@achadinhosdope7: Cinto Tático Militar #cinto #tatico #militar #shop #tiktokshopchegou #tiktokshopbrasil

Achadinhos do Pê
Achadinhos do Pê
Open In TikTok:
Region: BR
Sunday 06 July 2025 22:08:07 GMT
148137
922
14
145

Music

Download

Comments

ado.pereira7846
Adão Pereira :
bom diaa, boas vendas amigo
2025-07-14 11:35:01
3
pedrokibilass_
pedro :
eu comprei n gostei muito não o encaixe dele começou a da um probleminha no pino dele começou a soltar mais foi em outro aplicativo q comprei
2025-08-29 09:55:07
1
alextolentino023
Alex Recomenda :
bom
2025-09-24 16:16:59
1
captranger
Gui Garcia :
ele não firma direito e não segura e solta
2025-08-30 05:21:27
1
didamedeiros1
Dida Medeiros de Ara :
🥰🥰🥰
2025-08-09 01:01:09
2
itamarferreiradragon50
itamarferreiradragon50 :
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰👏👏👏👏👏👏
2025-07-29 01:27:39
2
marconisouverney
marconisouverney :
😁
2025-07-18 23:39:33
2
maria.jeane870
Maria Jeane :
🥰
2025-07-14 23:01:05
1
lakinhoagro
Lakinho Agro :
tenham doia dessws compensa demais
2025-10-02 16:29:07
2
alexeusoualenda
alexeusoualenda :
cumprimentos de cintura
2025-07-26 17:30:57
1
renatosorocaba
renatovieira :
qual seria a embalagem dele? alguma caixa acrílica, algum pacote?
2025-07-13 15:03:23
1
lojatopdigitaloficial
Loja Top Digital :
Esse cinto é to
2025-10-10 18:16:59
0
achadinhosdope7
Achadinhos do Pê :
Adquira Clicando no Link 🛍🛒
2025-07-06 22:09:13
0
To see more videos from user @achadinhosdope7, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

investigasiindonesia.com – Penyelidikan dugaan penyimpangan dana pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali memasuki babak baru. Setelah sejumlah pimpinan dewan dipanggil oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB, kini giliran Anggota Komisi V DPRD NTB dari Partai Perindo, TGH Sholah Sukarnawadi, yang memberikan klarifikasi, Selasa (19/8/2025). Kehadiran Sholah di hadapan penyelidik Kejati NTB menegaskan bahwa kasus ini bukan lagi isu pinggiran, melainkan menjadi sorotan serius yang menguji integritas parlemen daerah. Meski menegaskan dirinya tidak mengetahui adanya aliran dana mencurigakan sebesar Rp200–300 juta, Sholah tetap dicecar sejumlah pertanyaan seputar alokasi dana pokir tahun anggaran 2025. 📷 “Saya datang memenuhi panggilan, memang terkait pokir. Semua pertanyaan sudah saya jawab, detailnya silakan ditanyakan ke penyelidik,” ujarnya singkat usai pemeriksaan. Isu dugaan penyalahgunaan dana pokir ini menyeruak setelah muncul indikasi adanya dana yang tidak sesuai peruntukan, bahkan disebut sebagai “dana siluman.” Padahal, pokir sejatinya dimaksudkan untuk menyalurkan aspirasi masyarakat dalam bentuk program pembangunan daerah. Sejumlah tokoh penting DPRD NTB sebelumnya juga telah menjalani pemeriksaan, mulai dari Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda, Wakil Ketua I Lalu Wirajaya, Wakil Ketua II Yek Agil, hingga anggota dewan lain seperti Indra Jaya Usman dan Abdul Rahim. Kejati NTB kini tengah mendalami potensi adanya praktik fee serta aliran dana yang menyimpang, yang jika terbukti, bisa menyeret lebih banyak nama. Bagi publik, kasus ini bukan hanya soal angka dalam APBD, melainkan taruhannya adalah kepercayaan masyarakat terhadap wakil rakyat. Transparansi dan akuntabilitas DPRD NTB kini berada di titik krusial—apakah mampu membuktikan diri bersih, atau justru terseret arus praktik korupsi yang selama ini ditutupi. #fyp #INDONESIA #VIDEO #NTB #gubernur #pemrov #NTBAman
investigasiindonesia.com – Penyelidikan dugaan penyimpangan dana pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali memasuki babak baru. Setelah sejumlah pimpinan dewan dipanggil oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB, kini giliran Anggota Komisi V DPRD NTB dari Partai Perindo, TGH Sholah Sukarnawadi, yang memberikan klarifikasi, Selasa (19/8/2025). Kehadiran Sholah di hadapan penyelidik Kejati NTB menegaskan bahwa kasus ini bukan lagi isu pinggiran, melainkan menjadi sorotan serius yang menguji integritas parlemen daerah. Meski menegaskan dirinya tidak mengetahui adanya aliran dana mencurigakan sebesar Rp200–300 juta, Sholah tetap dicecar sejumlah pertanyaan seputar alokasi dana pokir tahun anggaran 2025. 📷 “Saya datang memenuhi panggilan, memang terkait pokir. Semua pertanyaan sudah saya jawab, detailnya silakan ditanyakan ke penyelidik,” ujarnya singkat usai pemeriksaan. Isu dugaan penyalahgunaan dana pokir ini menyeruak setelah muncul indikasi adanya dana yang tidak sesuai peruntukan, bahkan disebut sebagai “dana siluman.” Padahal, pokir sejatinya dimaksudkan untuk menyalurkan aspirasi masyarakat dalam bentuk program pembangunan daerah. Sejumlah tokoh penting DPRD NTB sebelumnya juga telah menjalani pemeriksaan, mulai dari Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda, Wakil Ketua I Lalu Wirajaya, Wakil Ketua II Yek Agil, hingga anggota dewan lain seperti Indra Jaya Usman dan Abdul Rahim. Kejati NTB kini tengah mendalami potensi adanya praktik fee serta aliran dana yang menyimpang, yang jika terbukti, bisa menyeret lebih banyak nama. Bagi publik, kasus ini bukan hanya soal angka dalam APBD, melainkan taruhannya adalah kepercayaan masyarakat terhadap wakil rakyat. Transparansi dan akuntabilitas DPRD NTB kini berada di titik krusial—apakah mampu membuktikan diri bersih, atau justru terseret arus praktik korupsi yang selama ini ditutupi. #fyp #INDONESIA #VIDEO #NTB #gubernur #pemrov #NTBAman

About