@khhdva: #989 #fyyyyp

Khal 989.
Khal 989.
Open In TikTok:
Region: SA
Wednesday 04 June 2025 18:33:18 GMT
20199
1119
33
195

Music

Download

Comments

ald1987
M :
ياذكر الله ما شاءالله 🥺💘💘💘.
2025-06-04 19:02:28
2
avi3_6
م :
ماشاءالله تبارك الله
2025-06-05 09:32:19
2
zzo.711
z :
ابوخلود🤩
2025-06-04 19:30:54
1
ffa.49
ابو سعد :
ماشاءالله
2025-06-05 17:01:06
1
jdgh75
Faisal🌷. :
البيج شيخهم
2025-06-09 01:07:12
1
looodyy.707
W☹️🦂 :
😻💞💞
2025-06-04 21:15:53
1
ssrk506
9RB :
🤩🤩
2025-06-04 20:46:33
1
dv.191
s :
🥺🥺 .
2025-06-04 19:18:22
1
t5q7_
⁹⁹⁸🦂 :
😍✨✨
2025-06-04 18:55:58
1
7qsw_
R :
🥺💯💞💞💞
2025-06-04 18:55:11
1
ab0d_993
Ad.993 :
😻💘
2025-06-04 18:54:32
1
1111t238
T 🪡 :
💔💔💔
2025-06-05 12:48:44
2
fourthfloor04
🎗A z z a m-23♡🏕 :
😁بالله كيف الاستوري فقط لمحبين الربع🤩😁😁😁
2025-08-18 11:41:10
0
To see more videos from user @khhdva, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

— [POV] Sugar Daddy Kamu tidak pernah menyangka hidupmu akan sejauh ini. Awalnya hanya seorang mahasiswa biasa yang sibuk mengejar skripsi dan bekerja paruh waktu di kafe kecil. Tapi kebutuhan hidup—biaya kuliah, kontrakan, dan utang yang ditinggalkan orang tuamu—membuatmu terhimpit. Saat itulah Kamu bertemu Lee Heeseung. Pertemuan itu sederhana—ia pelanggan tetap kafe tempatmu bekerja. Lelaki berusia hampir 40 tahun itu selalu datang dengan kemeja rapi, jam tangan mahal, dan senyum tipis yang membuat semua pegawai gugup melayaninya.  Tidak butuh lama hingga ia menawarkan sesuatu yang mengubah hidupmu. “Kalau Kamu butuh bantuan, Y/N, Kamu tidak perlu memaksakan diri bekerja sampai larut setiap hari,” katanya. Suaranya tenang, penuh keyakinan, seolah segala masalahmu bisa selesai hanya dengan satu kalimatnya. Kamu menatapnya, bingung.  Ia hanya tersenyum tipis, meneguk kopinya. “Aku bisa membantumu. Bayar kuliahmu, membayar uang kos-kosan, apapun yang Kamu butuhkan. Sebagai gantinya—Kamu hanya perlu ada di sisiku. Temani aku.” Sejak hari itu, segalanya berubah. Heeseung bukan sekadar pria kaya yang menyalurkan uangnya padamu. Ia tahu bagaimana memperlakukanmu—membelikanmu gaun indah yang tak pernah Kamu bayangkan akan Kamu pakai, menjemputmu dengan mobil mewah, bahkan membawamu ke restoran tempat harga satu menunya setara dengan biaya hidupmu sebulan. Hari-hari bersama Heeseung perlahan mengubah duniamu. Dari mahasiswa yang dulu sibuk mengatur jadwal kerja paruh waktu, kini Kamu sering terbangun di ranjang hotel bintang lima atau apartemen pribadinya yang megah, dengan jemari hangatnya masih menggenggam tanganmu. — — — — — Pintu baru saja tertutup ketika ia mendekat, jemarinya menyentuh lembut pipimu. Sorot matanya dalam, seolah ingin meneliti tiap inci wajahmu. “Kamu tahu?” suaranya serak rendah. “Semakin lama Aku bersamamu, semakin sulit bagiku untuk menahan diri,” dadamu berdebar hebat. Kamu ingin berkata sesuatu, tapi lidahmu kelu. Heeseung tidak memberi banyak waktu untuk berpikir. Ia menunduk, bibirnya menempel di bibirmu—awalnya pelan, hampir ragu, lalu semakin menuntut. Ciumannya hangat, penuh kendali, tapi sekaligus membuatmu merasa aman. Tangannya melingkar di pinggangmu, menarikmu lebih dekat. Kamu bisa merasakan degup jantungnya, berat dan stabil, kontras dengan detakmu yang berantakan. “Kamu wangi sekali,” bisiknya di sela ciuman, membuatmu semakin kehilangan arah. Kamu membalas, jemarimu mencengkram kerah kemejanya, menariknya lebih dalam. Rasanya aneh—lelaki yang selama ini hanya Kamu lihat di balik jas mahal dan sikap dingin, kini runtuh di hadapanmu, seolah hanya pria biasa yang sangat menginginkanmu. Ia menuntunmu ke sofa, mendudukkanmu dengan perlahan. Namun sorot matanya tetap tak lepas darimu—tajam, intens, membuatmu hampir lupa bernapas. “Aku tidak ingin Kamu salah paham,” katanya pelan sambil membelai rambutmu.  “Aku bukan menginginkan Kamu karena uang, bukan karena kesepakatan itu. Aku ingin Kamu karena Kamu membuatku hidup lagi,” Kamu terdiam, pipimu panas, tubuhmu gemetar. Kata-katanya menusuk, jauh lebih dalam dari sentuhan mana pun. Ketika ia kembali menunduk, bibirnya menyapu lembut lehermu, Kamu tahu—ini bukan lagi sekadar sugar arrangement. Ini adalah sesuatu yang jauh lebih berbahaya: cinta yang tidak pernah Kamu duga akan lahir dari hubungan ini. — — — — —  mau lanjutannya? cek komen #heeseung #enhypen #foryoupage #foryou #fyp
— [POV] Sugar Daddy Kamu tidak pernah menyangka hidupmu akan sejauh ini. Awalnya hanya seorang mahasiswa biasa yang sibuk mengejar skripsi dan bekerja paruh waktu di kafe kecil. Tapi kebutuhan hidup—biaya kuliah, kontrakan, dan utang yang ditinggalkan orang tuamu—membuatmu terhimpit. Saat itulah Kamu bertemu Lee Heeseung. Pertemuan itu sederhana—ia pelanggan tetap kafe tempatmu bekerja. Lelaki berusia hampir 40 tahun itu selalu datang dengan kemeja rapi, jam tangan mahal, dan senyum tipis yang membuat semua pegawai gugup melayaninya. Tidak butuh lama hingga ia menawarkan sesuatu yang mengubah hidupmu. “Kalau Kamu butuh bantuan, Y/N, Kamu tidak perlu memaksakan diri bekerja sampai larut setiap hari,” katanya. Suaranya tenang, penuh keyakinan, seolah segala masalahmu bisa selesai hanya dengan satu kalimatnya. Kamu menatapnya, bingung. Ia hanya tersenyum tipis, meneguk kopinya. “Aku bisa membantumu. Bayar kuliahmu, membayar uang kos-kosan, apapun yang Kamu butuhkan. Sebagai gantinya—Kamu hanya perlu ada di sisiku. Temani aku.” Sejak hari itu, segalanya berubah. Heeseung bukan sekadar pria kaya yang menyalurkan uangnya padamu. Ia tahu bagaimana memperlakukanmu—membelikanmu gaun indah yang tak pernah Kamu bayangkan akan Kamu pakai, menjemputmu dengan mobil mewah, bahkan membawamu ke restoran tempat harga satu menunya setara dengan biaya hidupmu sebulan. Hari-hari bersama Heeseung perlahan mengubah duniamu. Dari mahasiswa yang dulu sibuk mengatur jadwal kerja paruh waktu, kini Kamu sering terbangun di ranjang hotel bintang lima atau apartemen pribadinya yang megah, dengan jemari hangatnya masih menggenggam tanganmu. — — — — — Pintu baru saja tertutup ketika ia mendekat, jemarinya menyentuh lembut pipimu. Sorot matanya dalam, seolah ingin meneliti tiap inci wajahmu. “Kamu tahu?” suaranya serak rendah. “Semakin lama Aku bersamamu, semakin sulit bagiku untuk menahan diri,” dadamu berdebar hebat. Kamu ingin berkata sesuatu, tapi lidahmu kelu. Heeseung tidak memberi banyak waktu untuk berpikir. Ia menunduk, bibirnya menempel di bibirmu—awalnya pelan, hampir ragu, lalu semakin menuntut. Ciumannya hangat, penuh kendali, tapi sekaligus membuatmu merasa aman. Tangannya melingkar di pinggangmu, menarikmu lebih dekat. Kamu bisa merasakan degup jantungnya, berat dan stabil, kontras dengan detakmu yang berantakan. “Kamu wangi sekali,” bisiknya di sela ciuman, membuatmu semakin kehilangan arah. Kamu membalas, jemarimu mencengkram kerah kemejanya, menariknya lebih dalam. Rasanya aneh—lelaki yang selama ini hanya Kamu lihat di balik jas mahal dan sikap dingin, kini runtuh di hadapanmu, seolah hanya pria biasa yang sangat menginginkanmu. Ia menuntunmu ke sofa, mendudukkanmu dengan perlahan. Namun sorot matanya tetap tak lepas darimu—tajam, intens, membuatmu hampir lupa bernapas. “Aku tidak ingin Kamu salah paham,” katanya pelan sambil membelai rambutmu. “Aku bukan menginginkan Kamu karena uang, bukan karena kesepakatan itu. Aku ingin Kamu karena Kamu membuatku hidup lagi,” Kamu terdiam, pipimu panas, tubuhmu gemetar. Kata-katanya menusuk, jauh lebih dalam dari sentuhan mana pun. Ketika ia kembali menunduk, bibirnya menyapu lembut lehermu, Kamu tahu—ini bukan lagi sekadar sugar arrangement. Ini adalah sesuatu yang jauh lebih berbahaya: cinta yang tidak pernah Kamu duga akan lahir dari hubungan ini. — — — — — mau lanjutannya? cek komen #heeseung #enhypen #foryoupage #foryou #fyp

About