nuuuu :
merelakan bukan tentang berhenti mencintai, tapi tentang menerima kenyataan bahwa tidak semua yang kita inginkan bisa kita miliki. kamu pernah mencintainya dengan cara yang paling tulus, kamu pernah menunggu dengan sabar, kamu pernah percaya kalau cinta bisa menyembuhkan segalanya, tapi kenyataannya cinta juga bisa melukai lebih dalam dari yang kamu kira. kamu pernah mengira dia adalah rumah yang akan selalu terbuka untuk pulang, tapi nyatanya kamu hanyalah persinggahan singkat yang ia tinggalkan tanpa alasan. kamu menyimpan harapan terlalu lama, bahkan ketika semua tanda sudah menunjuk pada kata “selesai”, kamu tetap menunggu, tetap percaya, tetap bertahan. kamu mencoba meyakinkan diri kalau semua ini hanya fase, kalau semua ini akan membaik, tapi hari demi hari kamu mulai lelah, kamu mulai sadar bahwa mempertahankannya hanya membuat kamu kehilangan dirimu sendiri. kamu mulai melepas, bukan karena sudah tidak cinta, tapi karena kamu harus mencintai dirimu yang selama ini kamu abaikan. kamu belajar untuk tidak lagi membuka pesan lama, tidak lagi mendengarkan lagu kesukaan kalian, tidak lagi menengok ke belakang. kamu belajar berdamai dengan rindu yang tak bisa disampaikan, dengan kenangan yang tak bisa diulang, dengan doa-doa yang kini kamu kirim tanpa menyebut namanya lagi. kamu belajar menerima bahwa kamu hanya bagian kecil dari hidupnya, bukan seluruhnya. dan walau hatimu masih menolak, walau kepalamu masih mengulang semua percakapan terakhir kalian, kamu tetap melangkah. tidak untuk melupakan, tapi untuk membuktikan bahwa kamu bisa baik-baik saja tanpa dia. karena pada akhirnya, mencintai dalam diam jauh lebih mulia daripada memaksakan diri tinggal di hati yang tidak lagi memberikan ruang. dan mungkin, cinta sesakit ini memang bukan untuk dimiliki, hanya untuk dirasakan, lalu perlahan dilepaskan. : ^ )
2025-07-11 07:46:08