@nicechannel9999: 250706 권은비 Crazy In Love 워터밤 서울 _ KWON EUNBI WATERBOMB SEOUL 2025#trending #EUNBI #waterbomb

Kpop Shorts
Kpop Shorts
Open In TikTok:
Region: VN
Sunday 06 July 2025 16:23:14 GMT
65178
1475
19
189

Music

Download

Comments

lakiuss
lakiuss :
La reina de los wsterbomb 🥰🥰🥰
2025-07-06 16:31:22
1
user4184324571788
쭈노 :
😂
2025-07-08 02:13:11
1
tommayunteekotchakul
ตุ๊กติ๊กchanel :
😂
2025-09-11 13:49:45
0
sherry.1997
Sherryy :
😁
2025-09-06 23:42:58
0
sel_mer04
sel mer :
🥰
2025-08-24 06:10:10
0
user3107161670979
저는 그냥 사람입니다 :
😁
2025-08-18 14:32:20
0
user6018238761461
user6018238761461 :
🥰
2025-07-13 23:33:45
0
kouromis
paige :
🥰
2025-07-13 05:37:25
0
anzar_25
Anzar :
😭
2025-07-12 18:22:48
0
qsc28109310
bee :
😁
2025-07-09 05:22:19
0
minun.ajah
minun.ajah :
🥰
2025-07-09 00:00:21
0
jones.orion
Danny DeTreato :
😁
2025-07-08 17:28:24
0
user1486155913085
King58905 :
🥰🥰🥰🥰
2025-07-08 14:42:39
0
user6590486587352
煌仔 :
😁
2025-07-08 14:01:26
0
tum489489
ตาตั้ม :
🥰
2025-07-08 03:02:56
0
chaiheah127
Chai Heah127 :
🥰🥰🥰
2025-07-08 00:40:30
0
didi83598
didi :
😁
2025-07-07 23:16:14
0
yunaa_929
Yunaa17 :
😘
2025-07-26 16:46:21
0
d.mlss..ktxs
Tomás. :
😒😒😒
2025-07-07 05:03:23
0
To see more videos from user @nicechannel9999, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV 2 | Sejak hari itu, Jake seringkali memenuhi isi kepalamu. Ditambah, ia lebih sering muncul dimanapun kamu berada. Seakan kebetulan itu terus menerus berulang. Dan tiap kali mata kalian bertemu, dadamu berdebar aneh. Ada sesuatu asing disana. Sesuatu yang tak seharusnya kamu rasakan. ••• Malam ini kamu berdiri di depan kaca, merapikan dress yang Jaxon pilihkan untukmu. Acara makan malam keluarga besarnya, akan digelar malam ini. Kamu sudah siap, setidaknya secara tampilan. Tapi bukan dengan satu hal. Jake… juga akan ada di sana. Begitu kamu dan Jaxon tiba, rumah besar itu sudah ramai. Tawa, gelas beradu, dan aroma makanan bercampur jadi satu. Kamu berusaha tersenyum sopan pada keluarga Jaxon, tapi tiap kali menoleh, kamu bisa merasakan tatapan itu. Jake duduk di seberang meja. Bersandar santai, tapi matanya tak pernah lepas darimu. Senyum kecilnya muncul setiap kali kamu berani menatap balik, hanya untuk buru-buru mengalihkan pandangan. “You look so beautiful tonight,” bisik Jaxon di sebelahmu. Tangannya menggenggam jemarimu. Kamu tersenyum kikuk. “Ah… thank u, honey.” Tapi entah kenapa, genggaman itu terasa... salah arah. Mungkin karena kamu tahu, seseorang di seberang sana menatapmu dengan cara yang sama. Meski itu... bukan pacarmu. ••• Setelah acara hampir selesai, kamu keluar ke halaman belakang untuk mencari udara. Lampu-lampu taman berpendar lembut, dan sebelum kamu sadar, Jake sudah berdiri di sisi lain meja taman itu. “Hey pretty,” sapanya pelan, membuat kamu refleks menoleh.  Tatapannya jahil, setelah melihat wajahmu yang gugup. “Kenapa panik gitu sih, tiap ngeliat gue?” Kamu memutar bola mata, mencoba bersikap biasa. “Lo harusnya di dalem, bukan di sini ganggu gue.” Jake tertawa kecil, melangkah lebih dekat. “Why? Gue cuma mau mastiin satu hal.” “Apa lagi sih, Jake?” kamu menghela napas. Ia sedikit menunduk. Suaranya merendah, hampir seperti bisikan yang hanya kamu dengar. “Gue tau lo mikirin gue terus. Dan lo benci karena lo nggak bisa berhenti.” Kamu terdiam. Suasana malam jadi lebih hening. Jantungmu berdebar cepat, tapi kamu pura-pura tenang. “Lo salah besar. Lo halu.” Kamu menjawab ketus, mengalihkan pandangan. Jake tersenyum miring, matanya menatapmu dalam. “Yakin?”  Tangannya terangkat, menyentuh dagumu agar menatapnya. “Terus kenapa lo nggak pernah nolak sentuhan gue?” Kamu terdiam, menatapnya kaku. Sebelum kamu sempat jawab, suara Jaxon memanggilmu dari dalam rumah, “Sayang? Kamu di mana?” Jake mundur setengah langkah, tapi tatapannya masih terkunci padamu. Ia kembali mendekat, berbisik di telingamu penuh godaan. “If you miss my kisses, just let me know.” Kamu mendengus pelan, menatapnya kesal. “Jake, shut up!” Jake hanya terkekeh kecil sebelum berbalik pergi. Sementara kamu, masih berdiri di bawah cahaya lampu taman. Jantungmu berpacu tak karuan. Antara takut, kesal, dan... penasaran. ••• Sore ini kamu kembali datang. Jaxon yang menghubungimu untuk menemuinya. Kamu berdiri di depan pintu dengan wajah gelisah. Rasa takut, canggung semua berpadu jadi satu. Kejadian memalukan waktu itu, masih jelas terbayang di kepalamu. Tak lama, pintu kembali terbuka. Dan lagi-lagi, Jake yang membukanya. Kamu memutar bola mata, penuh rasa muak. Ia bersandar di ambang pintu sambil tersenyum miring ke arahmu. “Good. Beneran dateng, ternyata.” Kamu mengernyit curiga. “Apaan sih.” Jake menegakkan tubuhnya, ekspresinya santai tapi matanya tak henti menatapmu. “Datang nyari gue, atau nyari dia?” “Gue nyari Jaxon,” jawabmu cepat, tegas. Jake tersenyum miring. “Too bad. Dia lagi keluar.”  Belum sempat kamu menjawab, Jake menarik lenganmu paksa untuk masuk. Kamu berusaha melepas genggamannya, tapi cengkeramannya terlalu kuat. “Mana Jaxon?! Tadi dia yang nyari gue, Jake!” kamu melepas genggamannya paksa. “Jaxon? nyari lo?” Jake tersenyum remeh. “Gue yang nelpon lo tadi.” Wajahmu menegang, napasmu memburu. “Shit… mau lo apa, sih?!” Telunjuk Jake terangkat, menutup bibirmu pelan. “Sstt… calm down, baby.” #pov #jake #fypage #jakeedit #jakeenhypen
POV 2 | Sejak hari itu, Jake seringkali memenuhi isi kepalamu. Ditambah, ia lebih sering muncul dimanapun kamu berada. Seakan kebetulan itu terus menerus berulang. Dan tiap kali mata kalian bertemu, dadamu berdebar aneh. Ada sesuatu asing disana. Sesuatu yang tak seharusnya kamu rasakan. ••• Malam ini kamu berdiri di depan kaca, merapikan dress yang Jaxon pilihkan untukmu. Acara makan malam keluarga besarnya, akan digelar malam ini. Kamu sudah siap, setidaknya secara tampilan. Tapi bukan dengan satu hal. Jake… juga akan ada di sana. Begitu kamu dan Jaxon tiba, rumah besar itu sudah ramai. Tawa, gelas beradu, dan aroma makanan bercampur jadi satu. Kamu berusaha tersenyum sopan pada keluarga Jaxon, tapi tiap kali menoleh, kamu bisa merasakan tatapan itu. Jake duduk di seberang meja. Bersandar santai, tapi matanya tak pernah lepas darimu. Senyum kecilnya muncul setiap kali kamu berani menatap balik, hanya untuk buru-buru mengalihkan pandangan. “You look so beautiful tonight,” bisik Jaxon di sebelahmu. Tangannya menggenggam jemarimu. Kamu tersenyum kikuk. “Ah… thank u, honey.” Tapi entah kenapa, genggaman itu terasa... salah arah. Mungkin karena kamu tahu, seseorang di seberang sana menatapmu dengan cara yang sama. Meski itu... bukan pacarmu. ••• Setelah acara hampir selesai, kamu keluar ke halaman belakang untuk mencari udara. Lampu-lampu taman berpendar lembut, dan sebelum kamu sadar, Jake sudah berdiri di sisi lain meja taman itu. “Hey pretty,” sapanya pelan, membuat kamu refleks menoleh. Tatapannya jahil, setelah melihat wajahmu yang gugup. “Kenapa panik gitu sih, tiap ngeliat gue?” Kamu memutar bola mata, mencoba bersikap biasa. “Lo harusnya di dalem, bukan di sini ganggu gue.” Jake tertawa kecil, melangkah lebih dekat. “Why? Gue cuma mau mastiin satu hal.” “Apa lagi sih, Jake?” kamu menghela napas. Ia sedikit menunduk. Suaranya merendah, hampir seperti bisikan yang hanya kamu dengar. “Gue tau lo mikirin gue terus. Dan lo benci karena lo nggak bisa berhenti.” Kamu terdiam. Suasana malam jadi lebih hening. Jantungmu berdebar cepat, tapi kamu pura-pura tenang. “Lo salah besar. Lo halu.” Kamu menjawab ketus, mengalihkan pandangan. Jake tersenyum miring, matanya menatapmu dalam. “Yakin?” Tangannya terangkat, menyentuh dagumu agar menatapnya. “Terus kenapa lo nggak pernah nolak sentuhan gue?” Kamu terdiam, menatapnya kaku. Sebelum kamu sempat jawab, suara Jaxon memanggilmu dari dalam rumah, “Sayang? Kamu di mana?” Jake mundur setengah langkah, tapi tatapannya masih terkunci padamu. Ia kembali mendekat, berbisik di telingamu penuh godaan. “If you miss my kisses, just let me know.” Kamu mendengus pelan, menatapnya kesal. “Jake, shut up!” Jake hanya terkekeh kecil sebelum berbalik pergi. Sementara kamu, masih berdiri di bawah cahaya lampu taman. Jantungmu berpacu tak karuan. Antara takut, kesal, dan... penasaran. ••• Sore ini kamu kembali datang. Jaxon yang menghubungimu untuk menemuinya. Kamu berdiri di depan pintu dengan wajah gelisah. Rasa takut, canggung semua berpadu jadi satu. Kejadian memalukan waktu itu, masih jelas terbayang di kepalamu. Tak lama, pintu kembali terbuka. Dan lagi-lagi, Jake yang membukanya. Kamu memutar bola mata, penuh rasa muak. Ia bersandar di ambang pintu sambil tersenyum miring ke arahmu. “Good. Beneran dateng, ternyata.” Kamu mengernyit curiga. “Apaan sih.” Jake menegakkan tubuhnya, ekspresinya santai tapi matanya tak henti menatapmu. “Datang nyari gue, atau nyari dia?” “Gue nyari Jaxon,” jawabmu cepat, tegas. Jake tersenyum miring. “Too bad. Dia lagi keluar.” Belum sempat kamu menjawab, Jake menarik lenganmu paksa untuk masuk. Kamu berusaha melepas genggamannya, tapi cengkeramannya terlalu kuat. “Mana Jaxon?! Tadi dia yang nyari gue, Jake!” kamu melepas genggamannya paksa. “Jaxon? nyari lo?” Jake tersenyum remeh. “Gue yang nelpon lo tadi.” Wajahmu menegang, napasmu memburu. “Shit… mau lo apa, sih?!” Telunjuk Jake terangkat, menutup bibirmu pelan. “Sstt… calm down, baby.” #pov #jake #fypage #jakeedit #jakeenhypen

About