@wakafaa_billaahi_syahida: Pulih…bukan tentang mengembalikan yang telah retak menjadi utuh, melainkan menerima serpihan itu dan tetap berjalan walau hati terasa berat memikulnya. Ia bukan sekadar bangkit dari jatuh, tapi merangkak perlahan sambil memeluk bekas luka, tanpa malu, tanpa harus menjelaskan pada siapa pun kenapa kadang masih gemetar saat mengingat masa lalu. Pulih adalah seni merelakan, bahwa tak semua yang hilang bisa digantikan, dan tak semua yang rusak harus diperbaiki. Beberapa cukup dimengerti, diberi ruang, dan dibiarkan tinggal di dalam hati… tanpa menyiksa lagi. Pulih adalah puisi paling sunyi, tentang seseorang yang belajar menata langkah dengan kaki yang pernah goyah, hendak patah dan hati yang kini tahu: bahagia tak selalu bersih dari luka tapi ia tetap tumbuh, di sela-sela perih yang sudah tak asing lagi.