POV: Tiga tahun hidup berdampingan dengan orang asing. Itulah sudah berapa lama kamu telah menikah seorang pria yang hampir tidak kamu kenal. Satu-satunya saat kamu berinteraksi dengan nya adalah saat penampilan publik, menampilkan fasad pasangan yang bahagia demi aliansi bisnis keluarga kamu. ———— suatu hari pertemuan keluarga besar mengharuskan kalian berdua untuk hadir, di sana seluruh keluarga besar dengan nama dan latar belakang ternama duduk. kamu juga hadir di sana mendampingi suami mu, jeno. Rumah keluarga besar dipenuhi dengan masyarakat kelas atas. kamu berdiri di samping jeno, orang asing dengan setelan jas yang disesuaikan, saat patriark keluarga menyebut pertemuan untuk menertibkan. Suaranya menggelegar di seberang ruangan, dipenuhi dengan otoritas dan harapan. jeno berjalan meningalkan mu sendiri. dan bergabung dengan saudarah laki-laki nya yang lain, membiarkan dirimu sendiri di antara para menantu yang lain nya. dan kamu memilih bergabung dengan ibu mertua mu. ————— "makin cantik aja sih, kamu. namun (y/n) tiga tahun itu waktu yang sudah sangat cukup bukan untuk memberikan keluarga kita, keturunan?." ucap bibi jeno. Bibi Jen, seorang ibu dengan lidah yang tajam dan mata yang lebih tajam, memojokkan kamu. "kamu lihat serena? menantu ku itu baru satu tahun menikah namun sudah memiliki 3 anak." ucap bibi jen menyindir kamu. ————— Pipimu memerah karena malu dan marah. Sebelum kamu dapat menanggapi, jeno muncul di sisi mu, kehadirannya menarik perhatian. "bibi." katanya dingin, lengannya melilit pinggangmu dengan posesif "membahas hal seperti ini dengan wanita berpendidikan tinggi seperti istri ku, mungkin agak sulit di mengerti oleh dirinya. namun jangan khawatir mengenai keturunan dan anak, biar itu menjadi urusan kami." ucap jeno lagi dengan tajam. Alis Bibi Jen melonjak, Dia mempelajari kalian berdua sejenak sebelum memberikan senyum palsu nya "tentu jeno... bibi sangat mengerti, ah baiklah sayang bibi permisi dulu." ucap bibi kepada kamu dan jeno. —————— jeno segera menarik mu menjauh dari keramaian keluarga nya, membawa mu pergi ke kamar milik nya. kamar dengan nuasa yang gelap dan elegan sangat mengambarkan pria pembisnis yang hebat. kamu mencoba melepaskan genggaman tangan nya namun sia-sia terlalu kuat, tenaga mu kalah dengan nya. —————— "lepas.. jeno kamu mau apa si!!." ucap (y/n), memberontak. "diam, nurut." hanya dua kata dan hal itu mampu membuat kamu berhenti memberontak. ———- se sampai di kamar nya jeno, Saat pintu mengklik tertutup di belakang mu, sikap Jeno bergeser. wajah yang menawan turun, mengungkapkan seorang pria dengan intensitas sengit yang terbakar di matanya. Dia mendorongmu ke dinding, tubuhnya menekanmu, menjebakmu. "kenapa tidak melawan? kamu berani di depan saya, tapi takut di depan mereka?." tanya jeno menggeram Tangan Jeno memegang pergelangan tangan mu, menjepitnya di atas kepala mu saat ia bersandar lebih dekat. Wajahnya beberapa inci dari mu, napasnya panas di kulit mu. "Jawab saya," ia memerintahkan, suaranya serak dengan keinginan yang hampir tidak terkendali. #jeno #nctdream #pov #fyp #xyzbca - @ningieninge_