Pov Part 2 — Jam seakan hanya meratapi dua orang yang sama-sama termenung, keduanya seolah dibungkam oleh waktu yang terus berjalan. Tak ada yang berbicara—hanyalah suara yang tidak lain ialah detak jarum jam dan tarikan napas yang terdengar berat. Kini, kamu dan heeseung hanya duduk di sisi sofa—berjauhan dan menjaga jarak, tenggelam dalam kecangguan yang menggantung di udara. Sikapmu seperti biasa, akan tetapi ada yang membuatmu berbeda untuk saat ini, entah dari orang asing di sampingmu atau… Kamu hanya meliriknya dari ujung mata, tangannya terkepal di atas pahanya dengan wajah yang menunduk. Kamu tidak tahu harus memulai dan memberhentikan kecangguan ini dari mana. Haruskah bertanya? atau membiarkan ini berlarut begitu saja? Meskipun suasana yang begitu canggung sedari tadi, sekarang sudah berlalu—Heeseung akhirnya membuka suaranya. “Aku… minta maaf” dia menghela napas panjang, ucapannya lirih dan pelan. Jujur saja, kata yang kamu kira bakal bikin semuanya lebih baik—justru membuatmu kesel. Menurutmu bukanlah kata maaf yang dibutuhkan untuk saat ini, melainkan balasan yang pantas atas semua perjuanganmu selama ini. “Maaf?” kamu mendongak ke arah atas—meredakan emosi yang terbenung. “Itu aja?” Heeseung akhirnya menatapmu dengan jelas. Mukanya terpampang iba dilihat dari sorot matanya yang berkaca-kaca. “Aku… nggak tahu harus bilang apa lagi, buat nebus kesalahan dan yang cukup buat gantiin semuanya.” Rasanya bendungan emosi yang kamu tahan, akan keluar begitu saja. “Kamu pergi… dan ga bilang apa apa.” “Kamu tahu ga, aku nunggu? Aku nunggu kamu dateng, nunggu kamu tanggung jawab. Tapi nyatanya?” Heeseung hanya terdiam. “Aku merjuangin ini sendirian termasuk kandunganku… aku keluar dari sekolah.” “Dan pada saat itu, ibuku sakit dan dirawat inap.” “Dan kamu kemana?” … “Aku nyoba balik… waktu itu, tapi—” ucapnya lirih. Ucapannya dipotong, keliatan ragu—tapi kamu bisa liat bahwa ekspresinya jujur dan lagi ngga bohong. “Waktu itu, orang tuaku maksa pindah ke luar negeri.” “Semua asetku disita, aku bener bener ga bisa hubungin siapa siapa.” Dia ngelirik kamu sebelum melanjutkan pembicaraannya yang menggantung. “Dan bahkan aku gatau kalo kamu … hamil.” Amarah yang tertahankan dan kata - kata yang barusan ia keluarkan, cukup membuat hatimu sakit walaupun ia terlihat jujur. “Terus sekarang, kamu muncul gitu aja?” #enhypen #fyp #foryoupage #pov #heeseung #leeheeseung - @penlpluvv