@daniar_afani: Bayang samar menjelma dalam desir angin yang menyusup di antara celah dinding kayu, mengabarkan tentang hangat yang tak lagi tinggal. Sosok itu tak berwujud, namun napasnya masih menari di antara aroma tanah basah dan senandung embun yang perlahan mengering. Dalam diam kamar yang dingin, seolah ada pelukan yang menggantung di udara tak tersentuh, tapi nyata, seperti sinar rembulan yang menetes lembut di permukaan danau. Suara yang dulu jadi nyanyian pelipur kini menjelma gema hening, menggema dari langit-langit hati yang retak perlahan. Tiap hela napas serupa barisan kidung yang tak selesai, berusaha menyusun kembali serpihan kelembutan dari mata yang tak lagi menatap. Dunia terasa pincang tanpa sorot bening yang dulu menjadi lentera dalam gelap paling muram. Setiap aroma kayu manis atau uap air hangat dari dapur serasa panggilan dari semesta, yang mengirimkan isyarat bahwa ada sesuatu yang hilang dari keseharian, seperti daun gugur yang tak kunjung kembali ke ranting asalnya. Bahkan waktu pun terasa beku, ketika tak ada lagi genggaman lembut yang menenangkan badai dalam dada. Langit tak lagi biru; ia berwarna abu seperti seprai yang tak sempat terlipat. Lantai rumah pun seperti mengaduh tiap kali disentuh kaki kecil yang mencari suara. Di luar sana, pohon-pohon berbisik, menyebut nama yang tak lagi disapa, seakan alam pun paham bahwa satu nama terlalu sakral untuk dihapuskan. Dan bila malam datang membawa selimut dingin, hanya bintang yang tahu bahwa di balik tirai gelap itu, ada jiwa kecil yang menengadah, berharap satu pelukan abadi dari langit yang pernah ia sebut rumah. #puisi #sajak #ibu #rindudalamdiam #sastrametafora #puisiparagraf #puisikehilangan #pelukanlangit #sastraduka #metaforaibu #narasihening #sajakmalam #puisihening #anakdanibu #Daniar_afani

Daniar_afani

Open In TikTok:

Region: ID

Wednesday 11 June 2025 04:55:42 GMT