@silpiaprill_:

Heypril✨
Heypril✨
Open In TikTok:
Region: ID
Tuesday 15 July 2025 15:35:38 GMT
710
166
4
1

Music

Download

Comments

jhontassetiawan8
jhontassetiawan8 :
🥰🥰🥰
2025-07-17 12:14:01
1
edottz_
EdottzZ caLm :
damang tehh🙂
2025-07-15 15:50:15
1
boy_speed0
boy_speed0 :
🥰🥰🥰
2025-07-15 15:48:20
1
selamet638
Muhammad haerudin :
Hay cantik 🥰🥰
2025-07-15 15:47:48
1
To see more videos from user @silpiaprill_, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

“Ilmu Pertanian dari Peradaban Islam yang Disembunyikan Zaman Modern” Di era sekarang, banyak orang bangga bilang mereka sedang ikut gaya hidup baru: urban farming, permaculture, hydroponic movement, dan lain-lain. Seolah-olah dunia barat yang menemukan semuanya. Tapi fakta yang jarang dibahas—bahkan banyak tidak mau mengakui—adalah ini: 🔥 Jauh sebelum dunia barat mengenal ‘agronomi’, peradaban Islam sudah punya ilmu bernama Al-Filāḥa. Sebuah cabang ilmu pertanian yang levelnya ensiklopedia, bukan sekadar tips nanam. Dan yang bikin makin panas adalah… ✔ Mereka mencatat 500+ spesies tanaman ✔ Mereka punya sistem irigasi paling maju di dunia ✔ Mereka membuat pupuk organik fermentasi sejak abad 8 ✔ Mereka merancang kebun multilayer seperti food forest modern ✔ Mereka meneliti tanah sebagai “makhluk hidup”, sebelum sains barat menemukan mikroba tanah Semua dikerjakan ilmuwan Muslim… di masa ketika Eropa masih hidup dalam zaman gelap. Tapi anehnya, buku-buku mereka diterjemahkan diam-diam di Spanyol, lalu teori itu dijual ulang sebagai “ilmu modern”. 🎯 Inilah fakta yang sering tak disebut: Golden Age Islam bukan hanya tentang matematika, astronomi, atau kedokteran. Pertanian adalah pondasi peradaban, dan Al-Filāḥa adalah “kitab induk” yang membangun kota-kota hijau dari Andalusia sampai Baghdad. Dan yang paling kontroversial? 🔥 Berkebun Bertani dalam Islam bukan sekadar pekerjaan… tapi ibadah. Ilmuwan Muslim meneliti tanah bukan untuk bisnis, tapi karena tanah adalah amanah dari Tuhan. Sementara hari ini, banyak “influencer berkebun” menjual ilmu yang sama, tapi tanpa menyebut asal-usulnya. 💥 Pertanyaan besar yang harus kita berani tanyakan: Kenapa ilmu Al-Filāḥa hampir tidak pernah disebut dalam buku-buku pertanian modern? Kenapa sejarah agronomi dunia seperti “melompati” kontribusi ilmuwan Muslim? Siapa yang diuntungkan ketika warisan ilmu ini dibuat seolah tidak pernah ada? Kalau kamu mau aku buka satu per satu warisan Al-Filāḥa yang “hilang” dari kurikulum modern—komen: lanjut.
“Ilmu Pertanian dari Peradaban Islam yang Disembunyikan Zaman Modern” Di era sekarang, banyak orang bangga bilang mereka sedang ikut gaya hidup baru: urban farming, permaculture, hydroponic movement, dan lain-lain. Seolah-olah dunia barat yang menemukan semuanya. Tapi fakta yang jarang dibahas—bahkan banyak tidak mau mengakui—adalah ini: 🔥 Jauh sebelum dunia barat mengenal ‘agronomi’, peradaban Islam sudah punya ilmu bernama Al-Filāḥa. Sebuah cabang ilmu pertanian yang levelnya ensiklopedia, bukan sekadar tips nanam. Dan yang bikin makin panas adalah… ✔ Mereka mencatat 500+ spesies tanaman ✔ Mereka punya sistem irigasi paling maju di dunia ✔ Mereka membuat pupuk organik fermentasi sejak abad 8 ✔ Mereka merancang kebun multilayer seperti food forest modern ✔ Mereka meneliti tanah sebagai “makhluk hidup”, sebelum sains barat menemukan mikroba tanah Semua dikerjakan ilmuwan Muslim… di masa ketika Eropa masih hidup dalam zaman gelap. Tapi anehnya, buku-buku mereka diterjemahkan diam-diam di Spanyol, lalu teori itu dijual ulang sebagai “ilmu modern”. 🎯 Inilah fakta yang sering tak disebut: Golden Age Islam bukan hanya tentang matematika, astronomi, atau kedokteran. Pertanian adalah pondasi peradaban, dan Al-Filāḥa adalah “kitab induk” yang membangun kota-kota hijau dari Andalusia sampai Baghdad. Dan yang paling kontroversial? 🔥 Berkebun Bertani dalam Islam bukan sekadar pekerjaan… tapi ibadah. Ilmuwan Muslim meneliti tanah bukan untuk bisnis, tapi karena tanah adalah amanah dari Tuhan. Sementara hari ini, banyak “influencer berkebun” menjual ilmu yang sama, tapi tanpa menyebut asal-usulnya. 💥 Pertanyaan besar yang harus kita berani tanyakan: Kenapa ilmu Al-Filāḥa hampir tidak pernah disebut dalam buku-buku pertanian modern? Kenapa sejarah agronomi dunia seperti “melompati” kontribusi ilmuwan Muslim? Siapa yang diuntungkan ketika warisan ilmu ini dibuat seolah tidak pernah ada? Kalau kamu mau aku buka satu per satu warisan Al-Filāḥa yang “hilang” dari kurikulum modern—komen: lanjut.

About