@vse.provse:

Все про Все
Все про Все
Open In TikTok:
Region: UA
Wednesday 16 July 2025 12:07:24 GMT
693154
3205
40
2455

Music

Download

Comments

carpintero...sb...1535
carpintero :
se puede hacer doble cañón?
2025-07-19 16:32:44
4
krisss0092
Krisss009 :
to nie za darmo prąd potrzebny eeeeeee słabe
2025-07-20 21:28:08
0
dudefromestonia
Jaanek :
-0.10€, -0.10€, -0.10€… what next? Money burning furnace?
2025-07-22 15:16:17
0
mxolisi.khomo
Mxolisi Khomo :
I want thi machine please 🙏 😢 😭 😫 😔 😩 🙏 😢
2025-07-21 11:20:58
1
johnrangoanasha
mametja j Rangoanasha :
i want this were can i buy this machine
2025-07-22 19:59:33
1
movingdegen
Moving Degen :
i want this machine😂, South africa. ship 50
2025-07-19 15:46:41
2
vela.mhlongo
Skhindi :
I want this machine
2025-07-19 05:27:28
1
joseramirez11285
jose ramirez :
buen invento hermano lo felicito que dios te bendiga
2025-07-19 20:16:01
2
rovanymarkes
rovanymarkes :
top
2025-07-19 17:17:20
1
gabirobaedio
GleyceRocha :
contato para poder encomendar????
2025-07-20 19:39:26
1
jeverson192
jeverson192 :
eletric baik
2025-07-19 22:29:57
1
laertesilvademene
laertesilvademene :
Deus te abençoe
2025-07-19 23:18:16
1
rogerok01
rogeliolopez946 :
cuántos voltios genera por una presión aprox de 1 kg☺️
2025-07-19 20:36:09
1
user9043798747527
thulane :
nice 💯
2025-07-23 18:58:12
0
lucasvillela.69
Lucas Villela :
maravilha...showwww
2025-07-20 01:54:44
0
user38054392530946
Patrickboubou :
super oui bien bravo
2025-07-20 08:17:39
0
vela.mhlongo
Skhindi :
direction please
2025-07-20 12:41:16
0
pelu2821
Pelu :
👍👍👍
2025-07-19 13:33:56
1
user8445304092543
enrique trujillo :
😂😂😂
2025-07-19 04:15:54
1
guillermo.castro264
Guillermo Castro :
👍👍👍👍👍
2025-07-19 02:26:51
1
valdir.rigo7
Valdir Rigo :
😳😳😳
2025-07-19 01:36:54
1
jaelson66777
jaelson66777 :
😁😁😁
2025-07-18 16:23:17
1
marialuciamarial7
marialuciamarial7 :
😂
2025-07-17 22:20:57
1
goitseonesetswam1
Goitseone Setswammung :
😃
2025-07-23 15:31:29
0
user9198200250383
Francisco.mulembwe.quessongo :
😂😂😂
2025-07-22 13:37:08
0
To see more videos from user @vse.provse, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Kisah Ulama yang Menukar Perjalanan ke Baitullah dengan Air Mata Seorang Ibu” السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Pagi itu, mentari bersinar hangat di langit Kufah. Para musafir mulai memenuhi jalan-jalan, menyusun barang, mempersiapkan tunggangan untuk perjalanan mulia menuju Makkah. Di antara mereka, tampak seorang lelaki yang sederhana tapi penuh wibawa:
Kisah Ulama yang Menukar Perjalanan ke Baitullah dengan Air Mata Seorang Ibu” السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Pagi itu, mentari bersinar hangat di langit Kufah. Para musafir mulai memenuhi jalan-jalan, menyusun barang, mempersiapkan tunggangan untuk perjalanan mulia menuju Makkah. Di antara mereka, tampak seorang lelaki yang sederhana tapi penuh wibawa: "Abdullah bin Mubarak", ulama besar, ahli hadis, dan sufi zuhud yang selalu rindu pada rumah Allah. Tahun itu, ia telah mempersiapkan segalanya untuk berhaji. Uang sudah cukup. Bekal berlimpah. Keledai tunggangan terbaik sudah siap. Hatinya dipenuhi kerinduan untuk menginjakkan kaki di tanah haram, mencium Hajar Aswad, dan bersujud di depan Ka'bah. Namun takdir Allah menuntunnya pada sebuah ujian cinta—bukan cinta dunia, tapi cinta pada sesama hamba-Nya. Di tengah lorong sempit kota Kufah, Abdullah melihat seorang wanita renta duduk dengan tubuh lemah, memegang seekor bangkai itik. Di sekelilingnya, dua anak kecil meringkuk kelaparan. Abdullah mendekat, hatinya tercengang saat menyadari sang ibu hendak memasak bangkai itu untuk memberi makan anak-anaknya. “Wahai ibu, bukankah bangkai itu haram?” tanyanya lembut. Wanita itu menangis. “Sudah tiga hari kami tak makan. Aku tahu ini tidak boleh… Tapi kami dalam keadaan darurat. Aku hanya ingin anak-anakku hidup.” Tiba-tiba dunia terasa hening. Abdullah bin Mubarak menatap keledainya, memandang bekalnya—semua yang ia kumpulkan bertahun-tahun untuk ibadah ke Makkah. Tapi di hadapannya sekarang, ada pemandangan yang lebih berat: "kelaparan, tangisan, dan derita." Dengan tangan gemetar, ia menyerahkan semua bekalnya. Makanan, uang, pakaian, bahkan keledai tunggangan. Semuanya. Ia tak jadi pergi haji. Hari itu, ia hanya duduk di sudut jalan… tak punya apa-apa lagi, kecuali "ketulusan". --- Berbulan-bulan kemudian, ia kembali ke negerinya. Tapi anehnya, orang-orang menyambutnya seperti jamaah haji yang baru pulang. “Wahai Abdullah, selamat atas hajimu!” seru mereka. Ia bingung. “Aku tak jadi berangkat,” jawabnya tenang. Mereka tercengang. “Tapi kami melihatmu di Makkah! Kau membawakan air untuk kami, memberi kami makanan… Kami bersaksi engkau di sana!” Abdullah diam. Malam itu, dalam tidurnya, ia bermimpi. Ada suara yang menenangkan, lembut namun penuh wibawa: "Wahai Abdullah, karena engkau lebih memilih memberi makan hamba-hamba-Ku yang kelaparan, Aku utus malaikat untuk menggantikanmu menunaikan haji. Dan Aku telah mencatat hajimu sebagai haji yang mabrur." --- Masya Allah... Kadang, perjalanan menuju Allah bukan soal langkah kaki… Tapi soal "sejauh mana kita peduli kepada sesama." Haji memang rukun Islam yang agung, tapi memberi makan orang lapar yang tak punya pilihan… bisa menjadi "jalan pintas menuju rida Allah." Saat kita rela menunda keinginan pribadi demi kebutuhan orang lain, di sanalah letak "makna ibadah yang sesungguhnya". --- وَاللهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ Sumber: Kitab An-Nawadir karya Syekh Syihabuddin al-Qulyubi

About