@izhaa.krrrr: #wlw #mlw

izhaa.krrrr
izhaa.krrrr
Open In TikTok:
Region: PH
Sunday 22 June 2025 00:51:02 GMT
552528
117725
431
10956

Music

Download

Comments

vibintil
َ :
the second hastag? HELL NAH
2025-06-30 15:42:46
298
asawaniparkjihoon
rie :
the fact that she is the true definition of beauty 😭
2025-06-28 01:00:14
1051
kiel43671
Kiel :
everything about her is PERFECT♥️💓
2025-06-22 04:16:53
239
naomi_.0111
𝑵𝑨𝑶𝑴𝑰~̆̈ :
to risky to repost😔
2025-07-29 02:07:05
0
codelawliet
kimphony :
mlw????
2025-06-29 12:50:09
5
nish01531
Nish∆✓ :
no one saw the #wlw
2025-06-30 02:54:03
133
0_faks_1
🐺 :
HER??😭
2025-07-19 11:27:16
0
proudofmepliss
VINNY?!! :
HIS SMILE 🤭🤭🤭
2025-06-28 19:52:26
4
jayjuntado
jai :
did you mention hair babyy???
2025-07-26 01:06:52
0
xixiyutrek
xi :
i need girl
2025-07-25 01:12:08
0
queenxevade
Queenie💋🔥‼️ :
his eyes.
2025-07-27 22:16:07
0
zkhiraa.07
shikik :
The fact that it's always her eyes that pull me in, every time.
2025-06-28 14:27:15
12
ayaaa4903
Ayaaa♡‿♡ :
Everything about her is perfect 🫶🫶❤️❤️❤️🥹🥹
2025-07-24 19:52:39
0
dimple_ni_jr
just remi :
from the moment my eyes met her sparkling eye smiles that day… I knew it there and then that I would pay anything, just to meet that gaze of hers everyday for the rest of my life, even if I have to trade my happiness for it 🫶
2025-06-27 14:46:31
62
.mehhhhhhee
🎵 [Liz] :
y'all I call her princess, she calls me beautiful DID I WIN AAAAA
2025-06-30 18:48:47
3
frlv.ry54_
365.🥀 :
so now please tell me, how to get my own "her"?🙂
2025-07-27 07:25:43
0
justcallme_yssa
shernan :
Her puffy lips, her angelic eyes, her arched brows, her pointed nose, and her clear skin. She's the real definition of beauty, her face card never declines.
2025-06-30 10:53:23
12
chrstnplcrpp
chrstn :
(2) coline hahhahaha
2025-07-29 23:29:39
1
mishayu__
misha×yoo. :
the girl that made another girl (me) fold 😫
2025-06-30 15:30:00
1
dumplingzxky
⭐ :
those expressive eye brows and beautiful eyes 🤌
2025-06-30 19:58:24
3
lexiisreallycool
lexi :
I love her eyes and her smile💗
2025-06-28 19:02:09
5
cesay134340
Cesay :
everyone has a girlfriend but I'm not
2025-06-29 11:51:35
21
itsmelizzie10293
CaughtYourAuntTrowingItBack :
Me when she and when she her and where she her and then she and mhm and then she and gosh shes so
2025-06-30 11:27:59
1
james_lee6_7
JAMES LEE :
she's got everything and her smile makes my day better......I love her.......
2025-07-13 16:00:56
1
just.me.and.music8
just.me.and.music. :
PERSONALITY.
2025-07-29 20:19:55
0
To see more videos from user @izhaa.krrrr, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Pov: Kamu dan Sunghoon. Musuh bebuyutan. Rival abadi. Dua kutub yang tidak pernah bisa bersatu—kecuali saat saling melempar ejekan. Setiap pengumuman peringkat sekolah, hanya ada dua nama yang diperebutkan di posisi teratas. Kamu atau Sunghoon. Dan sore itu… kalian benar-benar seperti ingin saling mencakar. “Apa kamu sengaja menukar kunci jawaban waktu ujian Matematika kemarin?!” teriakmu, wajahmu merah, tanganmu mengepal di sisi tubuh. Sunghoon menyandarkan punggung ke tembok, menyilangkan tangan di dada. “Aku gak sebodoh itu, Y/N. Lagian kamu aja yang gak bisa bedain X sama 8.” “Brengsek.” Tanpa pikir panjang, tanganmu melayang. Plak! Tepat di pipinya. Sunghoon tak berkutik. Dia hanya menatapmu… remeh. “Udah selesai, drama kamu?” tanyanya datar, seolah tamparan itu cuma tiupan angin. Kamu menggertakkan gigi. “Suatu hari nanti, aku bakal injek-injek harga dirimu, Park Sunghoon.” “Kalau bisa,” jawabnya pendek sebelum pergi. Seminggu sebelum ujian akhir semester. Kalian bertemu lagi, tentu saja, di perpustakaan. Tempat paling ‘damai’ yang kalian sulap jadi arena perang mulut. Sunghoon menarik kursi di seberangmu. “Dengar-dengar, kamu mulai ambil les tambahan.” “Emangnya kenapa?” balasmu tajam. “Lucu aja. Kamu berusaha sekeras itu padahal tetap bakal kalah.” Kamu menutup buku, menatapnya dengan tajam. “Kalau gitu, kenapa gak kita buat taruhan?” Alisnya terangkat. “Taruhan?” “Kalo aku yang dapat peringkat satu, kamu harus berlutut di hadapanku. Di lapangan upacara. Depan semua orang.” Sunghoon tersenyum. “Berani juga kamu. Oke. Tapi kalau aku yang menang…” Dia mencondongkan badan, suaranya merendah, menyeringai kecil. “…kamu jadi pacarku. Dan harus nurutin semua permintaanku.” Kamu mematung. “Apa?!” “Takut?” “Enggak! Cuma… jangan ngaco, Sunghoon.” “Enggak ngaco. Ini taruhan. Kamu setuju duluan.” Kamu menggertakkan gigi. “Baik. Siap-siap malu nanti.” Hari-hari penuh ambisi pun dimulai. Setiap pagi kalian saling lempar tatapan seperti dua singa di padang savana. Sesekali, kalian bertemu di ruang belajar sekolah. Saling diam tapi saling curi pandang. “Astaga, kamu gak ngerti konsep momentum juga?” ejeknya saat melihat catatanmu. Kamu menutup bukumu dengan keras. “Daripada kamu yang masih salah nulis rumus kalor.” Hari Ujian. Tak ada suara. Kamu dan Sunghoon duduk berjauhan, tapi sama-sama fokus dengan tatapan mengerikan. Pensil di tangan hampir patah karena kalian terlalu serius. Satu minggu kemudian… Namamu terpampang di posisi pertama. Y/N L/N – Peringkat 1. Park Sunghoon – Peringkat 2. Kamu membelalak. Bibirmu perlahan membentuk senyum. Kamu berdiri dan segera mencari Sunghoon di kerumunan. Dia berdiri di dekat tiang bendera, kedua tangan di saku, ekspresi kosong. Kamu berjalan ke arahnya, tersenyum puas.“Jangan bilang kamu lupa perjanjian kita.” Suara siswa lain mulai berdengung. Semua menatap. Sunghoon melirikmu, lalu melangkah ke tengah lapangan. Dan di depan semua siswa… …dia berlutut. Seketika, semua murid bersorak dan berteriak histeris. Wajah Sunghoon masih datar, tapi ada sedikit senyum di ujung bibirnya. Kamu nyaris merasa kasihan—sedikit saja. Tapi tiba-tiba dia mendongak, menatapmu lurus-lurus… Lalu, dengan suara lantang dan tegas, dia berteriak: “Y/N! MAU GAK JADI PACARKU?!” Kamu terdiam. Semua siswa terdiam. Lalu… suara heboh meledak seperti kembang api. “APA?!” Kamu mundur selangkah, wajahmu panas. Sunghoon berdiri, menatapmu penuh percaya diri. “Taruhannya memang kamu menang. Tapi aku tetap minta kamu jadi pacarku.” Kamu balas menatapnya, bibirmu bergetar. “Park Sunghoon, kamu…” “…apa?” Dia tersenyum menggoda. “Kamu jatuh cinta padaku?” Kamu membalikkan badan, berusaha menutupi wajahmu yang memerah. “T-TIDAK!” Tapi semua orang tahu. Kamu kalah—dalam peringkat cinta. Sejak kejadian di lapangan itu, hidupmu berubah drastis. Setiap sudut sekolah kini seperti memperhatikanmu. Bisik-bisik muncul tiap kamu lewat. Yang lebih parah? Sunghoon. Dia memperlakukanku seolah taruhan itu sah.  ( Lanjut di komentar ) #pov #enhypen #sunghoon #foryou #fypage #fyp #4youpage #foryoupage
Pov: Kamu dan Sunghoon. Musuh bebuyutan. Rival abadi. Dua kutub yang tidak pernah bisa bersatu—kecuali saat saling melempar ejekan. Setiap pengumuman peringkat sekolah, hanya ada dua nama yang diperebutkan di posisi teratas. Kamu atau Sunghoon. Dan sore itu… kalian benar-benar seperti ingin saling mencakar. “Apa kamu sengaja menukar kunci jawaban waktu ujian Matematika kemarin?!” teriakmu, wajahmu merah, tanganmu mengepal di sisi tubuh. Sunghoon menyandarkan punggung ke tembok, menyilangkan tangan di dada. “Aku gak sebodoh itu, Y/N. Lagian kamu aja yang gak bisa bedain X sama 8.” “Brengsek.” Tanpa pikir panjang, tanganmu melayang. Plak! Tepat di pipinya. Sunghoon tak berkutik. Dia hanya menatapmu… remeh. “Udah selesai, drama kamu?” tanyanya datar, seolah tamparan itu cuma tiupan angin. Kamu menggertakkan gigi. “Suatu hari nanti, aku bakal injek-injek harga dirimu, Park Sunghoon.” “Kalau bisa,” jawabnya pendek sebelum pergi. Seminggu sebelum ujian akhir semester. Kalian bertemu lagi, tentu saja, di perpustakaan. Tempat paling ‘damai’ yang kalian sulap jadi arena perang mulut. Sunghoon menarik kursi di seberangmu. “Dengar-dengar, kamu mulai ambil les tambahan.” “Emangnya kenapa?” balasmu tajam. “Lucu aja. Kamu berusaha sekeras itu padahal tetap bakal kalah.” Kamu menutup buku, menatapnya dengan tajam. “Kalau gitu, kenapa gak kita buat taruhan?” Alisnya terangkat. “Taruhan?” “Kalo aku yang dapat peringkat satu, kamu harus berlutut di hadapanku. Di lapangan upacara. Depan semua orang.” Sunghoon tersenyum. “Berani juga kamu. Oke. Tapi kalau aku yang menang…” Dia mencondongkan badan, suaranya merendah, menyeringai kecil. “…kamu jadi pacarku. Dan harus nurutin semua permintaanku.” Kamu mematung. “Apa?!” “Takut?” “Enggak! Cuma… jangan ngaco, Sunghoon.” “Enggak ngaco. Ini taruhan. Kamu setuju duluan.” Kamu menggertakkan gigi. “Baik. Siap-siap malu nanti.” Hari-hari penuh ambisi pun dimulai. Setiap pagi kalian saling lempar tatapan seperti dua singa di padang savana. Sesekali, kalian bertemu di ruang belajar sekolah. Saling diam tapi saling curi pandang. “Astaga, kamu gak ngerti konsep momentum juga?” ejeknya saat melihat catatanmu. Kamu menutup bukumu dengan keras. “Daripada kamu yang masih salah nulis rumus kalor.” Hari Ujian. Tak ada suara. Kamu dan Sunghoon duduk berjauhan, tapi sama-sama fokus dengan tatapan mengerikan. Pensil di tangan hampir patah karena kalian terlalu serius. Satu minggu kemudian… Namamu terpampang di posisi pertama. Y/N L/N – Peringkat 1. Park Sunghoon – Peringkat 2. Kamu membelalak. Bibirmu perlahan membentuk senyum. Kamu berdiri dan segera mencari Sunghoon di kerumunan. Dia berdiri di dekat tiang bendera, kedua tangan di saku, ekspresi kosong. Kamu berjalan ke arahnya, tersenyum puas.“Jangan bilang kamu lupa perjanjian kita.” Suara siswa lain mulai berdengung. Semua menatap. Sunghoon melirikmu, lalu melangkah ke tengah lapangan. Dan di depan semua siswa… …dia berlutut. Seketika, semua murid bersorak dan berteriak histeris. Wajah Sunghoon masih datar, tapi ada sedikit senyum di ujung bibirnya. Kamu nyaris merasa kasihan—sedikit saja. Tapi tiba-tiba dia mendongak, menatapmu lurus-lurus… Lalu, dengan suara lantang dan tegas, dia berteriak: “Y/N! MAU GAK JADI PACARKU?!” Kamu terdiam. Semua siswa terdiam. Lalu… suara heboh meledak seperti kembang api. “APA?!” Kamu mundur selangkah, wajahmu panas. Sunghoon berdiri, menatapmu penuh percaya diri. “Taruhannya memang kamu menang. Tapi aku tetap minta kamu jadi pacarku.” Kamu balas menatapnya, bibirmu bergetar. “Park Sunghoon, kamu…” “…apa?” Dia tersenyum menggoda. “Kamu jatuh cinta padaku?” Kamu membalikkan badan, berusaha menutupi wajahmu yang memerah. “T-TIDAK!” Tapi semua orang tahu. Kamu kalah—dalam peringkat cinta. Sejak kejadian di lapangan itu, hidupmu berubah drastis. Setiap sudut sekolah kini seperti memperhatikanmu. Bisik-bisik muncul tiap kamu lewat. Yang lebih parah? Sunghoon. Dia memperlakukanku seolah taruhan itu sah. ( Lanjut di komentar ) #pov #enhypen #sunghoon #foryou #fypage #fyp #4youpage #foryoupage

About