@lentikbymyira: Replying to @🦁MieraManja🦁 dah cakap memang selesa sekali pakai memang taknak bukak dah hehheh 🤭❤️ #saraanna #sale #miralive #korset #bengkung #hourglass #korsetsaraanna #feedback#bengkungviral

lentikbymyira
lentikbymyira
Open In TikTok:
Region: MY
Tuesday 10 June 2025 06:52:29 GMT
4794
65
2
26

Music

Download

Comments

siayiee
Si Ayiee :
sama ke ni yang player badminton pakai tu
2025-07-28 05:36:47
0
denyut_21
E :
😂
2025-07-09 11:25:07
0
To see more videos from user @lentikbymyira, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Media Dianggap Gagal Paham, Publik Kecam Framing Negatif Tayangan Trans 7 Tentang Kehidupan Santri di Pesantren Program televisi XPOSE UNCENSORED Trans 7 tengah menjadi sasaran kecaman publik dan komunitas pesantren setelah menayangkan kompilasi video viral yang menyoroti kehidupan kyai dan santri dengan narasi yang dinilai tendensius dan tidak berimbang. Kritik keras mengemuka, menuduh media tersebut melakukan framing negatif terhadap tradisi pengabdian (khidmah) di lingkungan pesantren. Program Trans 7 Dinilai Gagal Paham Tradisi Pesantren Kontroversi ini berpusat pada tiga poin yang diangkat program tersebut: santri harus berjalan jongkok untuk mendapatkan minuman, kontrasnya kekayaan kyai (ditunjukkan dengan sarung mahal dan mobil mewah) dengan umat yang justru memberikan amplop, serta santri yang berkhidmah melakukan tugas rumah tangga layaknya Asisten Rumah Tangga (ART). Warganet dan pihak yang mengaku santri menilai Trans 7 gagal memahami filosofi di balik adegan-adegan tersebut. Bagi komunitas pesantren, tindakan seperti mencium tangan Kyai sambil merendah (ngesot) atau memberikan sumbangan (amplop) adalah ekspresi ta’dzim (penghormatan) dan upaya mencari barokah (keberkahan), bukan tanda eksploitasi atau perbudakan. Komentar warganet di media sosial menunjukkan puncak kekesalan atas framing yang dianggap merendahkan:
Media Dianggap Gagal Paham, Publik Kecam Framing Negatif Tayangan Trans 7 Tentang Kehidupan Santri di Pesantren Program televisi XPOSE UNCENSORED Trans 7 tengah menjadi sasaran kecaman publik dan komunitas pesantren setelah menayangkan kompilasi video viral yang menyoroti kehidupan kyai dan santri dengan narasi yang dinilai tendensius dan tidak berimbang. Kritik keras mengemuka, menuduh media tersebut melakukan framing negatif terhadap tradisi pengabdian (khidmah) di lingkungan pesantren. Program Trans 7 Dinilai Gagal Paham Tradisi Pesantren Kontroversi ini berpusat pada tiga poin yang diangkat program tersebut: santri harus berjalan jongkok untuk mendapatkan minuman, kontrasnya kekayaan kyai (ditunjukkan dengan sarung mahal dan mobil mewah) dengan umat yang justru memberikan amplop, serta santri yang berkhidmah melakukan tugas rumah tangga layaknya Asisten Rumah Tangga (ART). Warganet dan pihak yang mengaku santri menilai Trans 7 gagal memahami filosofi di balik adegan-adegan tersebut. Bagi komunitas pesantren, tindakan seperti mencium tangan Kyai sambil merendah (ngesot) atau memberikan sumbangan (amplop) adalah ekspresi ta’dzim (penghormatan) dan upaya mencari barokah (keberkahan), bukan tanda eksploitasi atau perbudakan. Komentar warganet di media sosial menunjukkan puncak kekesalan atas framing yang dianggap merendahkan: "Maksud apa acara Expose Uncensored sore ini, menampilkan mbh Yai Anwar Mansur (seorang kyai terpandang), dengan narasi berita yang bilang, rela ngesot demi berkah kyai." @yobekti Netizen Angkat Bicara: "Guru Kami Dibuat Narasi yang Tidak Pantas" Kecaman juga datang dari mereka yang mengaku sebagai santri, yang merasa institusi dan guru mereka telah disajikan dalam cahaya yang buruk. Salah satu komentar berbunyi: "setujuuu nii (sic). sebagai santri nya kami ga terima guru kami di buat narasi yg tdk pantas seperti itu @officialtrans7. @shireenz\_21 Dalam tradisi pesantren Salafiyah, kerja bakti atau pengabdian kepada kyai (khidmah dan ro'an) adalah bagian integral dari pendidikan karakter, kemandirian, dan jalan spiritual untuk memperoleh keberkahan ilmu. Warganet berpendapat bahwa narasi media yang menyamakan khidmah dengan "ART Gratis" telah mengabaikan nilai-nilai suci ini. Tagar #BoikotTrans7 Meluas, Tuntut Permintaan Maaf Sebagai puncak protes, tagar #BoikotTrans7 ramai digaungkan di berbagai platform media sosial. Seruan ini menunjukkan desakan publik agar Trans 7 bertanggung jawab atas tayangan yang dinilai melukai perasaan komunitas pesantren dan umat Islam. Publik menuntut agar Trans 7 segera memberikan klarifikasi dan permintaan maaf terbuka, sekaligus melakukan evaluasi mendalam terhadap etika jurnalistik yang digunakan, khususnya dalam meliput isu-isu keagamaan dan budaya yang memiliki sensitivitas tinggi. Kontroversi ini kembali mengingatkan pentingnya sense of context dan keseimbangan dalam pemberitaan agar tidak memicu gesekan sosial. #trans7 #ponpes #infopagarnusa

About