“kamu suka aku, ya?” “kamu halu, ya?” semua orang nyerah deketin Y/N. tapi Ni-ki? dia malah makin semangat. "kalau kamu dingin terus, nanti aku makin nempel kayak es batu, lho." ─── hari itu, seperti biasa, kamu duduk di bangku paling pojok kelas. earphone nyangkut di telinga, tangan menopang dagu, dan tatapan kosong mengarah ke jendela. kamu nggak tertarik sama keramaian. apalagi kalau sumber keramaiannya bernama nishimura riki—cowok sok asik, rame, dan terlalu suka cari perhatian. “pagi, miss ice queen.” suara itu datang lagi. satu-satunya suara yang bisa bikin kamu mendesah pelan karena kesal. kamu melepas satu earphone, melirik dia sekilas. “apa lagi?” riki duduk santai di bangku depanmu, membalik badannya menghadapmu. tangannya menyodorkan minuman dingin. “es kopi. biar kamu makin cocok sama image kamu. dingin, pahit, tapi bikin nagih.” kamu menatapnya tanpa ekspresi. lalu dengan sangat tenang kamu bilang, “kalau aku pahit, kamu kenapa masih balik terus?” riki tersenyum. senyum tengil khas dia yang nggak pernah absen. “Karena aku suka tantangan.” kamu menarik napas pelan, kembali pasang earphone. tapi di dalam hati kamu nggak bisa bohong. Cowok itu memang menyebalkan. tapi perhatian kecil kayak gini meski kamu tolak terus selalu berhasil bikin jantung kamu berdetak sedikit lebih cepat dari biasanya. ─── waktu berlalu, dan kamu sadar ni-ki nggak pernah berhenti. dia tetap nyapa kamu tiap pagi. tetap duduk depanmu. tetap godain kamu walau kamu tanggapi dingin. sampai suatu hari, kamu datang ke kelas sedikit terlambat. rambutmu basah karena hujan, dan sweatermu lembab. Kamu duduk tanpa suara, menggigil. beberapa detik kemudian, sebuah jaket melayang ke meja kamu. Jaket basket. “aku udah bilangin jangan pulang telat semalam, kan?” suara itu lagi. tapi kali ini, lebih pelan. nggak tengil. kamu menatapnya. “aku nggak nunggu kamu bilang makasih,” lanjut Riki, sambil duduk lagi. “aku tahu kamu gengsi.” kamu diam. tapi tanganmu diam-diam menarik jaket itu dan memakainya. pelan-pelan, dinginnya kamu mulai retak. dan Riki? dia tahu. dia tinggal nunggu waktu sampai es itu mencair sepenuhnya. Lanjutan dikomentar→ bingung buat pilih lagunya jdi ini aja😘🙏🏻 #nikienhypen - @1tscheren"/> “kamu suka aku, ya?” “kamu halu, ya?” semua orang nyerah deketin Y/N. tapi Ni-ki? dia malah makin semangat. "kalau kamu dingin terus, nanti aku makin nempel kayak es batu, lho." ─── hari itu, seperti biasa, kamu duduk di bangku paling pojok kelas. earphone nyangkut di telinga, tangan menopang dagu, dan tatapan kosong mengarah ke jendela. kamu nggak tertarik sama keramaian. apalagi kalau sumber keramaiannya bernama nishimura riki—cowok sok asik, rame, dan terlalu suka cari perhatian. “pagi, miss ice queen.” suara itu datang lagi. satu-satunya suara yang bisa bikin kamu mendesah pelan karena kesal. kamu melepas satu earphone, melirik dia sekilas. “apa lagi?” riki duduk santai di bangku depanmu, membalik badannya menghadapmu. tangannya menyodorkan minuman dingin. “es kopi. biar kamu makin cocok sama image kamu. dingin, pahit, tapi bikin nagih.” kamu menatapnya tanpa ekspresi. lalu dengan sangat tenang kamu bilang, “kalau aku pahit, kamu kenapa masih balik terus?” riki tersenyum. senyum tengil khas dia yang nggak pernah absen. “Karena aku suka tantangan.” kamu menarik napas pelan, kembali pasang earphone. tapi di dalam hati kamu nggak bisa bohong. Cowok itu memang menyebalkan. tapi perhatian kecil kayak gini meski kamu tolak terus selalu berhasil bikin jantung kamu berdetak sedikit lebih cepat dari biasanya. ─── waktu berlalu, dan kamu sadar ni-ki nggak pernah berhenti. dia tetap nyapa kamu tiap pagi. tetap duduk depanmu. tetap godain kamu walau kamu tanggapi dingin. sampai suatu hari, kamu datang ke kelas sedikit terlambat. rambutmu basah karena hujan, dan sweatermu lembab. Kamu duduk tanpa suara, menggigil. beberapa detik kemudian, sebuah jaket melayang ke meja kamu. Jaket basket. “aku udah bilangin jangan pulang telat semalam, kan?” suara itu lagi. tapi kali ini, lebih pelan. nggak tengil. kamu menatapnya. “aku nggak nunggu kamu bilang makasih,” lanjut Riki, sambil duduk lagi. “aku tahu kamu gengsi.” kamu diam. tapi tanganmu diam-diam menarik jaket itu dan memakainya. pelan-pelan, dinginnya kamu mulai retak. dan Riki? dia tahu. dia tinggal nunggu waktu sampai es itu mencair sepenuhnya. Lanjutan dikomentar→ bingung buat pilih lagunya jdi ini aja😘🙏🏻 #nikienhypen - @1tscheren - Tikwm"/> “kamu suka aku, ya?” “kamu halu, ya?” semua orang nyerah deketin Y/N. tapi Ni-ki? dia malah makin semangat. "kalau kamu dingin terus, nanti aku makin nempel kayak es batu, lho." ─── hari itu, seperti biasa, kamu duduk di bangku paling pojok kelas. earphone nyangkut di telinga, tangan menopang dagu, dan tatapan kosong mengarah ke jendela. kamu nggak tertarik sama keramaian. apalagi kalau sumber keramaiannya bernama nishimura riki—cowok sok asik, rame, dan terlalu suka cari perhatian. “pagi, miss ice queen.” suara itu datang lagi. satu-satunya suara yang bisa bikin kamu mendesah pelan karena kesal. kamu melepas satu earphone, melirik dia sekilas. “apa lagi?” riki duduk santai di bangku depanmu, membalik badannya menghadapmu. tangannya menyodorkan minuman dingin. “es kopi. biar kamu makin cocok sama image kamu. dingin, pahit, tapi bikin nagih.” kamu menatapnya tanpa ekspresi. lalu dengan sangat tenang kamu bilang, “kalau aku pahit, kamu kenapa masih balik terus?” riki tersenyum. senyum tengil khas dia yang nggak pernah absen. “Karena aku suka tantangan.” kamu menarik napas pelan, kembali pasang earphone. tapi di dalam hati kamu nggak bisa bohong. Cowok itu memang menyebalkan. tapi perhatian kecil kayak gini meski kamu tolak terus selalu berhasil bikin jantung kamu berdetak sedikit lebih cepat dari biasanya. ─── waktu berlalu, dan kamu sadar ni-ki nggak pernah berhenti. dia tetap nyapa kamu tiap pagi. tetap duduk depanmu. tetap godain kamu walau kamu tanggapi dingin. sampai suatu hari, kamu datang ke kelas sedikit terlambat. rambutmu basah karena hujan, dan sweatermu lembab. Kamu duduk tanpa suara, menggigil. beberapa detik kemudian, sebuah jaket melayang ke meja kamu. Jaket basket. “aku udah bilangin jangan pulang telat semalam, kan?” suara itu lagi. tapi kali ini, lebih pelan. nggak tengil. kamu menatapnya. “aku nggak nunggu kamu bilang makasih,” lanjut Riki, sambil duduk lagi. “aku tahu kamu gengsi.” kamu diam. tapi tanganmu diam-diam menarik jaket itu dan memakainya. pelan-pelan, dinginnya kamu mulai retak. dan Riki? dia tahu. dia tinggal nunggu waktu sampai es itu mencair sepenuhnya. Lanjutan dikomentar→ bingung buat pilih lagunya jdi ini aja😘🙏🏻 #nikienhypen - @1tscheren"/>