@m_mgg123: يـعابـيڪك ربـڪك يـلعفتني 😅💔. . . . #لايك_متابعه_اكسبلور #عبارات_حزينه💔 #عباراتكم_الفخمه📿📌 #مشاهير_تيك_توك #مشاهدات #طششونيي🔫🥺😹💞 #شعب_الصيني_ماله_حل😂😂 #احبكم_يا_احلى_متابعين 🥹🫶.

اެمَ يـزטּ 🚸🔥⤹
اެمَ يـزטּ 🚸🔥⤹
Open In TikTok:
Region: IQ
Wednesday 28 May 2025 20:32:06 GMT
4997
534
47
128

Music

Download

Comments

userwq7gh94ixh
علي الساعدي :
اي والله ههههه
2025-07-20 18:28:22
1
2v.f__f
آم سحــاق 𝟑𝟏𝟑🍃 :
بلاوي،🥀
2025-05-28 20:34:39
1
na__________313
آ۾ غـــزولــهہ🗽 :
ءيي💔
2025-05-29 11:01:09
2
a73g44
حــنــوشـهہ‍Ⓗ. ♡• :
والله منهاا🥺
2025-05-29 09:17:24
2
f___m3131
مختلفة بت الناصريه :
ءيي والله صوجهم 💔💔
2025-05-28 20:56:07
2
z_yobm0
ام صـگـࢪ🗽. :
عمله. 😅💔
2025-05-29 06:16:18
1
user2329113325922
🌷ديـﮯرت حزن 🌷 :
ءييي ام يزن ءييي 💔😅
2025-05-29 05:25:21
1
1tvst
أبو شہريہآنہ 💗🌿 :
اي والله 🥀☹️
2025-05-29 05:09:08
1
hh___899
ماݛيـטּ🪐ِ🖤.• :
اا۾ يـزن💔😅.
2025-05-28 20:57:25
1
user54276838780433
★آم ڪحيلاטּ★ :
ءي اام يزن😂
2025-07-12 13:12:56
0
1yytiiu
شاهينه /🥀🖤 :
ءيي ام يزن 💔
2025-05-30 21:32:24
0
a___ik_i
حساب مغلق💔😔👍 :
💔🥺يجبرنا القد علا فراق من نحبه لاكنه لايجبرنا علا نسيانه🥺🖤
2025-05-29 10:35:06
0
hosinal3amere
حسين ابن العمارة :
اي والله صدك اصوج منك 💔💔🌹🥺
2025-05-28 22:06:41
0
s_qq55ll
آيَـــهّ 🦋 :
فـواطـم 💔✨
2025-05-28 20:46:13
0
user448gn
✍️اوهام ــ ثلاثينيه💔 :
مًاهّـومْنيٍّٖ💔
2025-05-28 20:36:17
0
11_______5m
غــيروک↯✘🎶 :
صــوچ منــڪـك ما هوو مــني😅🙇🏻‍♀️
2025-05-28 22:16:10
3
nertu70
آم شـهم 🗽. :
اي منه 😅💔
2025-05-28 21:58:38
1
hszz.8
ام ★ڪيان★💔 :
اييي ام يزن 💔😅
2025-05-28 21:37:09
1
h326822
𝒻𝒶𝓉𝒾𝓂𝒶დ• :
2025-06-05 20:33:03
1
m0sa46
موسئ وحيد المانعي 💜✔️ :
🥰🥰🥰
2025-06-01 10:44:51
1
si___sjj
أإَ۾ حــــسَوטּ🧿💙• :
🌹🌹🌹
2025-07-20 13:15:17
0
aliabas7534
ali abaSاكاغ :
@💔
2025-07-07 13:01:03
0
h2006n1
امَ فِـيـݛوِزهَ𓆩ℋ𓆪🍒 :
🥰🥰🥰
2025-06-17 21:33:37
0
user9345106365815
جّوٌجّوٌ 𝑱𝑶𝑱𝑶 •🤍•♡ :
وعلي منك @مہؤشـي 🤟🏾😅 😂😂
2025-06-08 13:32:20
0
763__4
حسين الامير👑🦅 :
💔💔
2025-06-03 19:40:55
0
To see more videos from user @m_mgg123, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

#pov  {bagian 2} Hujan turun pelan sore itu. Kalian berdiri di depan minimarket, kantong belanja di tangan masing-masing. Langit sudah abu-abu gelap, angin kecil meniup ujung jaketmu. Jungwon berdiri di sebelah, topi navy sedikit basah di pinggir. Kamu merapikan tali kantong plastik di tangan. Jungwon menatapmu, lalu menunduk ke perutmu — perut kecil yang baru saja kalian sadari akan berubah hidup kalian selamanya. “Payungnya mana?” tanyanya pelan. Kamu tersenyum, membuka tas, mengeluarkan payung lipat . “Kan aku udah bilang, bawa. Kamu juga kan?” Jungwon mengangguk, mengeluarkan payung yang sudah agak lecet di gagangnya. Hujan di jalan kecil depan minimarket masih rapi, jatuh di aspal, memantulkan lampu warung seberang. Orang-orang menepi di emperan toko, menunggu reda. Jungwon malah meraih tas belanjamu, memindahkan sebagian ke tangannya. “Berat. Biar aku aja.” “Kamu kan juga pegang banyak.” Dia menatapmu sebentar, lalu mencubit ujung hidungmu. “Kamu bawa anak aku, Y/N. Kamu nggak boleh berat-berat.” Kamu hanya tertawa kecil. Payungnya terbuka pelan, membentuk atap kecil di atas topinya. Kamu membuka payungmu sendiri, memutar badan ke arah gang pulang. “Jalan bareng ya, jangan lari-lari,” katanya, nadanya lembut tapi tetap tegas. “Iya…” balasmu. Kalian mulai berjalan pelan. Langkah kaki berdua memercik genangan kecil. Di atas kepala kalian, dua payung berbeda warna menahan hujan tipis yang menetes di pinggir topi Jungwon. Sesekali dia melirikmu, memastikan jarak kalian nggak terlalu jauh. Saat kamu terpeleset sedikit, dia meraih siku tanganmu cepat, menahanmu agar tetap berdiri. “Pelan… Pelan banget nggak apa-apa,”  katanya sambil terkekeh, napasnya membaur dengan hawa hujan. “Iyaaa, Pak Suami…” balasmu, meledek. Dia hanya menggeleng, senyumnya susah ditahan meski hujan menetes di ujung topinya. Sampai di ujung gang, kalian berhenti sebentar di bawah lampu jalan. Air hujan menetes di bahumu, payungnya menetes di pinggir topi yang menutupi setengah keningnya. Jungwon merapat sedikit, menempelkan tangannya di pinggangmu. “Nanti kalau pulang gini hujan lagi, janji ya… selalu jalan bareng gini,” bisiknya pelan. Kamu menatap matanya yang kelihatan teduh di bawah bayangan topi basah. “Janji…” jawabmu. Di jalan sempit, di bawah dua payung yang basah, kalian tertawa kecil. Sisa kantong belanja berayun pelan di tangan Jungwon. Dan di sela suara hujan, kamu mendengar detak jantungmu sendiri — pelan, hangat, bersamaan dengan doa kecil: Semoga hujan ini nggak pernah bikin siapa pun pulang sendirian. Tapi siapa yang tahu?👀 #jungwonedit #zxycba #fyppppppppppppppppppppppp #foryou #4u
#pov {bagian 2} Hujan turun pelan sore itu. Kalian berdiri di depan minimarket, kantong belanja di tangan masing-masing. Langit sudah abu-abu gelap, angin kecil meniup ujung jaketmu. Jungwon berdiri di sebelah, topi navy sedikit basah di pinggir. Kamu merapikan tali kantong plastik di tangan. Jungwon menatapmu, lalu menunduk ke perutmu — perut kecil yang baru saja kalian sadari akan berubah hidup kalian selamanya. “Payungnya mana?” tanyanya pelan. Kamu tersenyum, membuka tas, mengeluarkan payung lipat . “Kan aku udah bilang, bawa. Kamu juga kan?” Jungwon mengangguk, mengeluarkan payung yang sudah agak lecet di gagangnya. Hujan di jalan kecil depan minimarket masih rapi, jatuh di aspal, memantulkan lampu warung seberang. Orang-orang menepi di emperan toko, menunggu reda. Jungwon malah meraih tas belanjamu, memindahkan sebagian ke tangannya. “Berat. Biar aku aja.” “Kamu kan juga pegang banyak.” Dia menatapmu sebentar, lalu mencubit ujung hidungmu. “Kamu bawa anak aku, Y/N. Kamu nggak boleh berat-berat.” Kamu hanya tertawa kecil. Payungnya terbuka pelan, membentuk atap kecil di atas topinya. Kamu membuka payungmu sendiri, memutar badan ke arah gang pulang. “Jalan bareng ya, jangan lari-lari,” katanya, nadanya lembut tapi tetap tegas. “Iya…” balasmu. Kalian mulai berjalan pelan. Langkah kaki berdua memercik genangan kecil. Di atas kepala kalian, dua payung berbeda warna menahan hujan tipis yang menetes di pinggir topi Jungwon. Sesekali dia melirikmu, memastikan jarak kalian nggak terlalu jauh. Saat kamu terpeleset sedikit, dia meraih siku tanganmu cepat, menahanmu agar tetap berdiri. “Pelan… Pelan banget nggak apa-apa,” katanya sambil terkekeh, napasnya membaur dengan hawa hujan. “Iyaaa, Pak Suami…” balasmu, meledek. Dia hanya menggeleng, senyumnya susah ditahan meski hujan menetes di ujung topinya. Sampai di ujung gang, kalian berhenti sebentar di bawah lampu jalan. Air hujan menetes di bahumu, payungnya menetes di pinggir topi yang menutupi setengah keningnya. Jungwon merapat sedikit, menempelkan tangannya di pinggangmu. “Nanti kalau pulang gini hujan lagi, janji ya… selalu jalan bareng gini,” bisiknya pelan. Kamu menatap matanya yang kelihatan teduh di bawah bayangan topi basah. “Janji…” jawabmu. Di jalan sempit, di bawah dua payung yang basah, kalian tertawa kecil. Sisa kantong belanja berayun pelan di tangan Jungwon. Dan di sela suara hujan, kamu mendengar detak jantungmu sendiri — pelan, hangat, bersamaan dengan doa kecil: Semoga hujan ini nggak pernah bikin siapa pun pulang sendirian. Tapi siapa yang tahu?👀 #jungwonedit #zxycba #fyppppppppppppppppppppppp #foryou #4u

About