@rraara.r: POV: Obsession Heeseung Kamu berhasil masuk ke dalam apartemen, nutup pintu buru-buru. mengunci pintu. Napasmu terengah-engah. Tapi... 📱 [Notifikasi masuk] Heeseung: "Aku di luar." "Aku udah pindah… tapi dia tetap muncul." Handphone kamu terus bergetar. “Buka pintunya.” “Jangan bikin aku marah.” “Kamu tahu aku gak suka dipermainkan.” Lalu... sunyi. Kamu perlahan mendekati jendela. Tirai kamu geser dikit. Dia masih di bawah. Berdiri. Liat ke atas. Ke jendelamu. Heeseung (voice message): “Aku udah kehilangan banyak hal. Tapi bukan kamu. Kamu satu-satunya yang bikin aku waras.” Kamu gemetar. Kamu tahu ini udah gak bisa dibilang normal. “Please, Heeseung... ini bukan cinta,” kamu kirim suara balik. “Kamu gak bisa kontrol hidup aku.” Tapi yang kamu dapet cuma... ketukan di pintu. Lagi. Dan suara pelan dari balik sana: “Kalau aku gak bisa punya kamu... orang lain gak akan ada yang bisa.” Kamu baru aja mundur dari pintu setelah denger suaranya… Kamu pikir dia bakal pergi setelah itu. Tapi… Klik. Suara kenop pintu diputar. Kamu refleks mundur, panik. "Aku kunci pintunya. Harusnya dia nggak bisa—" Ternyata kamu salah. Dia punya kunci cadangan. Pintu terbuka pelan. Heeseung berdiri di sana. Hoodie hitam. Tatapan matanya bukan lagi sedih… tapi tenang. Terlalu tenang. Dan itu justru yang paling menyeramkan. “Kamu selalu ngelupain satu hal… Aku kenal kamu lebih dari siapa pun.” “Aku tahu kamu bakal kabur ke sini. Dan aku tahu kamu gak bisa benar-benar pergi dari aku.” Kamu mundur. Dia melangkah masuk. Menutup pintu di belakangnya. Sekarang kalian berdua di dalam ruangan. Sunyi. Tegang. “Heeseung… please. Jangan kayak gini.” Suara kamu bergetar Heeseung jalan mendekat Tangannya nyentuh wajahmu. Tapi bukan lembut. Lebih ke… mengukur. Menganalisis “Kamu udah bikin aku hancur berkali-kali,” “Sekarang aku mau liat... berapa kali kamu bisa bertahan tanpa ngerasa takut.” Dia nyender ke dinding, matanya ngejaga setiap gerakan kamu. “Kamu bisa teriak. Bisa nyuruh aku keluar.” “Tapi kita sama-sama tahu… kamu gak akan lakuin itu.” Dan bagian paling bikin jantungmu nyeri? Kamu gak bisa jawab. Karena kamu gak yakin apakah kamu beneran benci dia… Atau kamu beneran udah terlalu dalam sama monster yang kamu bantu bentuk sendiri. Kamu gak pernah lihat dia se-tenang ini. Dan justru itu yang paling menakutkan. Heeseung duduk di sofa. Kakinya selonjor, seolah ini rumahnya sendiri. Tangannya mainin korek api kecil, klik… klik… klik… nada heeseung datar “Kamu tahu, yang paling aku benci dari kehilangan? Bukan karena aku ditinggal.” “Tapi karena aku harus pura-pura baik-baik aja di depan orang.” Dia noleh pelan ke arahmu. “Sama kamu, aku gak mau pura-pura.” “Aku maunya kamu tahu… segilanya aku.” Kamu gak bisa gerak. Bukan karena takut—tapi karena kamu sadar… semua ini udah terlalu jauh. Dia tahu semua tentangmu. Jadwalmu. Temanmu. Bahkan kebiasaan kecil kamu di rumah. Heeseung mendekat, berbisik di telingamu “Aku gak pernah tidur lebih dari dua jam sejak kamu ninggalin aku.” “Tapi tenang… sekarang kamu udah di sini. Aku bisa tidur nyenyak.” Dia narik kursi dan duduk di depanmu. Menatapmu dalam-dalam. “Tapi kalau kamu nyoba kabur lagi…” senyumnya melebar pelan, tanpa tawa di matanya “Aku bakal bawa kamu ke tempat yang cuma kita berdua yang tahu.” “No HP. No dunia luar. Cuma kamu… dan aku. Selamanya.” Kamu mulai sadar—kamu bukan lagi di rumahmu. Kamu ada di penjara yang diciptakan dari “cinta”-nya. Dan satu-satunya cara keluar… bukan kabur. Tapi bermain peran. Dan untuk pertama kalinya… kamu balas tatapannya dengan senyum kecil. “Kamu benar, Hee. Aku milik kamu…” “...untuk sekarang.” #obbsession #heeseung #pov #foryou #enhypen

miawww😼

Open In TikTok:

Region: ID

Thursday 19 June 2025 09:15:08 GMT