rap DeMarco :
86 itu deep banget kalau dilihat dari sisi psikologi. Intinya, ini bukan cuma anime perang biasa, tapi refleksi brutal tentang dehumanisasi, trauma, dan identitas. Spearhead squad kayak dijadiin pion oleh negara yang cuma peduli tampilan "perfect society". Mereka literally disiksa mentalnya dibuat merasa nggak punya value selain bertarung. Itu udah masuk ke konsep "learned helplessness", di mana lu dipaksa nerima penderitaan sampe lupa rasanya punya harapan. Lena sendiri tuh representasi dari orang yang awalnya naif, tapi slowly jadi sadar kalau idealisme doang nggak cukup buat lawan sistem rusak. Di sisi lain, hubungan antara Shin dan teman-temannya itu ngasih taste existential dread. Mereka tau, sooner or later, bakal mati. Tapi mereka tetap maju, bukan karena heroik, tapi karena... ya emang nggak ada pilihan lain. Dan itu dark banget, It hits different when you realize they laugh, joke, and act chill-tapi itu semua cuma coping mechanism. Bahkan pas ending-nya, pas mereka akhirnya "bebas", lu nggak ngerasa lega-lega amat. Karena luka batinnya udah kebentuk, PTSD is real, dan trust issues mereka tuh bukan hal yg ilang semalam. This anime really said: "War doesn't end when the guns go silent."
2025-05-27 23:25:58