@jonathan.keren: ובסוף היא תוקעת בלילה חצי מקרר #מהנאחללילדשישלוהכל #בנות #אוכל

Jonathan Keren
Jonathan Keren
Open In TikTok:
Region: IL
Saturday 19 July 2025 15:04:08 GMT
149653
14762
205
1450

Music

Download

Comments

shilatd2002
Shilat Dahan :
ותמיד הן מנסות לגרום לך להרגיש שמנה שזה הכי דוחה שלהן המשפט האהוב עליהן "אני לא מסוגלת לאכול בבוקר, איך את אוכלת בבוקר?" מה עניינכם בדיוק מתי אני אוכלת, תתעסקו בעניינים שלכם
2025-07-19 19:58:57
1811
shadi1004
•𝑶𝑷𝑨𝑳 𝑺𝑯𝑨𝑫𝑰 🖤🧿🪬 :
מרוב שגורמים לי להרגיש שמנה אני לא אוכלת
2025-07-19 20:17:43
241
shahafsadot12
shahaf sadot :
✨טיקטוק פרימיום✨
2025-07-19 18:05:43
423
yes.12315
yes.123 :
וואי בול😂
2025-07-19 22:22:45
3
alona_gal0
Alona_gl :
לא לקנא להם בזה שהם קטנות!!!!!!
2025-10-04 22:04:26
0
noa56980
Noa_vlogs🫧 :
איך באלי לתייג אותה
2025-07-20 07:06:49
10
viki_sobo
((V.s)) :
אני אוכלת מלאאאא ועדיין רזה
2025-09-14 18:48:49
1
tahel7123
🐆🐆Tahel🐆🐆 :
לכולנו יש תחברה הרזה הזאת שמסוגלת מלא😭
2025-07-20 05:23:21
3
linoy_rat
linoy_rat :
שונאת כאלה
2025-07-20 00:06:17
115
audelya23
🐷💫audelya💫🐷 :
פליז תעשה כזה של: הילדה הזאת שבטוחה שהיא ג׳ינג׳ית למרות שהיא לאאאאא, אני חייבת את זה לנשמה שלי כדי לחיות😭🙏
2025-07-20 06:23:39
4
romi84795
Romi Malka :
מרגיש אישי מידי 😭
2025-07-21 19:52:51
0
shiratol12345
shiratol12345 :
הסוף🤣🤣🤣
2025-08-28 11:59:09
0
lily.gerz
𝑳𝒊𝒍𝒔𝒔𝒔 :
איך חברות שלי מתייחסות אליי אחרי שאמרתי שלאכול בבוקר עושה לי בחילה:
2025-07-20 10:48:25
7
rotemology
rotemology :
וואי שונאת שמתערבים לי בצלחתתתת
2025-08-04 08:46:06
1
mayalevy8
Maya Levy :
זה מדויק ברמות קיצונית
2025-07-19 21:24:12
7
neta_nisani
Neta nisani :
זה היה אמיתייי מידי😂😂😂😂😂😂
2025-07-21 16:18:25
0
guyitzhak
Guy Itzhak :
ענק 🤣🤣🤣🤣
2025-07-20 15:42:27
0
angela_hagedorian
Ángela :
מרגישה שזה אישי😂
2025-07-19 19:13:01
37
n.s.y.k12
That's not me :
וואי לא באלי קינוח אבל אם את רוצה תזמיני לעצמך
2025-07-20 10:16:26
0
shira_f_
Shira_f_ :
שמחה שיצאתי מזה 🙏
2025-07-23 15:57:34
0
queen_of_the_queen2
🫶🏻🤍✨️ :
באלי מלפפון
2025-07-19 23:20:06
7
elian123elian
✿︎𝐄𝐥𝐢𝐚𝐧✿︎ :
בנות תאכלו ועכשיו.
2025-08-02 07:08:12
1
shays_1976
Shay👏🏼 :
הסוף😂😂😂
2025-07-20 16:02:04
0
talya.eini1
Talya🌹 :
בול
2025-07-20 16:17:51
0
miasimco277
Mia Simcovich :
אמאממאמאמאמאממאאמאמאמאמ כןןןן
2025-07-20 13:22:19
0
To see more videos from user @jonathan.keren, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Dalam dunia yang dipenuhi arus informasi, berita sering kali menjadi sumber utama bagi masyarakat untuk memahami realitas sosial. Namun, ada kalanya fiksi—baik dalam bentuk novel maupun cerpen—justru lebih mampu menggambarkan kenyataan yang lebih dalam dibandingkan dengan jurnalisme investigatif. Mengapa demikian? Salah satu alasannya adalah keterbatasan jurnalisme dalam menghadapi kekuatan politik, ekonomi, dan sosial. Media berita, meskipun mengklaim sebagai pilar demokrasi, sering kali tunduk pada kepentingan pemilik modal, sensor, dan tekanan sosial yang membatasi kebebasannya dalam mengungkap kebenaran. Sebaliknya, fiksi memiliki kebebasan kreatif yang memungkinkan pengarang mengeksplorasi realitas tanpa terhalang batasan-batasan tersebut. Selain itu, fiksi memungkinkan pembaca untuk merasakan pengalaman emosional yang lebih mendalam. Dalam sebuah berita, fakta-fakta dipaparkan secara objektif dan cenderung mengedepankan data dibandingkan perasaan manusia. Namun, melalui karakter, konflik, dan narasi yang kuat, sastra dapat membawa pembaca untuk benar-benar memahami situasi yang terjadi, bukan hanya sebagai penonton, tetapi sebagai bagian dari cerita itu sendiri. [Studi Kasus: Sastra Mengungkap Isu Sosial Lebih Tajam daripada Jurnalisme] Fiksi telah lama digunakan sebagai alat untuk mengkritik ketidakadilan sosial, menggambarkan ketimpangan, dan menyoroti kebenaran yang tidak dapat diungkapkan secara langsung oleh media. Beberapa contoh nyata menunjukkan bagaimana sastra mampu mengungkapkan realitas sosial dengan cara yang lebih mendalam dan tajam: 1.
Dalam dunia yang dipenuhi arus informasi, berita sering kali menjadi sumber utama bagi masyarakat untuk memahami realitas sosial. Namun, ada kalanya fiksi—baik dalam bentuk novel maupun cerpen—justru lebih mampu menggambarkan kenyataan yang lebih dalam dibandingkan dengan jurnalisme investigatif. Mengapa demikian? Salah satu alasannya adalah keterbatasan jurnalisme dalam menghadapi kekuatan politik, ekonomi, dan sosial. Media berita, meskipun mengklaim sebagai pilar demokrasi, sering kali tunduk pada kepentingan pemilik modal, sensor, dan tekanan sosial yang membatasi kebebasannya dalam mengungkap kebenaran. Sebaliknya, fiksi memiliki kebebasan kreatif yang memungkinkan pengarang mengeksplorasi realitas tanpa terhalang batasan-batasan tersebut. Selain itu, fiksi memungkinkan pembaca untuk merasakan pengalaman emosional yang lebih mendalam. Dalam sebuah berita, fakta-fakta dipaparkan secara objektif dan cenderung mengedepankan data dibandingkan perasaan manusia. Namun, melalui karakter, konflik, dan narasi yang kuat, sastra dapat membawa pembaca untuk benar-benar memahami situasi yang terjadi, bukan hanya sebagai penonton, tetapi sebagai bagian dari cerita itu sendiri. [Studi Kasus: Sastra Mengungkap Isu Sosial Lebih Tajam daripada Jurnalisme] Fiksi telah lama digunakan sebagai alat untuk mengkritik ketidakadilan sosial, menggambarkan ketimpangan, dan menyoroti kebenaran yang tidak dapat diungkapkan secara langsung oleh media. Beberapa contoh nyata menunjukkan bagaimana sastra mampu mengungkapkan realitas sosial dengan cara yang lebih mendalam dan tajam: 1. "1984" oleh George Orwell: Otoritarianisme dan Manipulasi Media Novel klasik ini menggambarkan bagaimana kekuasaan bisa mengontrol narasi, membentuk kebenaran, dan menekan kebebasan berpikir. Orwell menyoroti bagaimana media bisa digunakan untuk memutarbalikkan fakta, sesuatu yang sering terjadi dalam dunia nyata tetapi sulit dilaporkan secara eksplisit oleh media konvensional karena risiko politis. 2. "To Kill a Mockingbird" oleh Harper Lee: Rasisme dan Keadilan Sosial Novel ini berhasil mengungkap ketidakadilan rasial di Amerika Serikat pada masa itu melalui sudut pandang seorang anak. Jurnalisme tentu telah melaporkan berbagai kasus diskriminasi, tetapi fiksi memberikan dimensi emosional dan kemanusiaan yang lebih kuat, memungkinkan pembaca untuk mengalami ketidakadilan itu secara langsung. 3. "Lelaki Harimau" oleh Eka Kurniawan: Kekerasan Struktural dalam Masyarakat Dalam novel ini, Eka Kurniawan menyampaikan kritik sosial yang mendalam terhadap ketidakadilan dan kekerasan yang mendarah daging dalam masyarakat Indonesia. Melalui pendekatan magis dan simbolik, ia menggambarkan realitas yang mungkin sulit diungkapkan oleh media secara eksplisit karena tekanan sosial dan hukum. [Sastra Sebagai Jurnalisme Alternatif] Fiksi sering kali menjadi suara bagi mereka yang tidak bisa bersuara. Novel dan cerpen memungkinkan eksplorasi isu-isu yang tabu atau berisiko bagi media konvensional. Dengan cara ini, sastra berfungsi sebagai bentuk jurnalisme alternatif yang menawarkan perspektif yang lebih jujur, emosional, dan mendalam. Dalam banyak kasus, sastra bahkan menjadi pemicu bagi perubahan sosial. Novel "Uncle Tom’s Cabin" oleh Harriet Beecher Stowe, misalnya, berkontribusi dalam membangun kesadaran masyarakat Amerika tentang kejahatan perbudakan, yang akhirnya menjadi salah satu faktor pendorong Perang Saudara Amerika. Hal ini menunjukkan bahwa fiksi bukan hanya refleksi realitas, tetapi juga katalis perubahan. #jurnalisme #literatur #awam #fiksi #jujur

About