@inspire.quest99: did you know that #motivation#viralpost #denzel #foryourpage #quotes #denzelwashingtonquotes #bestquotes #denzelwashington

Inspire Quest
Inspire Quest
Open In TikTok:
Region: US
Thursday 19 June 2025 02:47:28 GMT
1570
121
9
38

Music

Download

Comments

fowler.campbell
Fowler Campbell :
😁😁😁
2025-06-19 04:51:14
2
blisfull.babe
Blisfull Babe :
🥰🥰🥰👌👌👌🤞🤞🤞🫶🫶🫶
2025-06-19 13:15:42
1
avrahamhaisaharab
אוהל אברהם חי :
🥰
2025-06-19 09:31:07
0
bigbro657
bigbro657 :
🥰🥰🥰
2025-06-22 23:10:31
0
kaysmoyera
Kays Moyera :
🥰🥰🥰
2025-06-19 07:34:31
0
nyambose_msg
Nyambose_MSG :
🙏🙏🙏🙏🙏❤❤❤❤❤
2025-06-19 09:24:44
0
user1423141020276
great :
🥰
2025-06-21 13:35:54
0
motivation.chair
motivation chair :
🥰🥰🥰
2025-06-19 04:41:27
0
user3605822309505
full :
🇧🇩🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣❣️🤣🇧🇩
2025-06-19 14:13:52
0
To see more videos from user @inspire.quest99, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV : Hujan di Seoul malam itu turun seperti balasan alam semesta untuk orang-orang yang sedang sial. Jay menatap kosong dari balik jendela mobil van hitam yang diparkir sembarangan di pinggir jalan Gangnam. Telepon dari ibunya masih berdengung di telinganya 		|“Kamu pikir jadi idol selamanya bisa buat kamu bahagia? Menikahlah. Dia anak pemilik grup chaebol, Jay. Ini investasi keluarga.” Jay menghembuskan napas panjang. Di kepalanya, hidup terasa seperti naskah drama yang terlalu absurd—dan sayangnya dia tokoh utamanya. Jadi, ketika manajernya menawari opsi
POV : Hujan di Seoul malam itu turun seperti balasan alam semesta untuk orang-orang yang sedang sial. Jay menatap kosong dari balik jendela mobil van hitam yang diparkir sembarangan di pinggir jalan Gangnam. Telepon dari ibunya masih berdengung di telinganya |“Kamu pikir jadi idol selamanya bisa buat kamu bahagia? Menikahlah. Dia anak pemilik grup chaebol, Jay. Ini investasi keluarga.” Jay menghembuskan napas panjang. Di kepalanya, hidup terasa seperti naskah drama yang terlalu absurd—dan sayangnya dia tokoh utamanya. Jadi, ketika manajernya menawari opsi "syuting atau kabur", Jay memilih opsi ketiga: bar. Sementara itu, Y/n—dengan eyeliner luntur dan sepatu hak tinggi di tangan—berjalan kaki melewati hujan seperti heroin sinetron lokal yang tersesat di negeri K-Pop. Mantan tunangannya baru saja menghilang ke Bali bersama sahabat y/n dan uang DP apartemen yang dia kumpulkan setahun terakhir. "Hebat. Lulus dari festival film, masuk ke dunia hiburan Korea, lalu ditinggal kabur kayak di FTV," gumamnya sinis, lalu mendorong pintu bar pertama yang dia lihat. Bar itu sepi. Musik pelan dari speaker tua, satu bartender mengantuk, dan hanya satu meja tersisa—yang kebetulan sedang diisi seorang cowok bermasker dan hoodie besar yang menunduk seperti sedang menyembunyikan diri dari FBI. Y/n mendekat, ragu. “Sorry, meja ini udah penuh?” tanyanya dalam bahasa Korea patah-patah. Cowok itu mendongak. Mata mereka bertemu. Jay. Y/n. Keduanya terdiam, sama-sama mengingat, mereka pernah ketemu. Sekali. Di lift kantor agensi. Jay mengangkat alis. “Aktris Indonesia yang baru gabung?” Arleya mengangkat bahu. “Idol Korea yang mukanya kayak habis dikejar ibu sendiri?” Keduanya tertawa—pertama kalinya hari itu. Tequila tiba. Bartender salah mengantar pesanan. Tapi tak ada yang mengembalikannya. Satu gelas, dua gelas, dan obrolan mulai mengalir. Tentang ibu Jay yang ingin menikahkannya seperti tokoh dalam drama makjang. Tentang tunangan y/n yang kabur seperti penjahat kelas teri. Tentang dunia hiburan yang gila, penggemar yang posesif, dan betapa mahalnya biaya terapi. Jam satu dini hari, mereka sudah duduk lebih dekat. Y/n menatap Jay dengan mata sembab tapi bersinar. Jay menatap y/n seolah dia bukan hanya aktris baru... tapi juga pelarian dari dunia yang sama gilanya. “Ada kamar di hotel sebelah,” kata Jay akhirnya. Y/n menggigit bibir. “Aku tidak sedang waras.” Jay mengangguk. “Sama.” Diam. Kemudian y/n berdiri. “Ya udah.” Dan Jay pun ikut bangkit. Malam itu, di kamar hotel bernuansa kayu dengan selimut tebal dan suara hujan sebagai latar, dua orang yang patah memutuskan untuk tidak memperbaiki apa-apa. Mereka hanya... tenggelam. Tidak ada janji. Tidak ada rencana. Hanya satu malam. Yang mereka kira akan berakhir saat matahari terbit. --- Cahaya matahari pagi yang masuk dari sela-sela tirai hotel terasa seperti serangan langsung ke wajah y/n. Dia mengerang pelan dan menggulingkan badan… lalu menyadari sesuatu Dia tidak sendirian. Lengan hangat melingkar di pinggangnya. Dan yang lebih parah—itu bukan lengan siapa-siapa, tapi lengan Jay. Si idol. Si pria yang tadi malam dia panggil "penghancur mie instan berwajah malaikat" sebelum mencium bibirnya dan… yah, lanjutannya terjadi dengan sangat minim logika. Y/n duduk perlahan, menarik selimut ke atas dada, lalu berbisik panik, “Oke, y/n. Kamu cuma mimpi buruk. Ini bukan nyata. Ini bukan...” Jay menggeliat dan membuka mata. Matanya kosong. Beberapa detik... sebelum realitas menghantam juga. "...Oh. My. God." (lanjut comsec+) #JAY #ENHYPEN #enhypenpov #enhypenedit #engene #fypシ゚ #fyppppppppppppppppppppppp

About