@d_witch2: Der Aufschrei unter den Grünen und Linken war heute groß: 18.07.2025: Leipzig, ein Abschiebeflug wurde heute nach Afghanistan gestartet. Es war der erste Abschiebeflug in das Land seit August 2024 und der zweite seit der Machtübernahme der Taliban im August 2021. Straftäter nach Afghanistan abgeschoben Eine Sprecherin von Bundesinnenminister Alexander Dobrindt (CSU) bestätigte den Abschiebeflug und sagte, dass 81 Menschen an Bord gewesen seien. Es handele sich um vollziehbare Ausreisepflichtige, die strafrechtlich in Erscheinung getreten seien. Das baden-württembergische Justizministerium teilte mit, dass unter den Abgeschobenen 13 Personen aus Baden-Württemberg sind. #fyp #fürdichpage #viral_video #viralvideotiktok #Politik #fypp #Berlin

Dark_Witch
Dark_Witch
Open In TikTok:
Region: DE
Friday 18 July 2025 20:30:37 GMT
434632
30364
4498
5380

Music

Download

Comments

mar.ky2530
Mar.ky :
💙Free Israel‼️💙
2025-07-21 13:55:02
0
larswiebach19
Larswiebach19 :
Was 🤣😅🤣🤣🤣🤣💙💙💙💙💪
2025-07-20 20:05:11
0
user1600083263105
user1600083263105 :
Ich frag mich nur warum es so Wenige sind die ausgeflogen wurden.
2025-07-18 21:42:10
8110
renatemariaanders
renamar_lsa :
Hast du mal darüber nachgedacht, wie es den Opfern geht, die entweder lebensgefährlich verletzt oder getötet wurden?
2025-07-18 20:39:10
2487
nelly_4108elisa20
Nelly faith :
Dies Menschen hatten ihre Chance, sie haben diese Chance verspielt.
2025-07-18 21:36:03
3961
jenshh8767
JensHH8767 :
Wichtig das es hier in Deutschland den Frauen und Mädchen gut geht
2025-07-19 03:35:30
1736
maybe5831
maybe58 :
Jetzt sind sie bei ihren Familien, ist doch alles gut 😀
2025-07-18 23:16:11
1077
sternchen5959
Sternchen59 :
Wie es in Fremden Länder ausschaut geht uns nichts an. Wir kämpfen für unser Land das es uns gut geht.Jedes Land ist für sich selbst verantwortlich.
2025-07-18 21:53:13
653
user7402368174823
user7402368174823 :
Sie sind zu Hause und können so leben, wie sie möchten.
2025-07-18 21:41:57
949
holger493
Holger :
Also in Hamburg ist im Hafen n Sack Kaffee geplatzt! Die gute Brasilien-Röstung.........! Also das ist echt sehr schlimm.........!😂
2025-07-18 21:41:39
289
ische.11
ische 11 :
Was würde wohl passieren, wenn wir uns in Afghanistan so verhalten würden????
2025-07-19 07:36:41
421
x.psychomamba.x
x.Psychomamba.x :
Wie viele Rentner hätte man mit den Kosten satt machen können?
2025-07-19 00:16:43
359
fabhash4
Frank Aschenbach232 :
wer sich das fragt und nicht öffentlich fragt wie es den Opfern ihr Rest des Lebens geht oder wie man sie unterstützen kann, steht hinter Tod und Gewalttaten durch schutzsuchende.
2025-07-18 21:06:15
138
thoralf07
Thoralf :
Die liefern die 1.000 € Handgeld ab und kommen zurück 😡
2025-07-18 22:23:33
202
balle9951
Balle :
Die haben auch wieder Handgeld bekommen damit sie nächst Woche wieder nach Deutschland kommen können...wir sind und bleiben das ....Sozialamt der Weld
2025-07-19 03:51:18
219
andre....u
Freddy :
Die sind in 1 Woche wieder hier. Haben doch 1000 Euro Taschengeld bekommen.
2025-07-18 23:38:14
161
liam3313
liam :
Wenn das stimmen sollte warum so wenig?? Davon kommt das dreifache zurück nach Deutschland!!😡😡😡
2025-07-19 04:07:37
145
flc581
flc :
👍och weiß garnicht wie traurig ich gucken soll 😂😂
2025-07-18 21:23:17
299
peternun
Xanto 17 :
Keine Sekunde. Jeder hatte seine Chance.
2025-07-18 21:54:33
534
steffi86695
Steffi :
Habt ihr euch heute schon gefragt, was mit dem Sack Reis passiert ist, der in China umgekippt ist?
2025-07-18 22:11:29
41
flight1977
Flight1977 :
Lufthansa besitzt doch jede Menge A380 da geht’s gleich mit einem Rutsch
2025-07-19 02:27:07
12
norbertw57
Nobbi :
Ich habe mich gefragt, wann endlich und zeitnah der nächste Flug durchgeführt wird. ✈️✈️✈️✈️✈️✈️
2025-07-19 10:08:31
81
enricomahlitz
Rico :
denen geht's sicher gut keine sorge
2025-07-18 21:52:34
66
meik080859
Meik :
Also ich hab ca. 2 Sekunden traurig geguckt, dann aber gedacht, gut das die schonmal weg sind.
2025-07-18 22:02:41
31
To see more videos from user @d_witch2, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Pemberian untuk Pembangunan Gedung GMIT Center Di tengah perbincangan yang sedang riuh dan mempertanyakan tentang amplop janji iman untuk pembangunan Gedung GMIT Center, ada satu kisah yang menginspirasi kita semua. Kisah ini datang dari seorang nenek yang sederhana di pedalaman Amarasi Timur_Bikoen. Nene tidak berpendidikan, namun memiliki hati yang besar. Namanya adalah Nene Petronela, atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Nene Nea. Sebagai seorang lansia berumur 86 tahun, yang telah melewati banyak perjalanan hidup, Nene Nea mungkin tidak memiliki kekayaan atau harta benda yang melimpah. Namun, dia memiliki sesuatu yang lebih berharga—hati yang penuh kasih dan sukacita dalam memberi. Saat orang-orang mulai mengeluh dan berpikir dua kali untuk memberi, Nene Nea justru menjadi orang pertama yang maju, menyumbangkan apa yang dia miliki, meskipun sedikit. Dia memberikan dengan penuh sukacita, tanpa rasa ragu atau keluhan, karena bagi Nene Nea, memberi bukanlah beban, melainkan sebuah kebahagiaan. Itu terlihat pada tanggal  1 Juni Amplop di berikan, dan minggu pagi sebelum bergeraja tangga 8 Juni, nene Nea menjadi orang pertama yang memberi. Kaget bukan kepalang, bahwa nene adalah orang pertama.  Apa yang dilakukan oleh Nene Nea sebenarnya mengingatkan kita pada kisah janda miskin dalam Markus 12:41–44. Ketika Yesus duduk di Bait Allah, Ia memperhatikan orang-orang yang memberi persembahan. Banyak orang kaya memberi dalam jumlah besar, tapi lalu datanglah seorang janda miskin yang hanya memberi dua keping uang tembaga. Namun Yesus berkata, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.” Demikian juga dengan Nene Nea. Ia tidak menunggu berlimpah baru memberi. Ia tidak menghitung untung rugi, tidak menanti ajakan resmi. Ia tidak terpengaruh suara-suara yang meragukan atau mencibir janji iman. Ia hanya tahu satu hal: bahwa rumah Tuhan sedang dibangun, dan dia ingin ambil bagian—bukan nanti, tapi sekarang. Sikap seperti inilah yang ingin Tuhan lihat dari umat-Nya. Bukan sekadar persembahan uang, tetapi persembahan hati. Bukan sekadar janji di atas kertas, tetapi tindakan nyata dalam kasih dan iman. Pembangunan Gedung GMIT Center bukanlah sekadar proyek fisik, melainkan simbol ketaatan, kebersamaan, dan kasih umat Tuhan bagi generasi mendatang. Hari ini, kita semua diundang bukan hanya untuk memberi seperti Nene Nea, tetapi untuk memberi dengan roh yang sama: dengan kasih, kerelaan, dan sukacita. Mari kita berhenti bertanya “berapa yang harus saya beri?”, dan mulai bertanya “apa yang bisa saya lakukan untuk ambil bagian?” Karena ketika kita memberi dengan iman, Tuhan sendiri yang akan mencukupkan, bahkan melipatgandakan. Seperti tertulis dalam 2 Korintus 9:8,
Pemberian untuk Pembangunan Gedung GMIT Center Di tengah perbincangan yang sedang riuh dan mempertanyakan tentang amplop janji iman untuk pembangunan Gedung GMIT Center, ada satu kisah yang menginspirasi kita semua. Kisah ini datang dari seorang nenek yang sederhana di pedalaman Amarasi Timur_Bikoen. Nene tidak berpendidikan, namun memiliki hati yang besar. Namanya adalah Nene Petronela, atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Nene Nea. Sebagai seorang lansia berumur 86 tahun, yang telah melewati banyak perjalanan hidup, Nene Nea mungkin tidak memiliki kekayaan atau harta benda yang melimpah. Namun, dia memiliki sesuatu yang lebih berharga—hati yang penuh kasih dan sukacita dalam memberi. Saat orang-orang mulai mengeluh dan berpikir dua kali untuk memberi, Nene Nea justru menjadi orang pertama yang maju, menyumbangkan apa yang dia miliki, meskipun sedikit. Dia memberikan dengan penuh sukacita, tanpa rasa ragu atau keluhan, karena bagi Nene Nea, memberi bukanlah beban, melainkan sebuah kebahagiaan. Itu terlihat pada tanggal 1 Juni Amplop di berikan, dan minggu pagi sebelum bergeraja tangga 8 Juni, nene Nea menjadi orang pertama yang memberi. Kaget bukan kepalang, bahwa nene adalah orang pertama. Apa yang dilakukan oleh Nene Nea sebenarnya mengingatkan kita pada kisah janda miskin dalam Markus 12:41–44. Ketika Yesus duduk di Bait Allah, Ia memperhatikan orang-orang yang memberi persembahan. Banyak orang kaya memberi dalam jumlah besar, tapi lalu datanglah seorang janda miskin yang hanya memberi dua keping uang tembaga. Namun Yesus berkata, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.” Demikian juga dengan Nene Nea. Ia tidak menunggu berlimpah baru memberi. Ia tidak menghitung untung rugi, tidak menanti ajakan resmi. Ia tidak terpengaruh suara-suara yang meragukan atau mencibir janji iman. Ia hanya tahu satu hal: bahwa rumah Tuhan sedang dibangun, dan dia ingin ambil bagian—bukan nanti, tapi sekarang. Sikap seperti inilah yang ingin Tuhan lihat dari umat-Nya. Bukan sekadar persembahan uang, tetapi persembahan hati. Bukan sekadar janji di atas kertas, tetapi tindakan nyata dalam kasih dan iman. Pembangunan Gedung GMIT Center bukanlah sekadar proyek fisik, melainkan simbol ketaatan, kebersamaan, dan kasih umat Tuhan bagi generasi mendatang. Hari ini, kita semua diundang bukan hanya untuk memberi seperti Nene Nea, tetapi untuk memberi dengan roh yang sama: dengan kasih, kerelaan, dan sukacita. Mari kita berhenti bertanya “berapa yang harus saya beri?”, dan mulai bertanya “apa yang bisa saya lakukan untuk ambil bagian?” Karena ketika kita memberi dengan iman, Tuhan sendiri yang akan mencukupkan, bahkan melipatgandakan. Seperti tertulis dalam 2 Korintus 9:8, "Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan." Mari kita meneladani semangat Nene Nea dalam memberi. Bukan berapa banyak yang kita miliki, tetapi bagaimana kita memberikan dengan hati yang tulus dan sukacita. Pembangunan Gedung GMIT Center bukan hanya soal membangun sebuah gedung fisik, tetapi tentang membangun tubuh Kristus melalui kasih dan partisipasi kita bersama. Setiap sumbangan, sekecil apapun itu, memiliki nilai yang besar dalam pekerjaan Tuhan. Oya, nene Nea adalah 'Burung gagak' yg di utus Tuhan untuk selalu perhatikan beta di pastori.#gmit #nttviral #kristenprotestan #rohani #pendeta #fyp #aquadulu #nttpride🏝🔥

About