syeirra :
Pertama, soal ekspor AS ke Indonesia gratis 0%. Nggak bener gitu juga. Memang ada beberapa produk AS yang dapet fasilitas bea masuk rendah (misalnya lewat GSP), tapi bukan berarti semua barang bebas masuk seenaknya. Indonesia masih punya kendali penuh lewat aturan bea cukai dan perdagangan. AS tetap tunduk sama regulasi dalam negeri kita.
Kedua, soal Indonesia "wajib" beli energi dari AS senilai $15 miliar. Lah, ini sumbernya mana? Nggak ada dokumen publik resmi yang nyebut itu kewajiban. Bisa jadi itu cuma rencana kerja sama jangka panjang, bukan kontrak pemaksaan. Dan inget, Indonesia tetep bisa beli energi dari negara lain. Nggak ada pasal yang bilang kita dilarang.
Ketiga, beli 50 pesawat Boeing? Lagi-lagi, ini biasanya murni urusan B2B antar perusahaan, bukan negara dipaksa beli. Bahkan kalau pun jadi beli, bisa ada keuntungan tambahan kayak pelatihan teknisi, transfer teknologi, atau kerja sama produksi itu namanya offset. Jadi bukan cuma "bayar-bayar doang" kayak yang dikesankan.
🔥 Justru yang paling penting malah ekspor Indonesia ke AS jadi 19% artinya turun dari sebelumnya 32%. Ini bikin barang kita lebih murah di pasar AS, bahkan lebih murah dari Vietnam. Produk lokal kita (tekstil, sepatu, elektronik ringan, furnitur) jadi makin laku.
2025-07-24 08:39:15