@rantbyal_2: Senjakala Sang Proklamator: Soekarno & Hatta di Ujung Jalan I. Bung Karno: Duka di Balik Takhta Tahun 1965. Langit Indonesia mulai berawan. Di balik gemuruh pidato dan aura karismatik, Bung Karno merasakan guncangan di dalam istana. G30S/PKI menjadi titik balik yang membelah sejarah. Tuduhan bahwa ia terlalu dekat dengan PKI membuatnya semakin disudutkan. Militer, yang dipimpin oleh Mayjen Soeharto, perlahan mengambil kendali. Satu demi satu kekuasaan eksekutif Soekarno dilucuti lewat Surat Perintah 11 Maret 1966—yang dikenal sebagai Supersemar. Surat itu memberi wewenang kepada Soeharto untuk mengambil tindakan demi menjaga keamanan dan ketertiban. Malam itu, Soekarno duduk termenung. Di hadapannya, secangkir kopi yang sudah dingin, tak tersentuh. Ia tahu: permainan telah berubah. Revolusi yang dulu ia kobarkan kini disesatkan oleh bayangan kekuasaan yang lebih dingin dan teknokratis. Soekarno, Sang Putra Fajar, perlahan dibungkam oleh fajar baru yang tak ia kenali. 1967, Soekarno resmi dilengserkan. Sidang MPRS mencabut mandatnya sebagai Presiden dan menunjuk Soeharto sebagai pejabat pengganti. Tahun 1968, Soeharto menjadi Presiden resmi. Bung Karno diasingkan secara halus. Ia tak dipenjara, tapi dikurung dalam sunyi. Rumah kediamannya di Wisma Yaso (sekarang Museum Satria Mandala) menjadi tempatnya meringkuk, sakit-sakitan, tanpa akses memadai ke dokter pribadi, tanpa hak bicara. Bahkan banyak kawan seperjuangan yang tak berani mengunjunginya. Setiap malam, ia mengingat masa-masa pidatonya menggema di langit, tangannya mengacung, rakyat bersorak. Kini, hanya suara jam dinding dan batuk ringkih yang menjawab sepinya. Pada 21 Juni 1970, pukul 07.00 pagi, Bung Karno menghembuskan napas terakhir. Ia wafat dalam keadaan hati yang mungkin remuk—bukan karena kehilangan jabatan, tapi karena melihat bangsanya sendiri tak lagi memeluknya. Di pemakamannya di Blitar, rakyat berdatangan. Tangisan mengalir. Bukan hanya karena kehilangan sosok pemimpin, tapi karena sadar... bangsa ini telah mendiamkan ayahnya sendiri hingga ajal tiba. --- II. Bung Hatta: Sepi Sang Penjaga Nurani Kalau Soekarno adalah api revolusi, maka Hatta adalah kompas moralnya. Seorang intelektual jujur yang cinta kesederhanaan. Namun takdir membawanya pada jalan berliku yang tak kalah pedih. Setelah merdeka, hubungan Soekarno dan Hatta perlahan renggang. Hatta tak nyaman dengan gaya pemerintahan yang semakin otoriter. Ia menolak praktik korupsi, pengkultusan individu, dan penyimpangan terhadap semangat demokrasi yang dulu diperjuangkan. Tahun 1956, Hatta resmi mengundurkan diri dari jabatan Wakil Presiden. Dalam surat pengunduran dirinya, ia berkata: > "Saya lebih baik tidak menjabat, daripada membiarkan hati saya terus bergolak." Keputusannya mengejutkan rakyat. Ia adalah Wakil Presiden pertama, proklamator kemerdekaan. Tapi bagi Hatta, jabatan bukanlah segala-galanya—integritas dan nurani adalah panglima. Setelah mundur, hidup Hatta sangat sederhana. Ia tak pernah mencari kekayaan, tak punya rumah megah. Bahkan saat ingin membeli mesin ketik, ia menabung bertahun-tahun. Sahabat dekatnya pernah berkata, “Di negeri ini, hanya ada satu orang yang tak bisa disuap—namanya Mohammad Hatta.” Ia menghabiskan masa tuanya menulis, mengajar, dan terus bersuara melalui tulisan. Ia mengkritik pemerintahan Orde Baru dengan halus tapi tajam, menolak manipulasi sejarah terhadap peran Soekarno, dan menyerukan pentingnya demokrasi dan keadilan sosial. Namun Hatta juga memikul luka yang dalam: ia dan Soekarno tak pernah benar-benar berdamai secara pribadi sebelum Soekarno wafat. Ia menyesal, tapi ia juga tahu, dalam diamnya, ia tetap mencintai sahabat lamanya itu. Tanggal 14 Maret 1980, Bung Hatta meninggal dunia. Tak ada gemuruh politik, tak ada pengawal ketat. Ia pergi dalam hening, seperti jalan hidup yang ia pilih. #fyp #sejarah #indonesia #politik #soeharto #ordebaru #ordelama #soekarno #bunghatta #foryoupage #viral #hits #g30spki
RantByAl
Region: ID
Thursday 05 June 2025 20:07:05 GMT
Music
Download
Comments
Ash'ariah Marxist🚩⚒️ :
istirahatlah dalam damai Bung🕊️
2025-06-08 14:33:06
10
RantByAl :
disclamer disini tidak ada gua berniat untuk merendahkan suatu tokoh, hanya memberi sebuah sejarah yang jarang dibahas di sekolahan
2025-06-05 20:09:30
3
LOS NOO MY HOTSPOT BURGER :
@muka Soekarno mirip nenek gw jadi sedih gw 😢
2025-08-07 07:55:33
1
SHARK PRJCT MINIATUR🚀🚀🚀 :
maaf pak negeri mu yg kau cinta sudah berubah menjadi sarang tikus.
2025-09-01 05:22:42
3
Raka.Rayyan :
🥰
2025-08-31 02:02:27
1
Chery* zid°•☆🍂 :
😅
2025-08-29 14:00:27
1
nayyaraa_sneusa! :
😭😭😭
2025-08-13 10:48:44
1
𝑵𝒖𝒔𝒂𝒏 𝑭𝒆𝒎𝒂𝒍𝒆 :
💔💔💔🥀🥀
2025-06-06 02:37:17
1
!ZILLAAA? :
💔
2025-09-10 09:17:14
0
Miaww :
intinya setiap pempipin itu Ada sisi baik dan buruk nya , kek soeharto memang banyak pembangunan tapi terlalu jawa sentris dan banyak pelanggaran HAM , kalau soekarno sih memang bapak pokramator tapi beliau 🙏 Salah ambil langkah di awal fokusnya ke proyek besar kek monas dan monumen padahal bisa fokus ke ekonomi tapi bisa di maklumi di saat itu negara genting sih tapi yang buat orang gak suka itu di era 1960an sih karena soekarno terangan terangan serang malaysia dan ya saat itu inflasi 650% Di negara di tambah tragedi G30S dan nasakom jadi di tahun 1960an pecah lah demo 3 Tuntan rakyat
2025-06-06 12:00:25
8
To see more videos from user @rantbyal_2, please go to the Tikwm
homepage.