@refat.to.islam0: #foryou #tiktok @ƬL❥JIHꫝᗪ シ︎ @💥Badboyforhad💥 @💥𝔹𝕒𝕕𝕓𝕠𝕪𝕊𝕙𝕠𝕙𝕚𝕕💥 @Omor Always On Fire

md.Refat... 💔💔💔💔
md.Refat... 💔💔💔💔
Open In TikTok:
Region: BD
Tuesday 24 June 2025 12:47:55 GMT
2120
1045
0
183

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @refat.to.islam0, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Sultan HB X Temui Massa Tanpa Pengawalan, Tegaskan Jogja Tak Kenal Kekerasan dalam Demokrasi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X datang langsung menemui massa aksi di Mapolda DIY, Sabtu (30/8/2025) dini hari. Ia hadir tanpa pengawalan, hanya didampingi dua putrinya. Di hadapan massa, Sultan menegaskan bahwa Yogyakarta bukanlah tempat yang menyelesaikan persoalan dengan kekerasan. Dalam kesempatan itu, Sultan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online di Jakarta. Ia menilai peristiwa tersebut menjadi pengingat pentingnya menjaga demokrasi tanpa harus menimbulkan korban. “Saya sangat prihatin dan turut berduka cita atas meninggalnya Affan Kurniawan. Kenapa selalu ada korban dalam membangun demokratisasi,” ucap Sultan. Sultan menegaskan, apa yang dilakukan massa aksi adalah bagian dari upaya menumbuhkan demokrasi di Yogyakarta. Namun, ia mengingatkan bahwa perjuangan demokrasi harus ditempuh melalui cara yang baik, tanpa kekerasan. Dalam pertemuan itu, Sultan juga memastikan delapan orang demonstran yang sebelumnya diamankan polisi akan segera dibebaskan. Sebelum menutup pertemuan, Sultan mengajak massa untuk membubarkan diri mengingat waktu sudah larut malam.  Kedatangan Sultan yang baru pulang dari Jakarta malam itu dimaksudkan untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat Yogyakarta. Ia menegaskan siap menghibahkan tenaga dan pikirannya demi memperjuangkan kepentingan rakyat. Sumber: Kompas.com, Detik.com #sultan #yogyakarta #ojol #beritaterkini  #fyp   
Sultan HB X Temui Massa Tanpa Pengawalan, Tegaskan Jogja Tak Kenal Kekerasan dalam Demokrasi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X datang langsung menemui massa aksi di Mapolda DIY, Sabtu (30/8/2025) dini hari. Ia hadir tanpa pengawalan, hanya didampingi dua putrinya. Di hadapan massa, Sultan menegaskan bahwa Yogyakarta bukanlah tempat yang menyelesaikan persoalan dengan kekerasan. Dalam kesempatan itu, Sultan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online di Jakarta. Ia menilai peristiwa tersebut menjadi pengingat pentingnya menjaga demokrasi tanpa harus menimbulkan korban. “Saya sangat prihatin dan turut berduka cita atas meninggalnya Affan Kurniawan. Kenapa selalu ada korban dalam membangun demokratisasi,” ucap Sultan. Sultan menegaskan, apa yang dilakukan massa aksi adalah bagian dari upaya menumbuhkan demokrasi di Yogyakarta. Namun, ia mengingatkan bahwa perjuangan demokrasi harus ditempuh melalui cara yang baik, tanpa kekerasan. Dalam pertemuan itu, Sultan juga memastikan delapan orang demonstran yang sebelumnya diamankan polisi akan segera dibebaskan. Sebelum menutup pertemuan, Sultan mengajak massa untuk membubarkan diri mengingat waktu sudah larut malam.  Kedatangan Sultan yang baru pulang dari Jakarta malam itu dimaksudkan untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat Yogyakarta. Ia menegaskan siap menghibahkan tenaga dan pikirannya demi memperjuangkan kepentingan rakyat. Sumber: Kompas.com, Detik.com #sultan #yogyakarta #ojol #beritaterkini #fyp   
HARIAN FAJAR, JAKARTA – Polisi berhasil meringkus sembilan orang yang diduga kuat terlibat dalam penjarahan rumah anggota DPR RI sekaligus artis, Uya Kuya. Meski begitu, aparat menegaskan jumlah tersebut masih bersifat sementara karena masih banyak pelaku lain yang kini dalam pengejaran. Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan, mengatakan seluruh tersangka yang diamankan sedang diperiksa intensif untuk memastikan peran masing-masing. Saat ini sembilan orang sudah diamankan, dan proses pendalaman masih terus berjalan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (31/8). Ia menambahkan, jumlah penjarah diperkirakan lebih dari sembilan orang. Karena itu, polisi memastikan penangkapan belum berakhir dan pengembangan kasus terus dilakukan. “Pelaku lainnya akan kami buru, karena jumlahnya cukup banyak,” kata Dicky. Aksi penjarahan rumah Uya Kuya di kawasan Jakarta Timur sontak menjadi perhatian publik. Kediaman politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu didatangi massa dan diserbu hingga sejumlah barang berharga raib dibawa kabur. Insiden tersebut bermula dari viralnya video Uya Kuya yang tampak berjoget di kompleks DPR/MPR. Aksi itu bersamaan dengan diumumkannya kenaikan tunjangan DPR, termasuk tunjangan rumah sebesar Rp 50 juta per bulan. Uya Kuya kemudian memberi klarifikasi bahwa aksinya berjoget tidak ada kaitannya dengan tunjangan DPR. Menurutnya, joget tersebut hanya bentuk apresiasi terhadap musisi yang tampil, bahkan dilakukan setelah acara resmi selesai. Namun, narasi liar di media sosial telanjur berkembang.
HARIAN FAJAR, JAKARTA – Polisi berhasil meringkus sembilan orang yang diduga kuat terlibat dalam penjarahan rumah anggota DPR RI sekaligus artis, Uya Kuya. Meski begitu, aparat menegaskan jumlah tersebut masih bersifat sementara karena masih banyak pelaku lain yang kini dalam pengejaran. Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan, mengatakan seluruh tersangka yang diamankan sedang diperiksa intensif untuk memastikan peran masing-masing. Saat ini sembilan orang sudah diamankan, dan proses pendalaman masih terus berjalan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (31/8). Ia menambahkan, jumlah penjarah diperkirakan lebih dari sembilan orang. Karena itu, polisi memastikan penangkapan belum berakhir dan pengembangan kasus terus dilakukan. “Pelaku lainnya akan kami buru, karena jumlahnya cukup banyak,” kata Dicky. Aksi penjarahan rumah Uya Kuya di kawasan Jakarta Timur sontak menjadi perhatian publik. Kediaman politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu didatangi massa dan diserbu hingga sejumlah barang berharga raib dibawa kabur. Insiden tersebut bermula dari viralnya video Uya Kuya yang tampak berjoget di kompleks DPR/MPR. Aksi itu bersamaan dengan diumumkannya kenaikan tunjangan DPR, termasuk tunjangan rumah sebesar Rp 50 juta per bulan. Uya Kuya kemudian memberi klarifikasi bahwa aksinya berjoget tidak ada kaitannya dengan tunjangan DPR. Menurutnya, joget tersebut hanya bentuk apresiasi terhadap musisi yang tampil, bahkan dilakukan setelah acara resmi selesai. Namun, narasi liar di media sosial telanjur berkembang.

About