@chnmyyyy:

chnmyyyy
chnmyyyy
Open In TikTok:
Region: ID
Tuesday 27 May 2025 16:19:58 GMT
3400
330
0
31

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @chnmyyyy, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Kita bisa berharap pada hal yang belum pasti karena kombinasi antara harapan, emosi, dan kerja otak manusia dalam memproyeksikan masa depan. Berikut penjelasannya secara ilmiah dan psikologis: 1. Kerja Otak yang Selalu Mencari Pola dan Makna Otak manusia dirancang untuk memprediksi masa depan berdasarkan pengalaman dan imajinasi. Ketika kita menemukan sesuatu yang kita inginkan, otak mulai membayangkan skenario-skenario yang menyenangkan—meskipun belum tentu terjadi. Ini disebut
Kita bisa berharap pada hal yang belum pasti karena kombinasi antara harapan, emosi, dan kerja otak manusia dalam memproyeksikan masa depan. Berikut penjelasannya secara ilmiah dan psikologis: 1. Kerja Otak yang Selalu Mencari Pola dan Makna Otak manusia dirancang untuk memprediksi masa depan berdasarkan pengalaman dan imajinasi. Ketika kita menemukan sesuatu yang kita inginkan, otak mulai membayangkan skenario-skenario yang menyenangkan—meskipun belum tentu terjadi. Ini disebut "prospection" atau kemampuan otak membayangkan masa depan. 2. Dopamin: Hormon Harapan Saat kita memiliki kemungkinan meraih sesuatu (meski kecil), otak akan melepas dopamin—hormon yang memberikan rasa senang dan motivasi. Bahkan hanya membayangkan kemungkinan itu sudah cukup membuat kita merasa “hidup”. Ini mirip dengan efek reward anticipation. 3. Faktor Emosional: Cinta, Ambisi, dan Keinginan Kadang kita tahu sesuatu tak pasti—misalnya perasaan balas dicintai, impian besar, atau peluang sukses yang kecil—tapi emosi kita, seperti cinta, optimisme, dan rasa penasaran, mendorong kita terus berharap. Ini muncul karena emosi lebih cepat memengaruhi otak dibanding logika. 4. Kebutuhan Psikologis akan Harapan Menurut teori positive psychology, manusia butuh harapan agar bisa bertahan secara mental. Harapan memberi kita alasan untuk terus berjuang, meskipun kenyataannya belum pasti. Orang yang kehilangan harapan justru lebih mudah mengalami depresi. 5. Bias Kognitif: Optimism Bias Ini adalah kondisi di mana kita merasa kemungkinan positif lebih besar dari yang sebenarnya. Bias ini membuat kita yakin bahwa "mungkin saja terjadi" atau "ada keajaiban", meskipun logikanya tidak mendukung. Ini mekanisme pertahanan alami untuk menjaga semangat hidup. Penutup: Harapan pada hal yang belum pasti adalah gabungan antara kerja otak, emosi, dan naluri bertahan hidup. Meski kadang menyakitkan, harapan itu pula yang mendorong manusia terus bermimpi, mencoba, dan menciptakan perubahan. #jjedukasi #edukasi #faktaunik #fyp

About