@jutt.ki.jan.hon.yawr: #creatorsearchinsights #fyp @nabeel_chaudhry007

nabeel ki jan hon
nabeel ki jan hon
Open In TikTok:
Region: PK
Friday 04 July 2025 12:23:58 GMT
121836
4824
0
2181

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @jutt.ki.jan.hon.yawr, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

PART 5 |
PART 5 | "Makanya kamu harus jauhin aku.” Hening. Lalu kamu menggeleng pelan. “Aku gak bisa.” “Gue bukan orang baik, Y/N.” Matamu melembut. Tapi kamu gak potong ucapannya. "Kenzo. Dulu temen gue. Sekarang... dia nyari lo. Bukan karena lo siapa-siapa. Tapi karena gue.” “He wants to hurt me… lewat lo.” Kamu mendekat, meletakkan tangan di atas tangannya. Heeseung menatapmu. “Aku tahu kamu berbahaya. Aku tahu dunia kamu gelap, Kak Hee. Tapi... kamu selalu ada di sana. Duduk diam, tapi nunggu. Dan sekarang aku giliran nunggu kamu.” Dia tertawa pelan. Tapi suaranya berat. “Kamu bodoh.” “Enggak.” Kamu tersenyum, walau matamu berkaca. “Cuma pengen kamu tahu… aku tetap tinggal.” Dan saat kamu berkata itu, Heeseung mendekat. Satu tangan menyentuh pipimu yang dingin. Jarinya kasar, tapi sentuhannya hati-hati. Lama dia diam. Lalu, lirih... “Jangan mati karena kebaikanmu, Y/N.” ----- Setelah dua hari itu kamu tidak datang kebengkel karena Heeseung yang memintanya. Tapi malam harinya kamu datang ke bengkel, Dan ...bengkel itu gelap. Y/N berdiri di luar gerbang, ragu. Biasanya lampu masih menyala, dan suara radio kecil dari dalam terdengar samar. Tapi sekarang... hanya motor Heeseung yang terparkir. Sendirian. Dengan helm yang jatuh di tanah. Dan ada darah. Sedikit—tapi cukup untuk bikin dada Y/N mengencang. “Kak Hee...?” Tidak ada jawaban. Y/N mendorong pintu. Tidak dikunci. Langkahnya pelan, takut. Tapi kamu tetap masuk. Dan di sudut ruangan, Heeseung terduduk. Punggungnya bersandar di dinding, satu tangan menekan perutnya yang berdarah, wajahnya pucat dan penuh luka. Matanya terbuka. Dan saat melihat Y/N, tatapannya berubah. Bukan marah. Bukan sakit. Tapi... takut. “Keluar.” Suara itu pelan. Berat. Tapi terdengar seperti perintah. Y/N menggeleng. “Keluar, Y/N.” “Enggak.” Langkah Y/N semakin dekat. kamu membuka ransel, mengambil tisu, apa pun yang bisa kamu pakai buat menghentikan darah itu. Tapi Heeseung menepis tanganmu. “Jangan sentuh aku.” “Kamu berdarah.” “Aku gak mau kamu lihat aku kayak gini.” Y/N berhenti. Dan di saat itu... Heeseung menunduk. Untuk pertama kalinya, bahunya gemetar. “Aku gak bisa kelihatan lemah di depan kamu. Jangan bikin aku... keliatan hancur.” Y/N tetap diam. Tapi kamu duduk di samping Heeseung. Tidak menyentuh. Hanya duduk. Lalu membuka termosmu. “Teh?” tawarmu pelan. Heeseung tertawa pelan, suaranya serak. “Kamu gila.” “Enggak. Cuma pengen kamu tahu, walau kamu berdarah... teh ini tetap buat kamu.” Heeseung menoleh. Dan di balik luka, di balik gelapnya malam, dia melihat sesuatu yang lebih menyakitkan dari luka tusuk—pandangan polos Y/N yang belum sepenuhnya mengerti... tapi tetap tinggal. Dan itu membuat segalanya jadi lebih sulit. ----- Hari-hari setelah malam itu… jadi berbeda. Heeseung belum sembuh total. Tapi dia tetap datang ke bengkel. Kadang hanya duduk. Kadang hanya diam. Tapi Y/N tahu… dia masih bertahan. Dan kamu tetap datang. Seperti biasa. Dengan termos teh dan suara pelan yang hanya dia dengar dengan tenang. “Aku bawa roti isi keju,” katamu suatu sore. Heeseung menoleh. “Gak lapar.” “Tapi aku bawa dua,” balasmu tenang. Dia tidak jawab. Tapi beberapa menit kemudian, kertas pembungkus roti itu kosong di sebelahnya. Kamu tak pernah memaksa Heeseung bicara. Tapi anehnya, dia justru mulai bercerita sendiri. Sedikit-sedikit. Seperti tetesan bensin di aspal—sunyi, tapi menggores. “Aku gak suka suara sirine,” katanya suatu hari. Kamu mengangguk pelan. “Kenapa?” Heeseung menatap langit. “Karena waktu temenku mati, cuma suara itu yang terdengar.” Kamu tak menjawab. Hanya duduk lebih dekat, tanpa mengganggu. Dan malam itu, untuk pertama kalinya… Heeseung bilang: “Makasih udah dengerin.” [lanjut?] #heeseung #enhypen #au #pov #foryou #fyp

About