@juanaorozcoarboleda: Que yo la agarro del pelo

Juana Orozco Arboleda
Juana Orozco Arboleda
Open In TikTok:
Region: CO
Wednesday 25 June 2025 23:22:42 GMT
2050
168
3
10

Music

Download

Comments

clairewkd4496
Clairewkd4496 :
que hermosura 😍❤️
2025-06-26 06:38:14
1
djnota1
David Joel :
✌️
2025-07-14 15:42:52
1
andressilva207
Andres Silva :
😘🥵🤤😳
2025-07-14 13:52:33
1
To see more videos from user @juanaorozcoarboleda, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan dukungan penuh terhadap penguatan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) melalui kerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).  Langkah ini sejalan dengan prioritas pemerintah untuk meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Dalam pertemuannya dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto di Jakarta, Tito membahas pentingnya kebijakan penghapusan biaya magang yang selama ini dibebankan RSUD kepada calon dokter spesialis. Menurutnya, penghapusan beban biaya tersebut akan mendorong peningkatan kualitas layanan rumah sakit dan memperkuat sistem pendidikan kedokteran nasional. “Ini akan di-follow up dengan Surat Edaran (SE) Mendagri sebagai landasan hukum pelaksanaannya,” ujar Tito di Jakarta. Program PPDS sendiri merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto. Program ini dijalankan melalui kolaborasi antara fakultas kedokteran dan rumah sakit pendidikan, termasuk RSUD, dengan dukungan Kementerian Kesehatan serta pemerintah daerah. Dalam pertemuan tersebut, Mendiktisaintek menyampaikan dua usulan penting. Pertama, perlunya memastikan RSUD dapat ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi fakultas kedokteran yang belum memiliki rumah sakit sendiri. Kedua, peningkatan kualitas RSUD Jayapura agar dapat menjadi tempat kerja yang nyaman bagi dokter dan dokter spesialis hasil PPDS. Mendagri menegaskan bahwa pihaknya siap menindaklanjuti kedua usulan tersebut melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri: Mendagri, Mendiktisaintek, dan Menteri Kesehatan. Selain itu, Tito juga mendorong Kemendiktisaintek untuk memperluas akses pendidikan tinggi di wilayah Papua, termasuk pembangunan perguruan tinggi baru di Wamena dan Nabire.  Kebijakan ini diharapkan mampu memperkuat layanan kesehatan nasional sekaligus membuka jalan bagi generasi muda, terutama di wilayah timur Indonesia, untuk menjadi tenaga medis berkualitas. #kemendagri #yukgass #DokterSpesialis
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan dukungan penuh terhadap penguatan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) melalui kerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Langkah ini sejalan dengan prioritas pemerintah untuk meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. Dalam pertemuannya dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto di Jakarta, Tito membahas pentingnya kebijakan penghapusan biaya magang yang selama ini dibebankan RSUD kepada calon dokter spesialis. Menurutnya, penghapusan beban biaya tersebut akan mendorong peningkatan kualitas layanan rumah sakit dan memperkuat sistem pendidikan kedokteran nasional. “Ini akan di-follow up dengan Surat Edaran (SE) Mendagri sebagai landasan hukum pelaksanaannya,” ujar Tito di Jakarta. Program PPDS sendiri merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto. Program ini dijalankan melalui kolaborasi antara fakultas kedokteran dan rumah sakit pendidikan, termasuk RSUD, dengan dukungan Kementerian Kesehatan serta pemerintah daerah. Dalam pertemuan tersebut, Mendiktisaintek menyampaikan dua usulan penting. Pertama, perlunya memastikan RSUD dapat ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi fakultas kedokteran yang belum memiliki rumah sakit sendiri. Kedua, peningkatan kualitas RSUD Jayapura agar dapat menjadi tempat kerja yang nyaman bagi dokter dan dokter spesialis hasil PPDS. Mendagri menegaskan bahwa pihaknya siap menindaklanjuti kedua usulan tersebut melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri: Mendagri, Mendiktisaintek, dan Menteri Kesehatan. Selain itu, Tito juga mendorong Kemendiktisaintek untuk memperluas akses pendidikan tinggi di wilayah Papua, termasuk pembangunan perguruan tinggi baru di Wamena dan Nabire. Kebijakan ini diharapkan mampu memperkuat layanan kesehatan nasional sekaligus membuka jalan bagi generasi muda, terutama di wilayah timur Indonesia, untuk menjadi tenaga medis berkualitas. #kemendagri #yukgass #DokterSpesialis

About