@binnutaday: #onepiece #op #anime #awxyz_edit🐧 #ztysqd #nmh_squad🛹 #space🐧_ed? #yzsqd

𝘽𝙞𝙣 𝙣𝙪𝙣𝙪
𝘽𝙞𝙣 𝙣𝙪𝙣𝙪
Open In TikTok:
Region: VN
Tuesday 15 July 2025 07:17:22 GMT
559147
28365
187
602

Music

Download

Comments

_15_02_1998_
Quốc Tiến M8 :
thằng ngủ là thằng liều nhất băng đó 😂
2025-07-16 03:21:37
508
lygtquoc
Lý GT Quốc :
rặn mãi mới ra skill để thèn đang ngáp ngủ phủi nhẹ...trình cách biệt quá 🙂
2025-07-16 06:42:29
179
lvtd_007
cai del gi the ? :
chân nào mới vừa múa thế ku?
2025-07-16 13:43:07
56
kunz.yuta
𝙃𝙪𝙮ㅤ𝙆𝙪𝙣 :
@nnqocuyn:zo kiểu , muốn ăn mấy nhát
2025-07-15 08:25:50
2
mechym0che
ʙᴏ̀ ᴄᴏ́ ʜᴏ̣ᴄ :
cái này ghép bài Light it up moá cháy cho thấy, xuhuong
2025-07-16 04:19:04
77
dtloc207
Nào đậu đại học đổi tên 🍀 :
zoro said : Đâu đâu, cái chân nào đá tàu anh nek 😂😂😂
2025-07-16 13:01:44
20
chukenparoblox
ᴄʜᴜᴋᴇɴᴘᴀ Roblox 😉 :
ae ơi cứu tui giờ muốn xem phim thì xem ở đâu chứ trên Youtube ko thấy phim nữa
2025-07-16 05:00:57
2
dixpondp
Dixponz :
Content quen quen🗿
2025-07-16 03:47:22
1
sinmealime2101
𝘼𝙨𝙖𝙨𝙞𝙣 :
@𝘽𝙞𝙣 𝙣𝙪𝙣𝙪:@𝙃𝙪𝙮ㅤ𝙆𝙪𝙣: @nnqocuyn:zo kiểu , muốn ăn mấy nhát
2025-07-15 13:46:06
3
thangbedangyeu
#𝘿𝙤𝙠𝙞𝙯_😾♂️ :
has cũng nhiều đấy nhưng cũm flop hoy😇
2025-07-15 07:53:02
1
kientritheduroi
Kien :
Thg kaku kh thấy mạnh lên tí nào ngoài sơn đen người
2025-07-16 23:50:28
2
quocbao4212
Cho Oscar chơi với🥲 :
kaku đứng rặn thiệt lâu zoro chém cái một
2025-07-16 17:37:51
1
dat21206
call me Đạt :
bây h team nó nhai team new CP0 rộp rộp :)))
2025-07-17 01:22:06
5
th.vu0103
Thienn Dzu :
đánh vs a báo mà nghiêm túc từ đầu có khi a báo đắp chiếu
2025-07-17 09:33:17
4
swamedit_01
𝐊.𝐒𝐖𝐀𝐌 :
adu xh😳😳
2025-07-15 13:50:01
1
tulovezata2906
Tú Phạm :
"chân nào mới đá"
2025-07-16 05:06:38
21
xuannghi2k5
xuan nghi ིྀ :
ảnh kiểu: ngủ cũng không yên với tụi bâyyy😌
2025-07-15 15:27:23
62
dy5te0jl2ikk
Ngộ không? :
Tầm này chỉ có Nasujuro mới cản đc đầu tảo th
2025-07-16 12:50:04
1
tnbt2024
Kỷ Bình :
có ai để ý lúc này con mắt trái Zoro mở ko
2025-07-16 14:59:39
2
nguyn.minh.hu7997
Nguyễn Minh Hậu :
đeo băng nữa là xác định 😂
2025-07-17 04:07:30
2
_ngquanday_
𝗡𝗴𝗼𝗰 𝗤𝘂𝗮𝗻 :
đù xh
2025-07-16 02:00:12
2
trainhatgai25
cậu bé nhát gái 🙃😔 :
cho xin tên nhạc đâu tiên jk
2025-07-16 14:03:27
0
barabiu2k369
٭BiuC :
Tập bao nhiêu thế ae
2025-07-18 06:16:10
1
ely.14th9
N :
ngon
2025-07-15 07:20:18
2
hoawngnh4z
miwnh4z :
chất
2025-07-16 00:52:38
2
To see more videos from user @binnutaday, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV : Y/N bukan siapa-siapa di mata dunia, hanya seorang anak pemilik resto BBQ kecil di tengah kota yang selalu bau asap dan penuh tawa pelanggan setia. Sejak kecil, hidupnya sederhana. Meja kayu, resep turun-temurun, dan tanggung jawab yang lebih besar dari usianya. Sementara Jake, dia adalah anak dari keluarga konglomerat yang nama perusahaannya ada di gedung-gedung tinggi kota. Penerus dinasti bisnis, mahasiswa jenius dengan senyum mahal dan aura pemilik dunia. Dunia mereka berbeda, seolah ditarik dari ujung langit dan dasar bumi. Saat bersama Y/N, dia tak banyak bicara soal dunia gemerlap yang ditempati. Mereka pernah mencintai diam-diam, seperti api kecil di sudut lilin, menyala tenang, sampai akhirnya padam karena angin bernama perbedaan. Perpisahan mereka tak terjadi karena pertengkaran hebat, melainkan karena Y/N merasa tak cukup. Dunia Jake terlalu besar, terlalu berkilau. Sementara dirinya, hanya seorang anak dari pemilik restoran daging rumahan yang penuh asap dan noda kecap. Dan walaupun Jake menolak alasan itu mentah-mentah, Y/N tetap melangkah pergi. Bukan karena tak cinta, tapi justru karena terlalu mencinta. Setelah perpisahan yang tak pernah benar-benar selesai di hati, Jake membentuk kebiasaan aneh yang diam-diam Y/N hafal luar kepala. Setiap hari Selasa dan Jumat, tepat setelah matahari merunduk dan lampu-lampu kota menyala satu per satu, Jake akan muncul di resto BBQ kecil milik keluarga Y/N. Dia selalu duduk di meja sudut dekat jendela, yang menghadap ke arah dapur setengah terbuka, tempat Y/N biasa sibuk memanggang daging. Tanpa perlu berkata-kata, pesanan Jake tak pernah berubah; beberapa potong daging sapi marmer, satu set sayuran segar, dan sekaleng soda dingin. Tak pernah soju, karena Y/N tahu betul seberapa buruknya Jake saat mabuk. Kadang dia datang sendiri, kadang membawa dua atau tiga temannya yang juga tahu tempat itu bukan sekadar warung makan, tapi saksi bisu rasa rindu yang tak bisa ia akui. Jake tak pernah melewatkan jadwal itu, seolah-olah datang bukan untuk makan, tapi sekadar memastikan bahwa Y/N masih di sana, masih nyata, masih hidup dalam dunia yang menolak mereka bersatu. Malam itu, restoran sedikit lebih ramai dari biasanya. Jake datang sendiri. Wajahnya lesu, matanya sayu. Seolah ada perang yang baru saja ia jalani sendirian. Y/N tidak perlu bertanya. Ia sudah hapal. Tidak ada satu Selasa pun Y/N melupakan wajahnya.
POV : Y/N bukan siapa-siapa di mata dunia, hanya seorang anak pemilik resto BBQ kecil di tengah kota yang selalu bau asap dan penuh tawa pelanggan setia. Sejak kecil, hidupnya sederhana. Meja kayu, resep turun-temurun, dan tanggung jawab yang lebih besar dari usianya. Sementara Jake, dia adalah anak dari keluarga konglomerat yang nama perusahaannya ada di gedung-gedung tinggi kota. Penerus dinasti bisnis, mahasiswa jenius dengan senyum mahal dan aura pemilik dunia. Dunia mereka berbeda, seolah ditarik dari ujung langit dan dasar bumi. Saat bersama Y/N, dia tak banyak bicara soal dunia gemerlap yang ditempati. Mereka pernah mencintai diam-diam, seperti api kecil di sudut lilin, menyala tenang, sampai akhirnya padam karena angin bernama perbedaan. Perpisahan mereka tak terjadi karena pertengkaran hebat, melainkan karena Y/N merasa tak cukup. Dunia Jake terlalu besar, terlalu berkilau. Sementara dirinya, hanya seorang anak dari pemilik restoran daging rumahan yang penuh asap dan noda kecap. Dan walaupun Jake menolak alasan itu mentah-mentah, Y/N tetap melangkah pergi. Bukan karena tak cinta, tapi justru karena terlalu mencinta. Setelah perpisahan yang tak pernah benar-benar selesai di hati, Jake membentuk kebiasaan aneh yang diam-diam Y/N hafal luar kepala. Setiap hari Selasa dan Jumat, tepat setelah matahari merunduk dan lampu-lampu kota menyala satu per satu, Jake akan muncul di resto BBQ kecil milik keluarga Y/N. Dia selalu duduk di meja sudut dekat jendela, yang menghadap ke arah dapur setengah terbuka, tempat Y/N biasa sibuk memanggang daging. Tanpa perlu berkata-kata, pesanan Jake tak pernah berubah; beberapa potong daging sapi marmer, satu set sayuran segar, dan sekaleng soda dingin. Tak pernah soju, karena Y/N tahu betul seberapa buruknya Jake saat mabuk. Kadang dia datang sendiri, kadang membawa dua atau tiga temannya yang juga tahu tempat itu bukan sekadar warung makan, tapi saksi bisu rasa rindu yang tak bisa ia akui. Jake tak pernah melewatkan jadwal itu, seolah-olah datang bukan untuk makan, tapi sekadar memastikan bahwa Y/N masih di sana, masih nyata, masih hidup dalam dunia yang menolak mereka bersatu. Malam itu, restoran sedikit lebih ramai dari biasanya. Jake datang sendiri. Wajahnya lesu, matanya sayu. Seolah ada perang yang baru saja ia jalani sendirian. Y/N tidak perlu bertanya. Ia sudah hapal. Tidak ada satu Selasa pun Y/N melupakan wajahnya. "Untuk meja Jake, tolong kirimkan daging sapu marmer 3 piring, sayuran, kuah tomyum, dan soda biasa ya," bisiknya pada pelayan. Banyak pelanggan yang datang silih berganti. Di sela padatnya orderan, Y/N tidak sempat menengok ke meja Jake. Hingga malam semakin larut, restoran sepi. Pelanggan terakhir pergi. Lampu-lampu sebagian sudah mulai diredupkan. Tapi Jake masih di sana. Duduk di meja yang sama, menatap kosong ke arah mangkuk yang telah lama kosong. Semua pelayan sudah pulang. Tak ada orang lain, hanya kamu dan dia. Y/N mendekat pelan-pelan. “Jake,” Y/N memanggil pelan. “Restonya udah mau tutup. Kamu harus pulang.” Dia tidak menjawab. Hanya menunduk, menatap kosong gelasnya. Y/N melihat lebih dekat. Mata yang sembab, pipi yang mengerut lelah, dan jari-jari yang menggenggam botol seperti harapan terakhir yang belum juga ditelan kenyataan. Lima. Enam. Y/N tak pernah menyajikannya, jadi entah bagaimana ia bisa memesan semua itu. Nada suara Y/N berubah jadi teguran. "Jake, kamu minum sebanyak ini? Kamu tau kan kamu nggak kuat?" Masih diam. Lalu pelan-pelan, ia mendongak. Wajahnya kacau, tapi bukan karena alkohol. Tapi karena luka yang tak pernah sembuh. "Aku capek, Y/N," katanya dengan suara serak. “Capek jadi orang yang semua orang harapkan jadi sempurna. Dan lebih capek lagi... harus berpura-pura nggak rindu kamu.” [lanjut di comsec] #fyp #fypシ #foryou #enhypen #jake #jakesim #simjaeyun #jakeenhypen #engene #fiction #fanfiction #pov #writing #au

About