@jekadeverafreino: New honor x5b plus get yours now! #honor #honorphilippines #honorx5bplus

@shopwith_jeka
@shopwith_jeka
Open In TikTok:
Region: PH
Thursday 12 June 2025 19:27:24 GMT
3965
29
1
53

Music

Download

Comments

floriemae_hostloma
Obra Loma :
LEGIT
2025-06-17 16:46:56
0
To see more videos from user @jekadeverafreino, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menegaskan bahwa setiap agresi Israel di masa mendatang akan mendapat balasan yang lebih besar, presisi, dan mematikan menandai fase konfrontasi baru yang lebih mahal.  “Era ancaman tanpa biaya dan respons yang menimbulkan penyesalan dari musuh telah berakhir. Setiap kesalahan baru atau agresi yang mungkin dilakukan oleh kubu musuh akan mendapat respons yang lebih berat, lebih presisi, dan mematikan, respons yang mampu mendekatkan Israel ke neraka yang dijanjikan,” kata IRGC dalam pernyataan pada Kamis. Di saat yang sama, Komandan pasukan darat IRGC, Mohammad Karami mengatakan bahwa Iran tidak boleh gentar oleh senjata canggih asing dan harus mengandalkan Al-Quran untuk mendorong kemajuan teknologi. “Front palsu telah datang dengan seluruh kekuatannya dan alat-alatnya, jadi kita juga harus teguh. “Jika kita melihat peralatan canggih dari musuh, kita tidak boleh mundur,” Mohammad Karami pada Kamis. Sebelumnya, Peneliti Bidang Keamanan dan Pertahanan Washington Institute, Farzin Nadimi, memprediksi Israel akan melancarkan serangan baru kepada Iran dalam tiga bulan ke depan. Terkait hal ini Nadimi merujuk tren penguatan alutsista dan penempatan militer AS baru-baru ini sebagai bukti adanya peningkatan persiapan.  “Laporan menunjukkan bahwa baterai THAAD yang ditempatkan AS di Israel kini telah ditingkatkan. Artinya, empat peluncur tambahan telah ditambahkan ke enam peluncur yang sudah ada. Saya pikir dalam waktu maksimal tiga bulan, jika keputusan semacam itu diambil, maka akan dilaksanakan. Jika situasi terus berlanjut seperti ini,” kata Nadimi, seorang Senior Fellow di Washington Institute. Dalam hal menghadapai ancaman tersebut, Penasehat Militer Pemimpin Tertinggi Ayatollah Khamenei, Yahya Rahim Mousavi mengungkapkan bahwa Dewan Keamanan Nasional Iran tengah mempercepat penunjukkan sejumlah tokoh untuk menggantikan para petinggi militer yang sebelumnya tewas akibat Perang Iran-Israel selama 12 hari pada Juni 2025.  “Semua pejabat Iran telah diperintahkan oleh Dewan Keamanan Nasional untuk menunjuk pengganti beberapa pangkat di bawah mereka sehingga jika terjadi sesuatu, negara tidak akan tertinggal dalam ketidakpastian,” kata sekretaris Dewan Keamanan Nasional pada Sabtu, tiga bulan setelah serangan Israel menewaskan banyak pejabat Iran tingkat tinggi. Tidak sampai disitu, belakangan ini, Iran juga tengah mempersiapkan kapabilitas persenjataannya, salah satunya meningkatkan kapabilitas jangkauan misil. Mengutip dari media local Iran Fars, seorang Komandan Senior IRGC Mohammad Jafar Asadi, mengungkapkan jangkauan rudal Iran akan diperluas ke titik mana pun yang dianggap perlu.  “Rudal kami akan mencapai jangkauan yang dibutuhkan,” kata Mohammadjafar Asadi, wakil inspektur markas militer pusat Khatam al-Anbiya,  Sebelumnya, rudal milik Iran memiliki jangkauan yang ditetapkan sendiri sebesar 2.000 km, yang menurut pejabat sebelumnya cukup untuk melindungi negara karena jangkauan tersebut dapat mencakup jarak ke Israel. Namun, setelah peluncur rudal di provinsi barat Iran menjadi sasaran serangan jet tempur Israel pada Juni, Tehran secara bertahap meluncurkan rudal dari wilayah timur negaranya - yang memerlukan jangkauan lebih jauh.
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menegaskan bahwa setiap agresi Israel di masa mendatang akan mendapat balasan yang lebih besar, presisi, dan mematikan menandai fase konfrontasi baru yang lebih mahal. “Era ancaman tanpa biaya dan respons yang menimbulkan penyesalan dari musuh telah berakhir. Setiap kesalahan baru atau agresi yang mungkin dilakukan oleh kubu musuh akan mendapat respons yang lebih berat, lebih presisi, dan mematikan, respons yang mampu mendekatkan Israel ke neraka yang dijanjikan,” kata IRGC dalam pernyataan pada Kamis. Di saat yang sama, Komandan pasukan darat IRGC, Mohammad Karami mengatakan bahwa Iran tidak boleh gentar oleh senjata canggih asing dan harus mengandalkan Al-Quran untuk mendorong kemajuan teknologi. “Front palsu telah datang dengan seluruh kekuatannya dan alat-alatnya, jadi kita juga harus teguh. “Jika kita melihat peralatan canggih dari musuh, kita tidak boleh mundur,” Mohammad Karami pada Kamis. Sebelumnya, Peneliti Bidang Keamanan dan Pertahanan Washington Institute, Farzin Nadimi, memprediksi Israel akan melancarkan serangan baru kepada Iran dalam tiga bulan ke depan. Terkait hal ini Nadimi merujuk tren penguatan alutsista dan penempatan militer AS baru-baru ini sebagai bukti adanya peningkatan persiapan. “Laporan menunjukkan bahwa baterai THAAD yang ditempatkan AS di Israel kini telah ditingkatkan. Artinya, empat peluncur tambahan telah ditambahkan ke enam peluncur yang sudah ada. Saya pikir dalam waktu maksimal tiga bulan, jika keputusan semacam itu diambil, maka akan dilaksanakan. Jika situasi terus berlanjut seperti ini,” kata Nadimi, seorang Senior Fellow di Washington Institute. Dalam hal menghadapai ancaman tersebut, Penasehat Militer Pemimpin Tertinggi Ayatollah Khamenei, Yahya Rahim Mousavi mengungkapkan bahwa Dewan Keamanan Nasional Iran tengah mempercepat penunjukkan sejumlah tokoh untuk menggantikan para petinggi militer yang sebelumnya tewas akibat Perang Iran-Israel selama 12 hari pada Juni 2025. “Semua pejabat Iran telah diperintahkan oleh Dewan Keamanan Nasional untuk menunjuk pengganti beberapa pangkat di bawah mereka sehingga jika terjadi sesuatu, negara tidak akan tertinggal dalam ketidakpastian,” kata sekretaris Dewan Keamanan Nasional pada Sabtu, tiga bulan setelah serangan Israel menewaskan banyak pejabat Iran tingkat tinggi. Tidak sampai disitu, belakangan ini, Iran juga tengah mempersiapkan kapabilitas persenjataannya, salah satunya meningkatkan kapabilitas jangkauan misil. Mengutip dari media local Iran Fars, seorang Komandan Senior IRGC Mohammad Jafar Asadi, mengungkapkan jangkauan rudal Iran akan diperluas ke titik mana pun yang dianggap perlu. “Rudal kami akan mencapai jangkauan yang dibutuhkan,” kata Mohammadjafar Asadi, wakil inspektur markas militer pusat Khatam al-Anbiya, Sebelumnya, rudal milik Iran memiliki jangkauan yang ditetapkan sendiri sebesar 2.000 km, yang menurut pejabat sebelumnya cukup untuk melindungi negara karena jangkauan tersebut dapat mencakup jarak ke Israel. Namun, setelah peluncur rudal di provinsi barat Iran menjadi sasaran serangan jet tempur Israel pada Juni, Tehran secara bertahap meluncurkan rudal dari wilayah timur negaranya - yang memerlukan jangkauan lebih jauh.

About