Dyy2tk :
@hexxasongss:Namanya Budi. Setiap pagi, pukul 6, ia sudah duduk di bangku kayu warung kopi langganannya, tak jauh dari rumah. Dengan baju kaos lusuh dan celana pendek, ia menyesap kopi hitam buatan Bu Rina, sang pemilik warung. Tak pernah lupa, sebatang rokok menyala di tangan kirinya.
Warung itu sederhana—atap seng, meja kayu panjang, dan beberapa bangku plastik. Tapi di sanalah kehidupan terasa hidup. Ada Pak Darto yang suka mengeluh soal harga cabai, ada Andi yang baru saja lulus kuliah tapi belum dapat kerja, dan ada Lilis yang datang hanya untuk sarapan dan sesekali tertawa dengan mereka.
Setelah satu atau dua gelas kopi, Budi pulang sebentar, lalu bersiap ke bengkel kecil tempat ia bekerja. Ia montir motor. Tangan kasarnya terbiasa dengan oli dan suara knalpot. Hari-harinya sederhana—memperbaiki motor, menerima uang jasa, kadang dimarahi pelanggan yang tak sabaran.
Menjelang sore, ia duduk lagi di warung kopi. Suasananya berbeda—lebih ramai, lebih santai. Anak-anak pulang sekolah lewat, suara motor hilir-mudik, langit mulai jingga. Budi jarang bicara banyak, tapi ia selalu hadir. Seperti warung kopi itu sendiri—sederhana, tapi tak tergantikan.
Kalau kamu mau cerita tentang kehidupan seseorang dengan suasana berbeda—misalnya pelajar, petani, pekerja kota—aku bisa buatkan juga. Mau?
2025-07-13 10:21:49