@kekeewitherss: BRUHH I STG I WISH I WAS MAKING THIS UP.. 🤣🤣🤣💯 #storytime #atlanta

KEKEE WITHERSS | UGC Creator!
KEKEE WITHERSS | UGC Creator!
Open In TikTok:
Region: US
Thursday 17 July 2025 18:24:21 GMT
972
73
3
6

Music

Download

Comments

annorja_uzumi
Mystical Fairy :
Ohhhh helll nahhhhh😩
2025-07-18 03:43:47
1
twinkieebabby
twinkieebabby :
Girllll wtffff
2025-07-17 19:18:29
3
To see more videos from user @kekeewitherss, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Di luar dunia, di hadapan tanah pengorbanan, sang Permaisuri turun. Tak terhitung kelopak bunga berkilauan beterbangan di langit, dan setiap kelopak memantulkan dunia-dunia besar yang tak terhitung jumlahnya, bahkan lebih lagi memantulkan sosok sang Permaisuri. Dia mengayunkan cap telapak tangannya dengan seluruh kekuatannya, seolah hendak meledakkan masa lalu dan masa kini, mengubah segalanya menjadi kekacauan purba, seakan akan lenyap dari keberadaan. Cahaya ilahi yang berkabut, lautan petir yang bergemuruh, dan kekuatan untuk membelah langit dan bumi meledak di sekitar Sang Permaisuri, merobek langit dan memutus aliran waktu. Seluruh kekuatan serangannya difokuskan pada Sang Pemimpin Upacara! Pemandangan saat Sang Permaisuri memasuki tanah pengorbanan sungguh mengerikan. Seolah-olah ia sedang membelah langit dan bumi, menyebabkan ledakan dahsyat terjadi di tempat itu. Kekacauan purba runtuh, dan alam semesta agung yang tak terhitung jumlahnya lahir dan hancur secara bersamaan. Dalam proses itu, Sang Pemimpin Upacara terlempar ke samping secara diagonal. Seolah-olah dia hendak dilempar keluar dari dunia sekarang ke masa lalu dan segera dilenyapkan. “Sulit membunuhku di ujung jalan ini. Meski aku membawa tanah pengorbanan di punggungku dan sulit melawanmu secara langsung, kau sendiri yang memutus jalanmu dengan masuk ke sini!” Sang Pemimpin Upacara memuntahkan seteguk darah. Suaranya dingin saat ia menatap Sang Permaisuri yang semakin mendekat. Wanita berpakaian putih itu tak ternoda sedikit pun oleh debu. Ia benar-benar telah menyeberangi sungai waktu, melawan sejarah, dan tiba di tempat istimewa ini yang bahkan tidak termasuk dalam dunia nyata. “Cukup sudah. Di sinilah hidupmu akan berakhir. Apa kau benar-benar berpikir bahwa makhluk di ujung jalan tak bisa dimusnahkan? Setidaknya, tempat ini bisa membuatmu mati selamanya. Makhluk-makhluk dunia tidak akan pernah mengingatmu lagi. Jika kau tak ingin dikenang, maka kau akan lenyap untuk selamanya!” Sang Pemimpin Upacara mencibir berulang kali. #perfectworld #huang #shihao #shroudingtheheavens #ruthless
Di luar dunia, di hadapan tanah pengorbanan, sang Permaisuri turun. Tak terhitung kelopak bunga berkilauan beterbangan di langit, dan setiap kelopak memantulkan dunia-dunia besar yang tak terhitung jumlahnya, bahkan lebih lagi memantulkan sosok sang Permaisuri. Dia mengayunkan cap telapak tangannya dengan seluruh kekuatannya, seolah hendak meledakkan masa lalu dan masa kini, mengubah segalanya menjadi kekacauan purba, seakan akan lenyap dari keberadaan. Cahaya ilahi yang berkabut, lautan petir yang bergemuruh, dan kekuatan untuk membelah langit dan bumi meledak di sekitar Sang Permaisuri, merobek langit dan memutus aliran waktu. Seluruh kekuatan serangannya difokuskan pada Sang Pemimpin Upacara! Pemandangan saat Sang Permaisuri memasuki tanah pengorbanan sungguh mengerikan. Seolah-olah ia sedang membelah langit dan bumi, menyebabkan ledakan dahsyat terjadi di tempat itu. Kekacauan purba runtuh, dan alam semesta agung yang tak terhitung jumlahnya lahir dan hancur secara bersamaan. Dalam proses itu, Sang Pemimpin Upacara terlempar ke samping secara diagonal. Seolah-olah dia hendak dilempar keluar dari dunia sekarang ke masa lalu dan segera dilenyapkan. “Sulit membunuhku di ujung jalan ini. Meski aku membawa tanah pengorbanan di punggungku dan sulit melawanmu secara langsung, kau sendiri yang memutus jalanmu dengan masuk ke sini!” Sang Pemimpin Upacara memuntahkan seteguk darah. Suaranya dingin saat ia menatap Sang Permaisuri yang semakin mendekat. Wanita berpakaian putih itu tak ternoda sedikit pun oleh debu. Ia benar-benar telah menyeberangi sungai waktu, melawan sejarah, dan tiba di tempat istimewa ini yang bahkan tidak termasuk dalam dunia nyata. “Cukup sudah. Di sinilah hidupmu akan berakhir. Apa kau benar-benar berpikir bahwa makhluk di ujung jalan tak bisa dimusnahkan? Setidaknya, tempat ini bisa membuatmu mati selamanya. Makhluk-makhluk dunia tidak akan pernah mengingatmu lagi. Jika kau tak ingin dikenang, maka kau akan lenyap untuk selamanya!” Sang Pemimpin Upacara mencibir berulang kali. #perfectworld #huang #shihao #shroudingtheheavens #ruthless

About