Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
How To Use
Language
English
عربي
Tiếng Việt
русский
français
español
日本語
한글
Deutsch
हिन्दी
简体中文
繁體中文
Home
Detail
@the_mycars: Детка это твой фетиш Ⓜ️🤤 #bmw #m5f10 #bmwm5 #bmwm #mpower #competition
the_mycars
Open In TikTok:
Region: FR
Thursday 17 July 2025 06:07:17 GMT
498
86
2
6
Music
Download
No Watermark .mp4 (
1.65MB
)
No Watermark(HD) .mp4 (
1.65MB
)
Watermark .mp4 (
1.71MB
)
Music .mp3
Comments
falcars :
Ты снимал?
2025-07-20 09:27:28
0
To see more videos from user @the_mycars, please go to the Tikwm homepage.
Other Videos
#bdtiktokofficia ♥️🐻#klee #vaiprofycaramba #kleeedit #👸🏻 #fypシ゚viral🖤tiktok #fypシ゚ #🦋✨
у меня реал есть друг из Африки с таким именем😎 #данярезнов
Pov: Suasana stadion kecil di belakang sekolah itu begitu riuh. Siswa dari berbagai sekolah duduk di tribun, semangat meneriakkan dukungan untuk tim masing-masing. Kamu duduk di pojokan atas, sendirian. Hoodie menutupi kepalamu, dan satu cup es teh duduk manis di tanganmu. Kamu tak terlalu suka keramaian, tapi hari ini kamu bosan di rumah. Maka kamu memutuskan untuk nonton pertandingan futsal antar sekolah—meskipun kamu tak paham betul permainannya. Di tengah lapangan, terlihat Jungwon—kapten tim sekolahmu—dengan wajah serius. Jungwon. Anak satu kelas yang paling tidak bisa ditebak. Pemarah, temperamen, emosinya mudah meledak bahkan untuk hal kecil. Kamu ingat betul saat seseorang tak sengaja meminjam penghapusnya tanpa izin—dia melempar kursi. Saat lampu kelas padam karena korsleting, dia berteriak histeris dan memaki semua orang. Semua guru tahu, semua siswa paham: Jungwon punya kondisi mental tertentu yang membuat emosinya sulit terkendali. Tapi tetap, tak mudah untuk memahami. Kalian tidak dekat. Hanya sebatas teman sekelas. Namun kamu tahu dia menyukaimu. Dia pernah menyatakannya. Dan kamu belum menjawab apa pun. Pertandingan berjalan cukup sengit. Tim sekolahmu unggul tipis. Tapi di babak kedua, seorang pemain dari sekolah lawan menyenggol pemain belakang timmu terlalu keras. Anak itu terjatuh dan langsung meringis kesakitan, memegangi lututnya. Dan saat semua orang masih bingung, Jungwon-lah orang pertama yang maju. Dia mendorong anak lawan itu keras. Lalu—BRAK!—tinju telaknya mendarat di wajah pemain itu. Stadion pecah. Penonton berhamburan. Beberapa turun ke lapangan. Guru-guru mulai panik. Pelatih kalang kabut. Tapi Jungwon masih marah. Matanya merah, napasnya berat, tubuhnya menegang. Tanpa pikir panjang, kamu berdiri dan menuruni tangga tribun. Kamu menerobos kerumunan yang mencoba memisahkan mereka, dan begitu sampai di depannya— PLAK! Tamparanmu mendarat tepat di pipi Jungwon. Hening. Semua diam. Tak ada satu pun suara keluar dari mulut siapapun. Jungwon menatapmu. Nafasnya masih cepat, tapi tatapannya berubah—tak lagi buas, melainkan bingung… dan sakit. Bukan karena tamparanmu, tapi karena kamu. “Kamu sadar apa yang kamu lakukan barusan?!” suaramu tinggi. “Kamu kapten, Jungwon! Kamu punya tanggung jawab! Kamu pikir kalau kamu mukul orang kayak gitu bisa menyelesaikan semuanya?!” Dia masih diam. Tangannya perlahan mengepal, tapi lemas di sisi tubuhnya. “Dan kalian! Diam semua! Bukannya bantu malah nambah rusuh! Ini sekolah, bukan arena tinju!” Beberapa penonton yang sebelumnya ribut langsung diam. Situasi perlahan tenang. Panitia pertandingan akhirnya mengumumkan: Pertandingan ditunda. Di ruang ganti, suasananya sangat sepi. Jungwon berdiri dengan kepala menunduk. Kamu bersandar di pintu dengan tangan yang masih merah karena menampar tadi. “Kamu beneran tampar aku tadi?” tanyanya akhirnya. Kamu menoleh pelan, tapi tak menjawab. Hanya menatapnya dengan tatapan tajam dan… kecewa. Dia mengalihkan pandangan ke tanganmu—yang kini terlihat merah, membekas akibat tamparan keras tadi. Wajahnya langsung panik. “Tangannya… merah banget. Tunggu di sini! Aku ambil es batu!” Baru saja dia berdiri, kamu menahan tawamu. “Harusnya kamu yang butuh es batu, bukan aku.” Jungwon terdiam. Lalu tersenyum kecil, canggung. “Aku beneran nggak bisa marah ke kamu,” bisiknya sambil menatap ke bawah. Kamu menarik tanganmu dari genggamannya. “Karena kamu suka aku.” Dia menatapmu dengan mata yang membulat. Tak menjawab, karena memang… itu benar. “Aku tahu,” lanjutmu pelan. “Kamu pernah bilang. Tapi aku belum bisa balas perasaan itu, Jungwon.” Kata-katamu seperti palu kecil yang menghantam pelan-pelan. Tapi Jungwon tidak terlihat kecewa. “Aku ngerti…” Kamu melangkah pelan ke pintu, lalu menoleh sebentar. “Kamu tahu kenapa aku tampar kamu?” Dia hanya menatapmu. ( Lanjut di komentar ) #pov #enhypen #jungwon #fypage #foryou #foryoupage #fyp
#😂😂😂 #memestiktok #ghanatiktok🇬🇭
#فاجعه الكوت 💔#حريق #بردن_وسلامن_الكوت💔#الله يرحمكم 💔#ياعلي خطارك الكوت اليوم 💜
#ابوهيله #سوق_الزل_الثميري #شعبيات_قديم #العياده #طربيات_jood
About
Robot
Legal
Privacy Policy