Tak ada notifikasi, tak ada pesan. Padahal dulu, malam adalah waktu kita saling bercerita, saling menenangkan. Sekarang, hanya ada layar ponsel yang sepi dan hati yang makin kosong.
Entah kenapa, aku masih menunggunya. Padahal aku tahu, ia mungkin sudah lama berhenti peduli. Tapi begitulah rindu, keras kepala dan tak tahu diri. Malam membuat semuanya terasa lebih nyata—kehilangan, sepi, dan harapan yang semakin pudar.
Aku begadang bukan karena ingin, tapi karena tak mampu tidur dengan hati yang berat. Di saat malam ini, aku hanya ingin satu hal: kabar darinya. Tapi malam tetap diam, dan aku tetap sendiri—mencari namanya di antara bayang-bayang yang tak lagi pulang. menusuk lebih dalam dari dinginnya udara. Tak ada notifikasi, tak ada pesan. Padahal dulu, malam adalah waktu kita saling bercerita, saling menenangkan. Sekarang, hanya ada layar ponsel yang sepi dan hati yang makin kosong.
Entah kenapa, aku masih menunggunya. Padahal aku tahu, ia mungkin sudah lama berhenti peduli. Tapi begitulah rindu, keras kepala dan tak tahu diri. Malam membuat semuanya terasa lebih nyata—kehilangan, sepi, dan harapan yang semakin pudar.
Aku begadang bukan karena ingin, tapi karena tak mampu tidur dengan hati yang berat. Di saat malam ini, aku hanya ingin satu hal: kabar darinya. Tapi malam tetap diam, dan aku tetap sendiri—mencari namanya di antara bayang-bayang yang tak lagi pulang.
2025-07-24 15:18:49