@ozhansean: Replying to @dad.jew

Ozhan Sean
Ozhan Sean
Open In TikTok:
Region: US
Monday 14 July 2025 02:02:55 GMT
212
13
1
0

Music

Download

Comments

hmorrill13
Fliibertyjibbet13 :
Exactly- Karmas a bitch….
2025-07-14 13:26:30
2
t8er214
🇱🇧T8er tot214🇵🇸✝️ :
So true every word preach on brother 🫡
2025-07-15 11:18:39
1
To see more videos from user @ozhansean, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

ada lebih dari 300 Jenis sambal di Nusantara yang sudah terdokumentasi, namun di Postingan ini hanya ada 58 Jenis sambal..  Sambal di Nusantara memiliki sejarah panjang yang terjalin erat dengan perjalanan budaya, kuliner, dan pertukaran bangsa-bangsa di kepulauan Indonesia. Sejak ribuan tahun lalu, masyarakat di berbagai pulau sudah terbiasa menggunakan cabai dan rempah-rempah untuk memberi rasa pada makanan mereka. Namun, cabai sendiri bukanlah tanaman asli Indonesia. Ia baru tiba di Nusantara sekitar abad ke-16, dibawa oleh pedagang Portugis dari benua Amerika Selatan melalui jalur perdagangan rempah-rempah. Sebelum itu, masyarakat lokal sudah mengenal rasa pedas melalui rempah-rempah lain seperti lada, jahe, dan andaliman. Kedatangan cabai membawa perubahan besar. Tanaman ini cepat sekali menyebar di tanah-tanah subur Nusantara, karena mudah tumbuh dan sangat disukai masyarakat. Dari situlah lahir beragam jenis sambal yang berbeda di setiap daerah, menyesuaikan dengan bahan-bahan lokal dan selera masyarakat setempat. Di Jawa, sambal sering diulek dengan terasi dan gula merah. Di Sumatera, sambal menyatu dengan aroma bawang, andaliman, atau bahkan campuran ikan dan petai. Di Sulawesi dan Maluku, sambal kadang bercampur dengan perasan jeruk nipis, kenari, atau bahkan minyak kelapa, memberi rasa pedas segar yang khas. Sambal kemudian tidak hanya jadi pelengkap, tetapi juga menjadi identitas budaya. Dalam setiap upacara adat, kenduri, hingga makan sehari-hari, sambal selalu hadir. Ia bukan sekadar bumbu, melainkan simbol kebersamaan di meja makan, bukti kreativitas masyarakat meramu alam sekitarnya menjadi rasa. Hingga kini, sambal terus berkembang. Generasi demi generasi menambahkan sentuhan baru tanpa kehilangan akar tradisinya. Di warung-warung kecil hingga restoran besar, sambal tetap menjadi ruh dalam hidangan, mengikat rasa masakan dengan lidah yang sudah sejak lama terbiasa dengan pedas. Dalam sejarahnya, sambal tidak pernah hanya tentang cabai atau pedas, tetapi tentang cara orang-orang Nusantara mengekspresikan rasa cinta pada tanah, laut, dan kebersamaan mereka lewat sepiring nasi hangat dan ulekan sederhana di tengah meja. #fyp #fypシ #fypシ゚viral #viral #xyzbca #fypdong #indonesia #philippines #malaysia #singapore #brunei #thailand #pattani #timorleste #sambal #sejarah #history #nusantara #china #japan
ada lebih dari 300 Jenis sambal di Nusantara yang sudah terdokumentasi, namun di Postingan ini hanya ada 58 Jenis sambal.. Sambal di Nusantara memiliki sejarah panjang yang terjalin erat dengan perjalanan budaya, kuliner, dan pertukaran bangsa-bangsa di kepulauan Indonesia. Sejak ribuan tahun lalu, masyarakat di berbagai pulau sudah terbiasa menggunakan cabai dan rempah-rempah untuk memberi rasa pada makanan mereka. Namun, cabai sendiri bukanlah tanaman asli Indonesia. Ia baru tiba di Nusantara sekitar abad ke-16, dibawa oleh pedagang Portugis dari benua Amerika Selatan melalui jalur perdagangan rempah-rempah. Sebelum itu, masyarakat lokal sudah mengenal rasa pedas melalui rempah-rempah lain seperti lada, jahe, dan andaliman. Kedatangan cabai membawa perubahan besar. Tanaman ini cepat sekali menyebar di tanah-tanah subur Nusantara, karena mudah tumbuh dan sangat disukai masyarakat. Dari situlah lahir beragam jenis sambal yang berbeda di setiap daerah, menyesuaikan dengan bahan-bahan lokal dan selera masyarakat setempat. Di Jawa, sambal sering diulek dengan terasi dan gula merah. Di Sumatera, sambal menyatu dengan aroma bawang, andaliman, atau bahkan campuran ikan dan petai. Di Sulawesi dan Maluku, sambal kadang bercampur dengan perasan jeruk nipis, kenari, atau bahkan minyak kelapa, memberi rasa pedas segar yang khas. Sambal kemudian tidak hanya jadi pelengkap, tetapi juga menjadi identitas budaya. Dalam setiap upacara adat, kenduri, hingga makan sehari-hari, sambal selalu hadir. Ia bukan sekadar bumbu, melainkan simbol kebersamaan di meja makan, bukti kreativitas masyarakat meramu alam sekitarnya menjadi rasa. Hingga kini, sambal terus berkembang. Generasi demi generasi menambahkan sentuhan baru tanpa kehilangan akar tradisinya. Di warung-warung kecil hingga restoran besar, sambal tetap menjadi ruh dalam hidangan, mengikat rasa masakan dengan lidah yang sudah sejak lama terbiasa dengan pedas. Dalam sejarahnya, sambal tidak pernah hanya tentang cabai atau pedas, tetapi tentang cara orang-orang Nusantara mengekspresikan rasa cinta pada tanah, laut, dan kebersamaan mereka lewat sepiring nasi hangat dan ulekan sederhana di tengah meja. #fyp #fypシ #fypシ゚viral #viral #xyzbca #fypdong #indonesia #philippines #malaysia #singapore #brunei #thailand #pattani #timorleste #sambal #sejarah #history #nusantara #china #japan

About